"Sebagai subjek eksperimen, kamu tidak pantas untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan."
•
Di depan pintu gerbang SMA yang megah, sebuah babak baru dalam perjalanan kehidupan Milky telah dimulai. Hatinya penuh harap dan penasaran, menghadapi dunia sekol...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Milky menghela napas, menengadah dan kemudian menoleh pada wanita di sampingnya. Dengan pelan, ia berkata, "Aku pikir, SCP Foundation hanyalah sebuah karya fiksi, atau Urban Legend tipuan. Aku sama sekali tidak pernah menyangka, jika sesuatu yang selama ini aku anggap kebohongan, ternyata menunjukkan dirinya secara langsung."
Hannah tersenyum kecil, mengguncang kepalanya, atas pertanyaan lucu Milky. "Tentu, Milky. Urban legend mengenai SCP Foundation memang telah menjadi perbincangan sejak dahulu. Namun, perlu kamu ketahui, bahwa sebenarnya tidak semua cerita atau laporan yang beredar tentang SCP Foundation, adalah suatu kebenaran. Banyak dari mereka hanyalah hasil dari imajinasi yang liar, atau spekulasi masyarakat."
Hannah menjawab, "Sebagai organisasi yang berfokus pada keamanan dan kerahasiaan, SCP Foundation selalu berusaha untuk menjaga identitas dan operasionalnya tetap tersembunyi dari mata publik. Namun, tidak bisa dihindari bahwa beberapa informasi ataupun kejadian yang terkait dengan entitas-entitas aneh yang kami tangani, seperti munculnya makhluk-makhluk yang tidak lazim atau kejadian yang tak dapat dijelaskan, menjadi bahan untuk rumor mengerikan serta cerita rakyat."
Milky memandangi objek-objek aneh yang mereka lewati, dari patung hidup hingga suatu artefak yang tampaknya memiliki kekuatan magis. Ia merasa kagum dan takjub dengan dunia yang tersembunyi ini. "Sebenarnya, kita ada di mana, sih?" tanya Milky, penasaran.
"Oke, inilah markas SCP Foundation, markas kami berada di sebuah 'Goa' besar, di bawah perkotaan New York. Aku tau, ini terdengar gila. Tetapi kami menyembunyikan keberadaan kami dengan peralatan yang sangat canggih." Kemudian Hannah lanjut bicara, "Aku telah berada di sini hampir dua tahun, loh. Aku ditugaskan oleh Ratu Andalia, ibuku sendiri. Dia begitu terobsesi untuk membuktikan jika putrinya adalah seseorang yang sangat perkasa." Hannah berdecak dengan malas. "Aku sangat tidak menyukai obsesi anehnya."
Sejujurnya, Milky tidak peduli. Namun, dia terpaksa tersenyum pada Hannah yang pada saat itu menjadi pembawa tur-nya dalam markas SCP Foundation. Mereka berjalan beriringan melalui lorong-lorong terang, yang terhampar di depan mata mereka. Milky melihat sekelilingnya dengan manik terbuka lebar. Langit-langit Goa ini dipenuhi dengan bebatuan, memberikan nuansa yang cantik sekaligus memukau mata.
"Seiring berjalannya waktu, misi dan tugas 'Agen' SCP Foundation semakin berkembang. Kami berusaha menjaga keamanan dunia dari entitas-entitas yang berbahaya, sambil menyelidiki rahasia alam semesta yang belum terpecahkan. Urban Legend mengenai kami adalah hasil dari cerita dan laporan yang bocor, atau tersebar secara tidak sengaja," lanjut Hannah, sambil menunjukkan ruangan-ruangan laboratorium berisikan para ilmuwan dan peneliti yang sedang sibuk bekerja.
"Hannah, tempat ini begitu luar biasa." Milky berkata dengan lembut, sambil berusaha melepas genggaman Hannah pada tangannya. "Aku tidak pernah membayangkan bahwa dunia kita sangat kaya dengan keajaiban dan rahasia yang belum terpecahkan. Aku ingin menjadi bagian dari semua ini, membantu untuk melindungi manusia dan mengungkap misteri-misteri yang tersembunyi," ucap Milky dengan suara yang bergetar. Jelas jika Milky sangat terganggu, karena genggaman Hannah.