Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡° ° ° ° °
"Ma?"
Wanita paruh baya yang sedang memasak di dapur bersama pembantu rumah tangganya itu menoleh, menatap Serra yang baru saja memanggilnya.
"Kenapa sayang? Tumben kamu jam segini udah bangun? biasanya kalo libur sekolah juga bangunnya sore-sore," kata Iren menyindir.
"Lagi pengen aja sih Ma," balas Serra seraya tercengir lebar.
"Ada-ada aja kamu."
"Papa kemana Ma?" tanya Serra, yang tak melihat adanya Marvin di meja makan. Biasanya pria paruh baya itu sering meminum kopi di meja makan sambil membaca koran.
"Lagi ada di kamar," jawab Iren sambil memetik sayur kangkungnya.
"Ohh. Ya udah aku ke depan dulu ya Ma, mau nyiram tanaman."
Iren mengangguk. "Sering-sering nyiram tanaman, jangan pas lagi mood aja."
Gadis itu terkekeh pelan. "Iya Maaa, nanti Serra bakal sering-sering nyiram tanaman kesayangan Mama deh." Setelahnya, Serra pun keluar dari rumah untuk menuju ke halaman depan.
Serra pun mengambil selang panjang yang berada di tepi kolam ikan, lalu menyalakan kran airnya, yang setelah itu mulai menyiram tanaman kesayangan Mamanya sambil mendengarkan musik yang dia nyalakan dari handphonenya.
Sibuk menyiram tanaman, tiba-tiba saja sebuah mobil mewah berhenti tepat di halaman rumahnya. Serra terdiam sebentar memperhatikan mobil itu. Dia seperti pernah melihatnya. Begitu seseorang itu keluar dari mobil, senyum Serra seketika langsung mengembang.
"Hallo, keponakan kesayangan Tante!"
"Tante Marlin?!" Serra langsung berlari menghampiri wanita paruh baya itu dan memeluknya dengan erat. Bagaikan tak bertemu bertahun-tahun, gadis itu benar-benar sangat merindukannya.
Apa lagi akhir-akhir ini mereka jarang untuk bertemu. Padahal jarak rumah mereka itu tidak jauh, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk sampai ke sana. Tetapi karena Marlin yang sering pergi keluar kota untuk menemani suaminya bekerja, itu yang membuat Serra jadi susah untuk bertemu dengan Tantenya.
"Tante apa kabar?" tanya Serra setelah melepas pelukannya.
"Sangat baik sayang. Kamu sendiri gimana kabarnya?" tanya balik Marlin.
"Serra juga baik dong," jawab Serra semangat.
"Syukurlah kalo kamu baik-baik saja."
"Tante ke sini kok di anter sama Pak Jojo? emangnya Om Samuel sama anak kesayangan Tante itu ke mana?" tanya Serra bingung. Tantenya itu jika main ke sini sering kali di antar oleh suaminya atau anak kesayangannya itu, jarang sekali jika Tantenya itu di antar oleh supirnya.
"Mereka berdua lagi tidur, semalem habis begadang nonton bola sampai jam tiga pagi kayaknya. Tante gak tega buat bangunin, ya udah Tante ke sini minta di anter sama pak Jojo aja," jelas Marlin.
"Ohh."
"Papa, Mama, ada di rumah kan?" Gadis itu mengangguk. "Ada kok, Tante masuk aja. Serra mau lanjut nyiram tanaman dulu, nanggung banget soalnya, kurang bagian sana belum Serra siram."
"Ya udah kalo gitu, Tante masuk dulu ya?"
"Iya Tante."
Setelahnya, Marlin pun mulai masuk ke dalam untuk menemui Papa dan Mamanya. Sedangkan Serra, gadis itu melanjutkan untuk menyiram tanaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERION
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ [ Walaupun SERION sudah selesai, tapi aku masih berharap ada notif masuk dari pembaca baru😆 ] . . Nerd, satu kata yang cukup me...