28. ARION VS ERLAND

3.7K 126 6
                                        

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Tringg!!

Suara lonceng berbunyi. Dua gadis yang memakai jaket kulit hitam dengan logo khasnya itu baru saja masuk ke dalam cafe, membuat beberapa pengunjung di sana, secara reflek menoleh ke arah mereka.

Tampak dua gadis itu sedang mengedarkan pandangannya, untuk mencari seseorang yang mungkin sudah lama menunggu kedatangan mereka.

Begitu sudah menemukannya, keduanya segera menghampiri seorang gadis yang sedang bermain handphone di meja pojok dekat dengan jendela.

"Serra!" Gadis itu menoleh, menatap Mora dan Milka yang baru saja memanggilnya.

"Sorry ya kalo nunggu kita lama," ucap Milka, setelah mendudukkan tubuhnya ke kursi.

"Lo yang bikin lama, segala nyatok rambut segala, kayak mau pergi ke mana aja," sergah Mora kesal. Karena Milka, Mora harus menunggu gadis itu selama 20 menit lamanya.

Milka tercengir lebar menatap Mora. "Ya siapa tau gitu kan, nanti di jalan ketemu sama Abian," ucap Milka.

"Abian mulu yang lo pikirin, emang dia kenal sama lo?" sarkas Serra.

"Please deh Ser, gak usah mematahkan semangat gue buat deket sama Abian." Milka tampak cemberut menatap Serra.

"Gimana Ser? Sejauh ini lo udah nemu pelakunya belum?" tanya Mora, yang sengaja untuk mengubah topik mereka.

Serra menggeleng pelan menatap gadis itu. "Gue belum bisa cari pelakunya sekarang."

"Karena gue—" Serra menggantung ucapannya. Gadis itu baru ingat, jika kedua sahabatnya itu sampai sekarang belum tau, kalo Serra selama ini menjadi babu Arion.

"Karena apa?" tanya Milka penasaran.

"Karena.. TUGAS! iya tugas gue banyak banget. Kan waktu itu gue juga udah pernah bilang kan sama kalian?" ucap Serra sambil tercengir lebar.

"Ya elah, sok ambis banget sih lo. Dulu di sekolah lama juga lo gak rajin-rajin amat dah," komentar Milka.

"Kan beda.. "

"Apanya yang beda?!" Milka terus saja menyudutkan Serra, seperti belum puas dengan jawaban gadis itu.

"Ya beda! banyak bacot lo ah."

"Udah diem!" sentak Mora, yang mulai jengah melihat perdebatan mereka berdua.

"Gue ke sini cuma mau ngebahas Melisa, bukan mau dengerin kalian ribut!" kata Mora.

"Milka tuh, ngajakin ribut," balas Serra kesal.

"Iya-iya maaf," ucap Milka lesu.

Milka ini memang sering kali berdebat dengan Serra, bahkan dengan Mora pun juga pernah, namun hanya sesekali saja, karena gadis itu memang sedikit takut dengan Mora. Selebihnya, Milka sering debat dengan teman-teman yang lainnya.

"Jadi lo mau cari tau kapan?" tanya Mora kepada Serra. Kini tatapan gadis itu terlihat begitu serius.

"Secepatnya gue bakal cari tau pelakunya. Gue juga udah mulai deket sama anggota inti BLACK WOLF kok," jawab Serra.

"SERIUS?! kok bisa? jadi lo juga deket sama Abian dong?" tanya Milka dengan mata yang membulat.

"Iya! iri kan lo?" ledek Serra sambil tersenyum miring.

"Anjing! Besok gue mau pindah sekolah!"

"Stres!" gumam Mora malas.

"Jadi curiga deh Mil, kalo lo kepelet sama Abian," kata Serra.

SERIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang