•••
Dengan langkah penuh kehati-hatian, aku dan Ameena memasuki lantai atas Mall bekas yang kini telah menjadi reruntuhan. Udara segar dan dingin menyentuh lembut wajah kami saat angin berhembus, seolah menjangkau langit yang tergantung di cakrawala.
Kami menjelajahi sekeliling dengan pandangan tajam, terpandang banyak sekali sampah dan puing-puing yang terlantar di rooftop Mall bekas ini. Sungguh, tempat ini, seperti memang telah dilupakan oleh waktu yang lama.
Dalam keheningan yang kami rasakan, Ameena mendekati ujung dinding rooftop dan duduk di sana. Tanpa ragu, aku juga mengikutinya, berduduk di sampingnya, dan kami berdua menatap keindahan dari panorama kota Runville yang sangat menakjubkan. Langit senja membentang luas, memukau mata di antara debu yang menyelimuti area ini.
Dengan wajah yang mencerminkan rasa penasaran, Ameena menoleh ke arahku. "Hei, Milky, bisakah kamu menggunakan kekuatan penglihatan supermu untuk melacak keberadaan teman-teman kita di bawah lantai ini?" Ameena tersenyum padaku. "Aku ingin mengetahui posisi mereka saat ini, sih."
"Bukankah kamu sebelumnya melarang aku menggunakan kekuatan?" tanyaku, dengan sebuah senyuman simpul, dan pandangan yang mengejek. Ameena mencubit hidungku, kemudian dia memaksa diriku untuk melakukannya.
Aku menganggukkan kepala dengan serius, memusatkan pikiran untuk mengaktifkan kemampuan istimewaku. Dengan konsentrasi yang penuh, pandanganku terfokus pada lantai rapuh yang terhampar di bawah kami. Dalam sekejap, mataku merasakan seolah-olah dapat menembus lapisan lantai, dan dengan leluasa mengintip benda-benda yang terletak di baliknya.
Aku melihat teman-teman kami sedang berjalan-jalan di lantai tiga, mereka tengah menjelajahi area bioskop yang dulu pernah menjadi tempat hiburan yang ramai. Mereka sedang berbicara dengan penuh semangat, tertawa riang, dan terlihat begitu bahagia di dalam cerita petualangan seru mereka sendiri.
"Mereka berada di lantai tiga, di area bioskop," bisikku pada Ameena sambil menyodorkan tanganku, agar dia juga bisa melihat melalui pandangan super.
Ameena melihat dengan penuh kagum dan tersenyum lebar. "Lihatlah mereka, mereka tampak begitu senang di sana. Ayo kita bergabung dengan mereka," seru Ameena dengan penuh semangat.
Kami berdiri dari tempat duduk kami, dan aku mengembalikan pandanganku pada dunia nyata. Kegembiraan meluap di dalam hatiku karena kami berhasil menemukan teman-teman kami yang sedang menjalani petualangan di tengah-tengah Mall ini. Dengan langkah mantap, kami melangkah menuju pintu keluar rooftop, siap untuk bergabung dengan mereka di lantai tiga, dan melanjutkan penjelajahan kami di dalam Mall bekas yang mengerikan ini.
"Aku tidak menyangka jika kamu dapat membagikan penglihatan menembus dinding itu," ungkap Ameena, sambil tersenyum manis, memandang diriku.
Aku membalas senyuman itu dengan satu kecupan lembut di pipinya. "Aku bahkan mampu membuatmu terbang dengan Telekinesis. Tetapi, aku tidak ingin melakukannya, karena sesuai perintah tegas kamu. Jangan pernah menggunakan kekuatanku lagi." Aku menyentuh tangan Ameena, dan ia menggenggam tanganku dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimasakti - Dark Beggining Of All
Science Fiction"Sebagai subjek eksperimen, kamu tidak pantas untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan." • Di depan pintu gerbang SMA yang megah, sebuah babak baru dalam perjalanan kehidupan Milky telah dimulai. Hatinya penuh harap dan penasaran, menghadapi dunia sekol...