Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡° ° ° ° °
"Pak, saya mohon, sekali ini saja tolong bukain pintu gerbangnya ya? Saya janji gak akan terlambat lagi, dan ini terakhir kalinya saya terlambat."
"Gak bisa neng, kalo terlambat ya sudah, tanggung sendiri resikonya."
"Tapi saya baru terlambat satu kali Pak, dan itu cuma terlambat lima menit saja."
"Sama aja neng, itu namanya terlambat. Kamu tunggu aja di situ, nanti kalo udah dapet izin dari Guru BK, baru saya bukain pintu gerbangnya." Setelah mengatakan itu, Pak Darno—selaku satpam di sekolah SMA TRI SATYA—pergi begitu saja meninggalkan siswi yang terlambat itu sendirian di sana.
Serra, gadis itu berdecak sebal karena hari ini dia terlambat untuk masuk sekolah. Dia benar-benar menyesali perbuatannya yang semalam begadang hanya untuk menonton film favoritnya.
Gadis itu tengah menggigit kuku jempolnya sambil berpikir. Bagaimana caranya agar dia bisa masuk ke dalam sekolah tanpa harus ketahuan oleh Guru dan satpam sekolahnya.
Namun sudah hampir lima menit berpikir, Serra tak kunjung juga mendapatkan ide. Ayolah, dia baru beberapa minggu bersekolah di sini, sudah tentu dia belum tahu di mana saja letak tempat yang sering untuk membolos sekolah dan tempat persembunyian untuk masuk ke dalam sekolah secara diam-diam. Sial, rasanya Serra ingin kembali pulang ke rumah saja dari pada harus mendapatkan hukuman dari Guru BK.
"Astaga!"
BUGH!
"Shh.. "
Gadis itu melotot terkejut ketika melihat Arion yang meringis pelan sambil mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah. Serra memukul laki-laki itu karena terkejut saat Arion secara tiba-tiba datang dan menggenggam pergelangan tangannya.
"A–arion?"
"Maaf, maaf, aku gak sengaja!" Serra segera mengambil tisu dari dalam tasnya, lalu memberikannya kepada Arion.
"Kuat juga pukulan lo," kata Arion, yang kini menatap Serra sambil mengelap sudut bibirnya.
Gadis itu tak menjawab, melainkan menundukkan kepalanya. "Maaf.. aku beneran gak sengaja, tadi cuma reflek aja."
"Ikut gue." Arion kembali menggenggam tangan Serra, lalu menariknya untuk menuju ke suatu tempat.
Belakang sekolah.
Arion membawa Serra ke sana, di mana terdapat pagar kecil yang menggabungkan tempat itu dengan sekolah mereka. Lorong itu cukup sempit, mungkin hanya muat untuk di lewati satu orang saja.
"Kita mau ngapain ke sini?" tanya Serra. Gadis itu hanya pura-pura terlihat bodoh saja. Bohong jika dia tidak tau jika pintu itu adalah pagar belakang sekolah yang sedari tadi dia cari.
"Mau masuk nanti apa sekarang?" Bukannya menjawab, laki-laki itu justru bertanya balik kepada Serra.
Serra hanya diam berpikir, sebelum akhirnya menjawab, "Sekarang."
Arion pun merogoh saku celananya, lalu mengeluarkan benda kecil yang ternyata itu adalah kunci gembok pagarnya. Arion maju beberapa langkah untuk mendekati pagar itu, namun ketika Arion hendak membuka gembok itu, sebuah suara mengalihkan atensi mereka berdua untuk menoleh.
"ARION!"
Tak jauh dari keberadaan mereka, terlihat Baron yang sedang melambaikan tangannya dari tempat warung makan. Bahkan Serra baru menyadarinya, jika di sana terdapat warung dan beberapa rumah warga sekitar.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERION
Ficção Adolescente[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ [ Walaupun SERION sudah selesai, tapi aku masih berharap ada notif masuk dari pembaca baru😆 ] . . Nerd, satu kata yang cukup me...