03. KORIDOR

6.1K 195 2
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Pulang sekolah telah tiba sejak sepuluh menit yang lalu. Kini Serra tengah membereskan alat tulisnya yang di temani oleh Selina. Kelas sudah tampak sepi, hanya tersisa mereka berdua saja di sana. Sebenarnya Serra sudah menyuruh gadis itu untuk pulang terlebih dulu, tetapi Selina menolaknya, dan tetap ingin menunggu dirinya.

Selesai membereskan alat tulisnya, mereka berdua pun segera keluar dari kelas untuk menuju ke parkiran sekolah.

"Sel?" Selina menoleh. "Kenapa Ra?" tanyanya.

"Kamu, gak malu temenan sama aku?" tanya balik Serra.

"Ngapain harus malu? selagi lo orang baik, gue gak akan malu temenan sama lo. Lagian gue cari temen juga gak pilih-pilih kok," jawab Selina.

"Jadi mulai hari ini, kamu mau kan temenan sama aku?"

Selina terkekeh pelan menatap Serra, sebelum akhirnya, gadis itu mengangguk setuju. "Iya, mau."

"Lagian gue juga udah bosen sih, apa-apa di sekolah sendirian mulu, contohnya kayak mau pergi ke kantin gitu," lanjut Selina.

"Emang kamu gak punya temen Sel? kamu kan cantik, masa sih gak ada yang mau temenan sama kamu?"

"Bukannya gak punya, tapi gue nya yang gak mau temenan sama mereka."

Serra mengernyit bingung. "Maaf Sel, tapi kalo boleh tau, emangnya kenapa?" tanyanya penasaran.

"Mereka itu munafik," jawab Selina sekenanya.

Gadis itu mengangguk paham. Jadi ini, alasan Selina tidak ingin memiliki teman?

"Cuma ada sih, satu orang yang akhir-akhir ini temenan sama gue, dia rada ngeselin orangnya. Tapi udah dua hari ini dia gak masuk sekolah, katanya lagi pergi ke desa buat jenguk kakeknya yang lagi sakit."

"Oh ya? siapa?"

"Besok lo lihat sendiri aja deh orangnya." Serra hanya mengangguk saja sebagai balasannya.

"Astaga Sel!"

"Kenapa Ra?" tanya Selina bingung.

"Handphone aku ketinggalan di laci," jawab Serra menatap Selina.

"Astaga Ra, kok bisa sih? untung kita masih sampai sini."

"Kamu pulang duluan aja ya Sel? aku bisa ambil sendiri kok." Tak mau Selina menunggunya lagi, gadis itu pun menyuruh Selina untuk pulang terlebih dulu.

"Serius nih?" Serra mengangguk yakin. "Iya serius, kamu pulang duluan aja gak pa-pa."

"Ya udah gue balik duluan ya, soalnya sopir gue udah nungguin di parkiran," kata Selina.

"Iya Sel, kamu hati-hati di jalan ya!" ucap Serra seraya membalas lambaian tangan Selina.

Melihat punggung Selina yang kian menjauh, barulah Serra memutar tubuhnya untuk kembali menuju ke kelasnya. Setelah mengambil handphonenya, gadis itu kembali melangkah untuk menuju ke gerbang sekolah.

Di sepanjang koridor, tak ada henti-hentinya Serra bermonolog sendiri sambil memesan ojek online. Karena terlalu fokus dengan handphonenya, ia sampai tak sengaja menabrak tubuh seseorang di pertigaan koridor setelah menuruni anak tangga.

BYUR.

Sebotol air minum di genggaman tangan laki-laki itu menyembur keluar mengenai wajahnya. Dengan mata yang membulat, gadis itu menatap takut laki-laki di hadapannya.

SERIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang