23. HARI MINGGU

2.7K 113 0
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Drtt.. Drtt.. Drtt..

Suara deringan handphone yang terletak di atas nakas, membuat seorang gadis yang kini masih terbalut selimut tebalnya, sedikit terusik dengan suara panggilan itu.

Serra, gadis itu meraba-raba keberadaan handponenya dengan malas, karena nyawanya yang belum sepenuhnya terkumpul. Begitu sudah berhasil meraihnya, Serra segera menekan tombol hijau pada layarnya, dan mendekatkan benda pipih itu ke daun telinganya.

📞: "Hallo?"

📞: "..."

Untuk beberapa detik mereka hanya saling diam, karena sang penelpon dari seberang sana tak kunjung untuk berbicara.

📞: "Hallo?"

Untuk kedua kalinya Serra mencoba untuk menyapa sang penelpon itu dengan mata yang masih terpejam. Namun, lagi-lagi tak ada balasan dari seseorang di seberang sana, membuat Serra merasa kesal sendiri karena merasa di permainkan.

Ini masih pagi, nyawanya juga belum sepenuhnya terkumpul, tapi sudah di buat kesal dengan orang iseng yang menelponnya pagi-pagi buta.

📞: "Siapa sih? ganggu orang tidur aja. Gak usah iseng bisa gak?! masih jam—"

📞: "Jam berapa emang sekarang?"

Ucapan Serra menggantung, ketika suara penelpon itu mulai terdengar jelas di telinganya. Gadis itu membuka kedua matanya sambil mengernyit bingung. Suaranya kok kayak gak asing? pikir Serra.

Gadis itu pun menatap layar handphonenya, melihat nama sang penelpon itu yang tadi tidak sempat Serra lihat. Setelah pandangannya mulai jelas, gadis itu melotot terkejut saat melihat nama yang tertera di layar handphonenya.

"Arion?" gumamnya pelan. Lantas Serra pun bangkit dari tidurnya, lalu duduk bersandar di headboard kasurnya.

Gadis itu menghela napas panjang, sebelum kembali menempelkan benda pipih itu ke daun telinganya.

📞: "A–arion? Ha–hai?"

📞: "Jam berapa emang sekarang?"

Terdengar suara Arion di seberang sana, yang kembali mengulang pertanyaanya tadi. Walaupun Serra tidak dapat melihat wajah laki-laki itu, tapi Serra sangat yakin, jika saat ini wajah Arion terlihat datar dan kesal.

📞: "Jam berapa?!"

Suara Arion sedikit meninggi, membuat Serra kembali sadar dan reflek menatap jam dinding di kamarnya. Dan lagi-lagi gadis itu melotot terkejut karena melihat jam dindingnya menunjukkan pukul 09.05 pagi.

📞: "Jajam sembilan pagi, Ar."

📞: "Lo gak lupa kan, sama janji kemarin?"

Serra tampak diam berpikir, mengingat janji apa yang telah dia buat dengan Arion kemarin. Namun bukanya semakin mengingat, gadis itu justru bertanya balik kepada Arion.

📞: "Janji apa ya, Ar?"

Arion semakin menggeram kesal, bisa-bisanya Serra melupakan janjinya kemarin siang di kantin.

SERIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang