Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡Tekan bintang di kiri pojok dulu yu sebelum membaca😄 Terima kasih yang sudah vote cerita SERION, sehat-sehat buat kalian semua🤗
° ° ° ° °
"KELUAR LO CUPU! JANGAN SAMPAI GUE HA—"
CEKLEK!
Pintu kamar mandi di buka secara kasar oleh seseorang. Terlihat Pak Marvel yang baru saja masuk, bersama Selina dan juga Ibnu.
"Lauren, di mana Rara?" tanya Pak Marvel to the point. Tatapannya menyorotkan kemarahan kepada tiga gadis di hadapannya, yang sering kali membully murid-murid di sekolahnya.
"Di mana Rara?!" sentak Selina murka.
Di dalam bilik toilet, Serra tersenyum puas mendengar suara mereka. Selina benar-benar menuruti keinginannya, dan datang di waktu yang tepat. Tanpa melihatnya, Serra sangat yakin, jika ketiga gadis itu pasti sedang merasa ketakutan.
Oke, sepertinya Serra harus keluar sekarang dari persembunyiannya. Namun sebelum itu, Serra harus kembali memasang wajah ketakutannya, agar Pak Marvel semakin percaya jika Lauren benar-benar melukainya.
CEKLEK!
Serra keluar dari bilik toilet dengan rambut yang berantakan, entah seperti apa sekarang penampilannya, yang pasti Serra rasa penampilannya tidak baik-baik saja. Serra juga tidak peduli, berapa banyak rambutnya yang rontok karena ulah Lauren tadi.
"Ra!" Selina segera menghampiri Serra, dan memeluk tubuh gadis itu.
"Lo gak pa-pa?" tanyanya khawatir. Walaupun Selina tau Serra akan berkata baik-baik saja, namun Selina tetap lah Selina, gadis itu akan selalu merasa khawatir.
Serra hanya mengangguk tanpa menjawab.
Melihat keadaan Serra yang tidak baik-baik saja, kini tatapan Pak Marvel semakin tajam menatap Lauren.
"P–pak, ini tidak sesuai yang Bapak lihat," ucap Lauren takut, begitu juga dengan kedua temannya.
"Ke ruangan saya sekarang!" ucapnya tegas.
Jika sudah menghadap ke Pak Marvel, pasti hukuman yang di berikan tidak akan main-main. Mungkin hukuman paling ringan adalah diskors selama tiga hari.
"Pak! tapi—"
"Saya gak mau dengar apa pun alasan dari kamu. Ke ruangan saya sekarang, bertiga!"
Setelah itu, Pak Marvel pun beralih menatap Serra. "Kamu gak pa-pa?" tanyanya lembut.
Serra mengangguk pelan. "Gak pa-pa Pak," jawabnya pelan.
"Ya sudah, sekarang kalian kembali ke kelas."
"Dan kalian bertiga, ayo ikut saya." Setelah itu, Pak Marvel pun pergi meninggalkan mereka terlebih dahulu.
Lauren yang sudah sangat kesal, melangkah ke depan mendekati Serra. Gadis itu menatap Serra sengit, yang kini tengah menundukkan kepalanya.
"Awas ya lo, urusan kita belum selesai!"
"APA LO?" sentak Selina galak. "PERGI LO SEMUA! BERANINYA KEROYOKAN!"
"Dasar pembully!" imbuh Ibnu tidak suka.
Diam, Lauren akhirnya memilih untuk pergi dari kamar mandi, dan melangkah menuju ke ruangan Pak Marvel.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERION
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ [ Walaupun SERION sudah selesai, tapi aku masih berharap ada notif masuk dari pembaca baru😆 ] . . Nerd, satu kata yang cukup me...