04. TEMAN BARU

5.8K 184 8
                                        

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Rabu ini adalah, hari ketiga, di mana Serra bersekolah di SMA TRI SATYA. Semua berjalan seperti biasa, hari-hari dia jalani dengan sabar, bahkan cacian dan makian tak pernah luput dari indera pendengarannya. Dan seperti biasa, lagi-lagi Selina yang akan melindunginya.

Saat ini kedua gadis itu tengah melangkah menuju kantin. Di sepanjang koridor, Serra dengan setia mendengarkan celotehan Selina yang sukses membuatnya tertawa.

Selina memang gadis yang baik, bahkan dia bisa lebih akrab dengannya dari pada hari sebelumnya. Ya.. walaupun dia masih bersekolah di sini belum genap seminggu, tapi Serra yakin, jika Selina adalah gadis yang pantas untuk dia jadikan seorang teman, atau mungkin sahabat barunya?

Sesampainya di kantin, Serra segera mencari tempat duduk yang kosong untuk mereka duduki, sedangkan Selina, gadis itu tengah mengantri untuk membeli makanan. Serra tersenyum tipis saat matanya menemukan bangku kosong tak jauh dari dirinya berdiri, namun ketika dia hendak duduk, sebuah suara menginterupsi dirinya untuk menoleh.

"Mau ngapain lo?" tanya Erick, yang baru saja datang bersama kedua temannya.

"Mau duduk di sini," jawab Serra.

"Gak, tempat ini buat gue duduk sama temen gue."

"Tapi kan aku dulu yang dapet tempat ini," ucap Serra memberanikan diri.

"Berani lo sama gue?" Melihat tatapan tajam yang di berikan oleh Erick, mau tak mau, gadis itu pun memilih untuk mengalah.

Serra kembali mencari tempat kosong yang berada di belakang. Begitu menemukannya, dia segera mendudukkan tubuhnya di sana sambil menunggu kedatangan Selina. Tak lama kemudian, datanglah Selina sambil membawa nampan yang berisi makanan beserta minumannya.

"Jauh banget cari tempat duduknya, Ra?" tanya Selina sambil meletakkan mangkok berisi soto ke atas meja.

"Tadi mejanya penuh semua. Mungkin setelah kamu beli makan, mereka pada balik ke kelas Sel, mangkanya jadi banyak yang kosong," jawab Serra sambil mengamati meja seisi kantin.

"Mungkin, tapi ya udah lah gak pa-pa, yang penting kita dapet meja dan bisa makan," kata Selina.

Serra mengangguk, yang setelah itu menyuapkan soto ke dalam mulutnya.

"SELINA!!" Merasa namanya di panggil, Selina maupun Serra menoleh, mencari ke arah sumber suara tersebut.

Terlihat seorang laki-laki tengah melangkah mendekati meja mereka sambil membawa paper bag berwarna putih, tak lupa juga memberikan senyuman lebarnya kepada gadis itu.

"Hai Selina," sapa lelaki itu. "Udah lama kita gak ketemu, jadi kangen deh sama kamu."

"Alay lo Nu, kita cuma gak ketemu beberapa hari, bukan seabad," balas Selina malas.

"Ihh Selina! emang Selina gak kangen apa sama Ibnu?" tanya Ibnu dengan raut sedihnya.

Gadis itu terkekeh pelan, lalu memukul pelan lengan Ibnu. "Kok Ibnu di pukul sih? sakit tau!" protes Ibnu sambil meringis pelan.

"Sorry, gue bercanda. Gue kangen banget sama lo," ucap Selina yang menampilkan rautnya pura-pura sedih.

"Maafin Ibnu ya? gara-gara Ibnu, Selina jadi kesepian," balas Ibnu dengan bibir yang melengkung ke bawah.

Serra yang sedari tadi melihat interaksi mereka berdua merasa bingung. Apa benar, laki-laki di hadapannya itu teman yang di maksud Selina? pikir Serra.

"Udah ah, alay tau gak melow-melow gini."

SERIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang