20. JEBAKAN

3.4K 121 1
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Serra, gadis itu dengan tatapan bingungnya tengah melangkah tak tau arah. Jalanan yang begitu sepi dengan satu lampu sebagai penerang jalan membuatnya merasa sedikit takut.

hiks..hiks...

Samar-samar, dia mendengar suara tangisan yang tak jauh dari dirinya berdiri.

"Siapa itu?" gumamnya penasaran.

hiks..hiks...

Tangisan itu kembali terdengar. Dengan segala keberaniannya, Serra melangkahkan kakinya ke depan, mencari arah sumber suara itu berada.

"Siapa ya?" Lagi-lagi gadis itu bertanya dengan langkah yang terus maju ke depan.

Terlihat di bawah pohon yang begitu besar, Serra melihat sesosok perempuan dengan gaun putih sebatas mata kaki, dan rambut panjang sebahu tengah menangis tersedu-sedu.

Bulu kuduknya seketika berdiri, menandakan jika gadis itu tengah ketakutan. Namun entah kenapa, Serra seperti memiliki dorongan tubuh agar lebih mendekat ke arah sosok perempuan itu.

"Tolong.. "

"Siapa sih?!"

Serra semakin mendekat ke arah sosok perempuan yang tengah membelakanginya itu. "Lo siapa? kenapa lo nangis?" tanyanya ketika sudah berdiri tepat di belakang tubuh perempuan itu.

Perempuan itu secara perlahan menoleh ke arahnya, menampakkan wajahnya yang begitu pucat, dengan dahi yang mengeluarkan banyak darah.

"AAA!!"

Huh huh huh..

Serra terbangun dari tidurnya dengan napas yang tersenggal-senggal, dahinya sudah banjir oleh keringat. Dia memegang dadanya yang berdetak tak karuan.

"Mimpi itu lagi?!"

Serra mencoba untuk menenangkan dirinya, lalu mengambil remot AC dan menambahkan suhu AC-nya agar ruang kamarnya itu menjadi lebih dingin. Mimpi itu benar-benar membuat tubuh Serra menjadi basah karena keringat.

KRING!!!

Alarm berbunyi, menandakan jika waktu sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi. Bersamaan dengan Serra yang baru saja mematikan alarmnya, suara pintu terdengar di ketuk oleh seseorang.

TOK! TOK! TOK!

"Serra ba-"

Serra diam, menatap Iren yang baru saja masuk ke dalam kamarnya. Terlihat Iren yang kini tengah memandang anaknya itu dengan tatapan bingungnya.

"Tumben kamu udah bangun?" tanya wanita itu. Nadanya terdengar seperti meledek, karena biasanya gadis itu susah sekali untuk bangun pagi walaupun alarmnya sudah berdering sekeras mungkin.

SERIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang