46. DATANG BULAN

2.5K 106 63
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

"Dih, si cupu udah gila ya? masa senyum-senyum sendiri?"

"Iya kalik."

"Please deh, masa udah cupu, terus gila sih? Beban banget!"

Kedua telinga Serra masih berfungsi, dia jelas mendengar bisikan-bisikan para murid yang ada di sekitar koridor sekolahnya. Namun begitu, Serra mencoba untuk mengabaikannya, dan tetap fokus pada handphonenya yang menjadi penyebab utamanya.

Baru saja, Mora mengirimkan pesan kepadanya. Gadis itu mengatakan, jika dia ingin meminta tolong kepadanya, untuk menjelaskan kejadian di Mall kemarin kepada Akasa. Serra sempat bingung, lantas gadis itu bertanya kepada Mora, yang langsung di jelaskan panjang lebar lewat voice note oleh Mora. Sekarang Serra paham, mengapa gadis itu di landa rasa gelisah.

Lalu apa yang menjadi penyebab Serra tersenyum-senyum sendiri? Itu karena Mora yang menceritakan juga, tentang anggota BLACK WOLF yang bermain di TIMEZON. Mora berkata, jika dia tengah membayangkan hal itu setelah Akasa memberitahu dirinya. Serra pun jadi membayangkannya juga, seramai apa mereka di sana. Sayang sekali, Mora tidak dapat melihatnya langsung lantaran terlanjur kesal dengan kejadian kemarin.

BRUK!

Serra mengalihkan pandangannya, ketika dia baru saja menabrak tubuh seseorang karena terlalu fokus dengan handphonenya.

"So—" Serra diam, begitu melihat, siapa seseorang yang baru saja dia tabrak.

"Maaf Ren, aku gak sengaja, aku terlalu fokus lihat handphone," ucap Serra merasa bersalah.

Tatapan Lauren begitu tajam, yang seakan ingin menghabisi gadis itu sekarang juga.

"Lo—" Belum sempat Lauren melanjutkan ucapannya, gadis itu langsung merubah raut wajahnya menjadi biasa, dan tersenyum manis kepada Serra.

Lauren menepuk pelan pundak gadis itu. "Gak pa-pa kok, gue maafin. Lain kali hati-hati ya? jangan main handphone pas lagi jalan."

Serra mengerutkan dahinya bingung, ketika mendengar respon Lauren. Kenapa tiba-tiba Lauren jadi baik? apa dia sudah jera, karena Omnya telah memberinya hukuman selama seminggu kemarin?

"Jangan ngalamun dong," ucap Lauren, sambil mencengkram kuat pundak Serra tanpa melunturkan senyumannya.

"Shh.. i–iya Ren, sekali lagi maafin aku ya?"

Lauren mengangguk, lalu menurunkan tangannya dari pundak Serra.

"Gue pergi dulu," pamit Lauren, yang setelah itu melangkah pergi meninggalkan dirinya.

Serra memutar tubuhnya ke belakang, menatap punggung Lauren yang mulai menjauh dari dirinya. Bersamaan itu juga, terlihat Arion yang kini tengah melangkah berlawanan arah dengan Lauren. Gadis itu mencoba untuk tersenyum dan menyapa Arion, namun sebaliknya, Arion justru mengabaikannya, seakan wujud Lauren itu tidak terlihat olehnya.

"Ck! pantesan sok baik, ternyata ada crushnya," gumam Serra, sambil memegang pundaknya yang sedikit sakit, lantaran Lauren yang mencengkramnya cukup kuat. "Najis banget, dasar cewe bermuka dua!"

SERIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang