"Sebagai subjek eksperimen, kamu tidak pantas untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan."
•
Di depan pintu gerbang SMA yang megah, sebuah babak baru dalam perjalanan kehidupan Milky telah dimulai. Hatinya penuh harap dan penasaran, menghadapi dunia sekol...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Dalam Goa yang ramai, tempat gelap di mana rahasia tersembunyi, terdapat suatu markas terlarang yang menjaga kekuatan tak terbayangkan. Di dalam ruangan yang terdiam, tergeletaklah Milky, seorang pria tampan yang menyembunyikan keajaiban di balik tatapan matanya yang penuh misteri. Dia adalah kelinci yang terjebak dalam perbudakan kuasa, terikat oleh beban tak terlihat yang mengikat potensinya.
Namun, sekarang ia tau bahwa dirinya tidak lagi menjadi kelinci. Di tengah Goa ini, Milky merasakan suatu tempat yang kini menjadi rumah kecil baginya.
Pada saat Milky baru saja keluar dari dalam villa miliknya, muncullah Claren, sosok bijaksana yang menyinari langit gelap dengan kecerdasan dan ketulusan. Dalam setiap langkahnya yang anggun, Claren meraih tangan Milky, mengajaknya pergi ke Distrik tempat pelatihan yang terletak di samping Distrik tempat penangkaran.
Di langit-langit Goa yang menggetarkan sinar lampu bersinar terang, menyoroti jalan Milky yang dipenuhi harapan dan keingintahuan. Claren, dengan senyum yang menyebar cahaya, memberikan suatu keyakinan kepada Milky, bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya dapat terungkap dengan sempurna. "Teruslah bersemangat, ya, Milky Way!"
Di bawah sinar cahaya yang terang di langit-langit, Claren memulai pelajaran mengenai kelenturan tubuh dengan sabar. Setiap gerakan yang dibuat Milky adalah usaha untuk melampaui batas-batas fisiknya, menari dengan kemewahan pada lingkaran sinar kecil yang menyelubunginya. Claren dengan pandangan yang sangat bijaksana, membimbing Milky untuk melepaskan diri dari belenggu keterbatasan, agar pendekar di dalam jiwanya dapat digenggam dengan satu kesempurnaan.
Dalam detik-detik yang berlalu, Goa itu bergetar dengan getaran kehidupan yang baru. Suara langkah-langkah yang kuat dan gemuruh perjuangan mengisi setiap sudut. Milky dan Claren saling menyerang menggunakan pedang kayu, membentuk suatu harmoni yang tidak tergoyahkan, seiring dengan irama ketukan hati yang menjadi lebih cepat.
Di dalam Goa yang kelam, cahaya mulai menjalar dan mengusir bayangan yang pernah tersembunyi. Milky, dengan tubuh yang lentur dan kekar, menjelma menjadi pahlawan yang tegar di tengah gelapnya dunia. Setiap gerakan, setiap ilmu yang dipelajarinya dari Claren, membawa Milky semakin dekat dengan kesempurnaan dalam mengenakan dan membawa sebuah katana yang megah.
"Baiklah, saatnya istirahat!"
"Apa secepat ini?" tanya Milky.
"Kita sudah berlatih lebih dari delapan jam, lo," kata Claren. "Apa kamu mau latihan yang lebih lama lagi?" tanyanya.
"Tidak!" teriak Milky.
Sorotan cahaya lampu, menyoroti wajah Claren yang sedang tersenyum dengan lebar, menandakan perubahan kekuatan yang signifikan dalam diri Milky. Dengan gerakan yang penuh kelembutan, Claren menghentikan sesi latihan kelenturan dan membimbing Milky menuju Subjek V2, sebuah arena pertarungan yang menggema kekuatan dan keberanian pada Distrik pelatihan.
