Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡° ° ° ° °
BRUK.
Seorang gadis yang baru saja keluar dari toilet sekolah itu terjatuh ke lantai, ketika satu kaki milik seseorang sengaja untuk menjegalnya agar terjatuh.
Tawa singkat terdengar jelas di indera pendengarannya. Dia menoleh, menatap ketiga gadis yang tengah bersedekap dada menatapnya.
"Hai cupu," sapa Lauren.
Lalu, gadis itu berjongkok, dan menjambak kasar rambut Serra. "Kurang ajar banget ya lo, kemarin udah nabrak gue, terus main pergi gitu aja, hah?!"
"M–maaf Ren, aku kemarin gak sengaja." Serra baru ingat, gadis yang kemarin dia tabrak di koridor itu adalah Lauren.
"Gue gak butuh maaf lo," sentak gadis itu sambil mendorong kasar kepala Serra.
"Terus aku harus apa?" tanya Serra seraya memegang kepalanya yang terasa sedikit berdenyut.
"Harus apa lo bilang?" Lauren terkekeh pelan menatap Serra. "Gue mau, lo jadi babu gue selamanya!"
"Tapi Ren—"
"Berani lo ngebantah?" Serra diam.
"Ngerti gak lo?!" sentak Kelie.
"Jawab! bisu lo?" timpal Evelyn seraya menatap Serra sengit.
"Iya, ngerti kok," jawab Serra pelan.
"Bagus kalo lo ngerti, istirahat nanti lo harus siap ngelayanin gue," tegas Lauren.
"Cabut!" Setelahnya, Lauren dan kedua temannya itu pergi meninggalkan Serra sendirian.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi sepasang mata milik seorang pria tengah menatap tajam ke arah mereka. Tak jauh dari keberadaannya, terlihat jelas jika pria itu tengah menahan amarahnya. Pria itu lantas melangkah untuk mendekati Serra, membantu gadis itu yang kesulitan untuk berdiri.
"Kamu gak pa-pa?" tanya pria itu. Serra mengangguk sembari tersenyum tipis.
"Apa perlu mereka di kasih hukuman?"
"Gak usah, Serra gak pa-pa kok," ucap Serra lembut, mencoba meyakini pria di hadapannya itu.
"Ke UKS aja ya?" Gadis itu menggeleng. "Serra mau ke kelas aja, soalnya lagi ada pelajaran Miss Ajeng."
"Ya sudah, nanti kalo kamu ngerasa pusing langsung pergi ke UKS ya?" Pria itu mengelus lembut surai rambut Serra, sebelum akhirnya, gadis itu pun melangkah pergi dari hadapannya.
° ° ° ° °
"Mang, bakso sama es tehnya, tujuh ya!" pesan Baron, ketika laki-laki itu baru saja masuk ke kantin bersama kelima sahabatnya.
"Siap, Den!"
Setelah itu, Baron pun melangkah mendekati para sahabatnya yang sudah lebih dulu duduk di bangku kosong, tepatnya di sudut pojok. Tempat yang sejak dulu sering mereka tempati, saat pertama kali mereka mulai menjalin pertemanan.
Anggota inti BLACK WOLF itu sedang cabut di jam pelajaran. Padahal jam istirahat masih sangat lama. Sudah biasa bagi mereka setiap harinya, walaupun harus ketinggalan materi pelajaran, yang pasti mereka terhindar dari pelajaran yang membuat mereka sangat muak.
"Arion ke mana sih?" tanya Kevin kepada mereka.
"Otw ke sini," jawab Gio.
![](https://img.wattpad.com/cover/333405985-288-k311443.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SERION
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ [ Walaupun SERION sudah selesai, tapi aku masih berharap ada notif masuk dari pembaca baru😆 ] . . Nerd, satu kata yang cukup me...