Ark 1: Tragedi di kota Runville
Bagian 12: Mata dalam Mata
~∆~
Pandanganku tak terpisahkan dari Eric, penuh dengan ide dan strategi saat melihatnya menggenggam erat sebuah katana. Mataku terpaku pada bilah tajam yang berkilauan di tangannya, memancarkan aura kekuatan dan bahaya yang tak terbantahkan. Saat ini, aku berdiri menghadap Kevin, bersama pilar kayunya yang kokoh, mungkin aku bisa menghadapinya dengan menggunakan katana milik Eric. Seolah ada kekuatan tidak terlihat yang menggerakkan tubuhku, aku meraih katana tersebut dengan kecepatan kilat.
Rasanya berat dalam genggaman, sedikit bergetar namun sarat dengan keberanian. Aku menegakkan tubuhku, mendekap katana tersebut dengan erat, mengambil posisi kaki yang tegar dan sempurna. Tubuhku kaku, siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.
Dalam keheningan yang menyengat, kenangan tentang ibuku yang kejam menyergap pikiranku. Miyawaki Elena, itulah dirinya. Ia pernah mengisahkan keturunan seorang samurai terkemuka dari Jepang yang mengalir di dalam darahku. Aku tak pernah benar-benar mempercayai ceritanya. Namun saat ini, dengan katana yang berada pada genggamanku, aku merasakan darah samurai masih mengalir dalam jiwaku.
Ingatan itu membuatkanku kembali ke masa lalu, saat aku masih berusia lima tahun dan menjalani pelatihan militer. Aku masih mungil dan haus untuk belajar seni pedang, tetapi disambut dengan sindiran dari para prajurit dewasa. Mereka memperolokku saat melihatku berusaha sungguh-sungguh. Aku diberikan sebuah pedang palsu, dianggap sebagai mainan anak-anak. Namun, dengan tekad dan keuletan yang tidak tergoyahkan, aku berhasil memperoleh penguasaan yang sempurna dalam seni berpedang, dalam waktu kurang dari tujuh menit, membuat para tentara itu terperanjat.
Kutepiskan segala ingatan itu, kini fokusku hanya tertuju pada katana yang berhasil kucuri dari tangan Eric. Aku menggenggamnya dengan kuat, merasakan getaran kekuatannya yang mengalir di dalam diriku. Tatapanku menyorot tajam, saat aku memandang wajah Kevin. Inilah saatnya untuk membuktikan siapa sebenarnya diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimasakti - Dark Beggining Of All
Ciencia Ficción"Sebagai subjek eksperimen, kamu tidak pantas untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan." • Di depan pintu gerbang SMA yang megah, sebuah babak baru dalam perjalanan kehidupan Milky telah dimulai. Hatinya penuh harap dan penasaran, menghadapi dunia sekol...