03 - Kana Rindu Ayah

3K 214 4
                                    

Adara, Violeta dan Arkana kini tiba di taman bermain anak anak. Disana sudah ada banyak anak anak yang bermain dengan orang tua mereka.

"Bunda mau naik itu" tunjuk Arkana kearah perosotan.

"Iyh sayang boleh" balas Adara dan tersenyum.

Dengan girang Arkana berlari ke arah perosotan dan menaikinya, dengan gembira dia naik turun perosotan itu. Adara dan Violeta yang melihatnya ikut bahagia karena Arkana sangat bahagia.

Tetapi, saat Arkana ingin kembali naik perosotan itu, dia melihat seorang anak kecil yang seumuran dengannya sedang bermain ayunan dan didorong oleh Ayahnya. Arkana menatap keduanya dengan penuh arti.

"Ayah" lirih Arkana.

Adara dan Violeta yang sedang melihat Arkana termenung, dengan cepat mereka menghampirinya.

"Sayang kenapa berhenti main perosotannya?" tanya Adara lembut.

Arkana tak menjawab, dia memilih menunjuk dua orang itu anak dan Ayahnya. Adara terkejut, sepertinya Arkana merindukan sosok Ayah.

"Kana rindu Ayah" ucapnya lembut.

"Ayah kapan pulang kerja? Kana udah nungguin lama banget, tapi Ayah gak pulang pulang" lanjutnya lagi.

Adara dan keluarga memang tidak pernah memberitahu Arkana bahwa Ayahnya sudah meninggal dan gak akan pernah kembali. Adara meneteskan air mata setelah mendengar ucapan dari anaknya itu.

"Bunda kenapa nangis? Ayah gak mau pulang yah Bun?" tanya Arkana.

Adara mengusap air matanya, dia tidak mau terlihat lemah didepan Arkana.

"Kana sayang. Ayah lagi kerja buat kita, dia lagi cari uang yang banyak, nanti kalau ayah udah pulang dia pasti bawain banyak mainan buat Kana" ucap Adara berbohong dengan nada yang bergetar.

"Tapi kenapa Ayah lama banget kerjanya? Kana kangen sama Ayah"

"Kana, ponakan Tante yang ganteng. Ayah itu disana lagi sibukk banget, jadi lama pulangnya. Ayah Kana disana juga bisa ngelihat Kana, tapi Kananya gak bisa karna Ayah Kana jauuuh banget kerjanya" Violeta membantu menjelaskan semuanya kepada Arkana.

"Sekarang Kana gak usah sedih lagi yah, kan ada Bunda, ada Om Rahsya, Tante Vio, Opa, Oma, mereka disini sama Kana" sambung Adara berusaha tegar.

Arkana mengangguk. "Iyh Bunda"

"Yah udah, sekarang main lagi gih" ujar Violet.

"Kana mau pulang aja, soalnya Om Rahsya pasti udah pulang, dia kan mau bawain Kana es krim" tolak Arkana.

"Yah udah kalau gitu kita pulang, tapi sebelum pulang kita anterin Tante Vio pulang dulu yah" ujar Adara.

"Siap Bunda" balas Arkana.

Mereka bertiga pun pergi meninggalkan taman bermain. Sebelum pulang Adara terlebih dahulu mengantar Violeta pulang kerumahnya dan setelah itu mereka pulang kerumah mereka.

......

Adara dan Arkanan kini sudah tiba dirumah. Dengan cepat Arkana berlari masuk kedalam rumah, Adara pun mengikuti langkah Arkana.

"Sayang jangan lari lari" ucap Adara.

"Om Rahsya, Arkana udah pulang" teriaknya menggelegar di seisi rumah.
Bukan Rahsya yang keluar melainkan Opa dan Omanya yaitu Papa dan Mamanya Adara.

"Eh cucu Oma udah pulang, kenapa teriak teriak panggil Om Rahsya?" tanya Renita Mama Adara.

"Om Rahsya belom pulang Oma?" Bukannya menjawab tapi Arkana malah menanyakan balik.

"Belom sayang, Om Rahsya belom pulang" jawab Elgantara Papa Adara.

"Yaaah, kok belom pulang sih" balas Arkana mengerucutkan bibirnya.

"Kayaknya ada yang lagi nyariin Om nih" suara itu dari arah luar, siapa lagi kalau bukan Rahsya.

"Om Rahsya" girang Arkana dan berlari ke arah Rahsya.

Rahsya mensejajarkan dirinya dengan tinggi Arkana. "Jadi jagoan kecil Om ini yang lagi nyariin Om"

Arakana mengangguk. "Om, mana es krim yang Om janjikan tadi pagi?"

Rahsya tersenyum, ternyata Arkana mengingat janjinya tadi pagi. "Tara" tuturnya dan mengeluarkan dua eskrim coklat dan dua eskrim vanila di kedua tangannya.

"Yeeeyyyy!" girang Arkana.

"Eits, tunggu dulu" larang Rahsya saat Arkana ingin mengambil es krim ditangannya itu.

"Kenapa Om?" tanya Arkana.

"Cium dulu baru Om kasih es krimnya" ujar Rahsya dan menunjukkan pipinya agar dicium oleh Arkana.

Arkana pun menurut demi es krim itu ada pada tangannya. Arkana mencium kedua pipi Rahsya.

"Terus sekarang mana es krimnya?"

"Nih" ujar Rahsya dan memberikan empat empatnya kepada Arkana.

"Yeeeyyyy!" girang Arkana dan berlari ke kamarnya.

"Kana, jangan makan dikasur nanti jatuh eskrimnya terus di makan semut" teriak Adara.

"Iyh Bunda" teriak Arkana yang sudah berlari ke kamarnya.

Adara, kini dia kembali ke kamarnya dengan raut wajah yang sedih. Rahsya sebagai kakaknya, dia melihat kesedihan dimata adiknya itu meski selalu ia sembunyikan dengan senyum dan tawanya.

________

Next?

SANG PENGGANTI (GIDARA) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang