27. MULAI AKRAB?

3.4K 129 4
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

"Mana kue bolunya?"

Serra mengambil kotak bekal miliknya yang berwarna biru laut itu, dari dalam paper bag yang di bawanya tadi. Lalu menyondorkannya tepat di hadapan Arion.

Arion mengambilnya, kemudian membuka kotak bekal itu, yang berisi kue bolu rasa pandan. Di buku resep kemarin, Mama Arion menulis dua resep kue bolu untuk rasa coklat dan rasa pandan. Awalnya Serra ingin membuatkan Arion yang rasa coklat, tapi karena hari itu Serra sudah membuatkan yang rasa coklat, jadi untuk sekarang, Serra membuatkan yang rasa pandan.

Siang ini, Arion membawa Serra untuk bolos ke warung Babeh setelah jam istirahat selesai 20 menit yang lalu. Warung Babeh cukup sepi, bukan karena Arion yang mengusir mereka, tapi memang mereka saja yang ingin kembali ke sekolah.

Seharusnya Serra menemui Arion saat jam istirahat tadi, dengan begitu, mereka tidak akan membolos seperti ini. Namun karena tadi Arion sedang ada urusan dengan Bu Lyana di ruang BK, jadi mau tidak mau, Serra harus menunggu laki-laki itu sampai selesai.

"Enak gak kuenya?" tanya Serra, saat melihat Arion yang baru saja melahap kue bolunya itu. Tatapan Serra penuh harap, semoga Arion tidak berkomentar yang tidak mengenakkan hatinya.

Arion diam, sambil menikmati kue bolu yang Serra bikin. Laki-laki itu lebih dulu menelannya, lalu menatap Serra yang baru saja membenarkan letak kacamatanya.

"Tadi lo udah cicipin di rumah?" Bukannya menjawab, Arion justru bertanya balik kepada Serra.

Serra mengangguk. "Udah aku cobain dikit."

"Gimana rasanya?"

"Enak," ucap Serra ragu.

"Kalo gitu, jawaban gue juga sama kayak lo." Setelahnya, Arion pun melahap kue bolu itu lagi.

Serra tersenyum lebar menatap Arion. Tidak sia-sia gadis itu bangun subuh hanya untuk membuatkan Arion kue. Beruntungnya laki-laki itu tidak berkomentar yang negatif, walaupun Arion susah sekali untuk mengatakan enak kepadanya.

"Kenapa?" tanya Serra bingung, saat melihat Arion secara tiba-tiba menyondorkan sepotong kue bolu itu tepat ke arah bibirnya.

"Tadi cuma makan dikit aja kan? sini gue suapin."

Blush!

"Sial, kenapa pipi gue tiba-tiba jadi panas gini sih? Gak-gak, gue gak boleh baper sama Arion! Pasti dia udah sering suapin kayak gini ke semua cewe."

"A-aku-"

"Cepatan buka mulut lo, tangan gue keburu pegel!"

Mau tak mau, Serra pun membuka mulutnya sedikit lebar. Yang setelahnya, Arion menyuapkan sepotong roti rasa pandan itu kepada Serra.

"Besok-besok bikinin gue ini lagi. Gue suka," ucap Arion, sambil menatap kue bolu itu.

Lagi dan lagi Serra hanya bisa menampilkan senyumannya. Sepertinya Arion benar-benar menyukai kue bikinannya.

"Terima kasih Tante, untuk resepnya. Akhirnya Arion bisa ngerasain lagi kue bolu yang mungkin mirip bikinan Tante. Walaupun awalnya tadi Serra sempat ragu bikinnya."

"Kapan pun kamu minta. Aku bakal bikinin lagi," kata Serra.

"Harus! karena lo babu gue," balas Arion.

"Tapi kamu cuma boleh minta ke aku selama hukuman aku belum selesai, Arion."

Arion diam sebentar setelah mendengar penuturan dari Serra. Dia bahkan hampir lupa, jika Serra selalu bergantungan kepadanya karena sebuah hukuman selama sebulan. Dan kini, untuk beberapa hari kedepannya, masa hukuman Serra akan berakhir, yang itu artinya, Serra tidak akan lagi menjadi babunya.

SERIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang