•••
Milky dan Young-So terdiam di villa dengan nomor sembilan. Mereka mulai berunding, dan berbicara mengenai kehidupan satu sama lain. Bagi Milky, dia menemukan satu kesempatan lagi untuk mendapatkan seorang sahabat.
"Apa kamu tidak makan dari kemarin?" tanya Young-So dengan raut penasaran.
"Aku tidak tahu bagaimana cara untuk mendapatkan makanan di sini. Yang aku tahu, cuma pakaian yang entah bagaimana bisa ada di lemari. Selain itu, aku hanyalah seorang pemilik villa mewah yang kikuk di karenakan perkembangan teknologi yang pesat."
Mendengar kata-kata Milky, Young-So hanya tertawa. "Kamu sanggup tanpa makanan?" tanya Young-so, penasaran.
"Iya," jawab Milky. "Namun, aku punya sedikit masalah ketika berhadapan dengan Claren. Entah kenapa, aku selalu kelaparan saat sedang berlatih."
"Kamu sangat unik," ungkap Young-So.
"Tapi, sebenarnya kamu bisa mendapat makanan di ruangan dapur, lho. Di sana, sudah tersedia beberapa bahan berkualitas yang diletakkan di dalam kulkas. Setiap harinya, bahan-bahan itu akan diganti rutin oleh sejumlah robot pembantu. Tapi, para robot itu akan pergi menjelang siang hari, membuat penciptaan mereka sebagai pembantu terasa sedikit sia-sia," lanjut Young-So.
"Seharusnya aku tau dari dulu," kata Milky. "Apa kamu mau makan saat ini?"
"Makan?" tanya Young-So.
Setelah beberapa saat di dalam dapur, Milky kembali mendekati Young-So dengan dua piring mangkuk yang memunculkan asap ringan di atasnya.
"Wah, apa itu?" tanya Young-So.
"Ini adalah sup khas Rusia."
Milky tersenyum, lalu membagikan salah satu mangkuk sup pada Young-So.
Young-So mengais cairan berwarna merah merona yang dibuat oleh Milky. Merasa ragu untuk mencicipinya. Tapi, Young-So tetap memaksakan diri untuk memasukkan sup itu ke dalam dirinya.
Tidak terduga, tiba-tiba satu teriakan melesat dari mulut Young-So. "Enak sekali!"
"Kamu terlihat ragu. Tetapi, jangan pernah menganggap jika aku tidak bisa memasak." Milky membanggakan diri.
"Lugu sekali, hanya karena sup ini kau merasa sangat keren," ucap Young-So.
"Setidaknya, kamu menikmati itu."
"Haha, dapatkah kita benar-benar melepaskan diri dari belenggu markas ini, ya? Aku bosan." Suara Young-So memecah keheningan dan mencekam, mengguncang hati Milky dengan kuat.
"Keluar?" suara Milky terdengar ragu.
Young-So menarik lengan Milky dengan lembut. "Tidak bisakah melonggarkan dirimu sedikit? Di sini, semua pekerja diberi kebebasan untuk melangkah keluar kapan saja. Bagaimana mungkin kamu tidak mengetahuinya?" kata Young-So sambil tersenyum menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimasakti - Dark Beggining Of All
Bilim Kurgu"Sebagai subjek eksperimen, kamu tidak pantas untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan." • Di depan pintu gerbang SMA yang megah, sebuah babak baru dalam perjalanan kehidupan Milky telah dimulai. Hatinya penuh harap dan penasaran, menghadapi dunia sekol...