Bab 31

6 1 1
                                    

{Sudut Pandang Orang Ketiga}[Maha Tau][Author]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Sudut Pandang Orang Ketiga}
[Maha Tau]
[Author]

{Sudut Pandang Orang Ketiga}[Maha Tau][Author]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Milky mulai merasakan sisi kiri kepalanya berdenyut-denyut saat ia perlahan-lahan membuka matanya. Cahaya yang menyilaukan memasuki penglihatan kaburnya, membuatnya mengedip beberapa kali sebelum akhirnya dapat melihat dengan jelas. Tubuhnya terasa berat dan nyeri, dan ketika ia mencoba duduk dengan susah payah, dia menyadari bahwa ia berada di suatu tempat yang asing bagi dirinya.

Saat dia mulai merenungi keadaannya, seorang wanita berdiri di dekatnya. Rambutnya berwarna emas yang begitu indah, dan matanya berkilauan biru. Kejanggalan terbesar bagi Milky, adalah bahwa surai rambut wanita itu sangat mirip dengan Ameena. Namun setelah Milky melihat dengan lebih seksama, dia menyadari bahwa wanita itu bukanlah Ameena. Milky sangat sedih, masih belum bisa melupakan Ameena.

Dengan rasa ingin tahu yang tidak terbendung, wanita berambut emas itu memandang Milky dengan penuh perhatian. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya wanita itu dengan suara lembut.

Milky menatapnya dengan pandangan tajam, berusaha mencari tahu apakah wanita ini dapat dipercaya. Meskipun skeptis, tidak ada kejahatan yang terasa dari aura wanita itu. "Aku hampir saja terbunuh dua kali, dan itu sudah cukup membuktikan bahwa saat ini aku tidak baik-baik saja," jawab Milky dengan nada ketus, tetapi ada sedikit kelegaan yang terdengar jelas di dalam suaranya.

Wanita itu memahami betapa besar kesulitan yang telah dialami Milky. Dia melihat tubuh Milky dari atas ke bawah dengan pandangan yang penuh dengan perhatian, mengingatkan dirinya pada seseorang yang sangat ia kagumi. Tapi, wanita itu sama sekali tidak berani mengungkapkannya. Terlebih, satu jam yang lalu, ketika Milky masih pingsan, wanita itu dengan sangat berani menggerayangi tubuh Milky bersama telapak tangannya, mengagumi otot perut Milky yang terbentuk sempurna.

Wanita itu memperhatikan reaksi Milky, berusaha membaca pikirannya. Setelah sejenak berpikir, wanita itu memutuskan untuk memperkenalkan dirinya. "Dunia ini memang penuh dengan bahaya, sih," ucap wanita itu dengan suara yang sengaja diberatkan, mencoba memberi kesan misterius pada Milky. "Namaku Hannah, Hannah Pattinson ... lebih tepatnya," lanjutnya.

Bimasakti - Dark Beggining Of AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang