16. PELUKAN TAK SENGAJA

5.1K 155 3
                                        

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Hari ini, keenam inti BLACK WOLF tengah berada di dalam kelas tanpa adanya si ketua Arion. Mereka sedang menunggu kedatangan Bu Tari untuk memulai pembelajaran jam pertama.

"Kita mau jenguk Arion kapan?" tanya Ardhan, menatap Gio yang berada di meja depannya.

"Ntar malam aja. Gue pulang sekolah ada rapat sama anak-anak basket." Belum sempat Gio membalas, Abian lebih dulu berucap.

"Okelah. Ntar gue kasih tau anak-anak yang lainnya."

"Dhan, pinjem buku tugas lo dong, gue belum ngerjain PR nih," ucap Kevin, yang berada di sisi tubuhnya.

"Emang ada PR ya?" tanya Ardhan dengan wajah polosnya.

"Emang tadi malem gak lihat buku tugas lo?" tanya balik Kevin.

Ardhan menggeleng pelan sebagai jawabannya. "Terserah lo Dhan!"

Kevin pun beralih menatap Abian yang berada di hadapannya. "Bi, pinjem buku tugas lo dong."

Abian memutar tubuhnya ke belakang, laki-laki itu terkekeh pelan menatap mereka berdua yang terlihat panik karena belum mengerjakan PR.

"Nih, nih, gue contekin, mumpung gue lagi baik hati," ucap Abian, sembari memberikan buku tugasnya kepada mereka berdua.

"Ini jawabannya bener semua gak? Ntar yang ada salah lagi kayak waktu itu."

"Ya elah Vin, waktu itu kan cuma salah 10 doang."

Ardhan menoleh, menatap Abian sambil menghela napas sabar. "Ya lo pikir aja deh Bi, kalo soalnya 50 sih gue gak masalah ya, tapi itu soalnya 15, anjing. Bayangin aja, soal 15 dan gue salah 10?! NILAI GUE LANGSUNG ANJLOK BANGSAT!"

Abian diam, hingga detik berikutnya laki-laki itu tertawa geli menatap Ardhan.

"Gak lo doang, anjing, gue sama Baron juga sama, gara-gara nyontek tuh bocah," timpal Kevin.

"Lagian waktu itu gue juga udah bilang kan sama kalian, kalo gue gak belajar, masih aja nyontek," kata Abian.

"Waktu itu kepepet, anjir. Bu Tari juga kalo kasih waktu gak ngotak sih," balas Ardhan.

"Udah-udah santai aja, gue yakin kali ini jawaban gue gak akan salah," kata Abian dengan percaya diri.

"Yakin banget sama jawaban sendiri? Nyogok si Dadang ya lo?" tuduh Kevin, sambil menatap Abian dengan intens.

"Pala lo botak! Ya kalik gue nyogok si Dadang, gue gak sebodoh itu ya," balas Abian kesal. Bisa-bisanya dirinya di tuduh menyogok teman kelasnya sendiri.

"Gini aja deh, kalo misalnya jawaban gue ada yang salah, gue bakal traktir lo berdua makan bakso di kantin, istirahat nanti."

"DEAL!" balas Ardhan dan Kevin serempak.

"Bisa diem gak?!"

Mereka bertiga menoleh, menatap Akasa yang berada di meja ujung belakang sendirian, laki-laki itu menatap mereka bertiga dengan wajah khas datarnya.

"Iya, iya Sa," ucap mereka hampir bersamaan.

Dan setelah itu, Ardhan dan Kevin pun mulai mengerjakan tugasnya sebelum Bu Tari masuk ke dalam kelas.

Selang beberapa menit, kini yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Bu Tari masuk ke dalam kelas sedikit tergesa-gesa, tak lupa untuk mengucapkan salam terlebih dahulu kepada murid di kelas XII MIPA 3.

SERIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang