54 - Dedek Bayinya Cewe Atau Cowo?

2K 183 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum.

Balik lagi sama aku hihi semoga kalian gak pernah bosan sama cerita aku yaah.
Btw jangan lupa votmen yah, karena votmen kalian adalah semangat untuk aku terus melanjutkan cerita ini sampai end!!!

****

"Makan dikit aja yah? Kasihan sama kandungan lo Ily, pasti dia didalam sana laper"

Andryan, malam ini dia tengah menemani Kimberly dirumah sakit. Keadaan Kimberly sudah semakin membaik, hanya saja dia susah untuk makan karena dari tadi siang dia tidak makan sama sekali setelah kejadian tadi.

"Gak mau Dryan, gak enak! Rasanya mau muntah"

"Satu suapan aja" Andryan menyodorkan sendok berisi bubur rumah sakit yang sudah disiapkan oleh suster.

Kimberly menggeleng keras. Andryan menghembuskan nafasnya gusar, dia bingung harus memaksa dengan cara apa lagi agar Kimberly bisa makan malam ini.

"Gini aja, Ily mau apa? Biar Dryan beliin"

Kimberly tampak berfikir, tiba-tiba terlintas dipikirannya adalah sate ayam. Dia tersenyum dan menatap Andryan.

"Apa hm?"

"Sate ayam, Ily mau sate ayam Dryan" Kimberly tersenyum manis kepada sahabatnya itu.

"Yah udah tunggu disini, Dryan beliin Ily sate ayam dulu. Kebetulan didepan rumah sakit ada yang jual sate ayam"

"Jangan lama lama!" Kimberly mengerucutkan bibirnya.

Andryan tersenyum lalu mengelus puncak kepala Kimberly. "Enggak kok, tunggu yah"

Kimberly tersenyum, dia menatap kepergian Andryan sampai akhirnya tubuhnya sudah tak bisa dipandang. Kimberly mengelus perutnya yang masih datar itu.

"Nak, maafin Mama yah. Seharusnya kamu gak ada didalam rahim Mama, hanya karena kebodohan Mama kamu akan lahir dari perempuan kotor seperti Mama..... Apalagi Papa kamu, dia tidak bertanggungjawab atas adanya kamu di rahim Mama Nak"

Kimberly mengingat bagaimana dirinya yang terlalu bodoh mencintai seseorang seperti Nizam Samuel. Dia juga mengingat bagaimana dirinya sangat terobsesi untuk mendapatkan Gibran kembali. Mungkin karena cinta masa lalu yang kandas hingga membuat Kimberly terobsesi untuk dicintai lagi. Dia juga mengingat bagaimana baiknya Andryan kepadanya, mungkin jika dibandingkan dengan Nizam dan Gibran Andryan adalah laki-laki yang paling baik yang pernah Kimberly kenal.

"Lo baik Dryan, tapi gue gak pantas untuk lo. Dengan kejadian ini aja, gue gak sepantas itu buat bersanding sama elo. Gue kotor Dryan, gue kotor!"

Kimberly menangis. Seharusnya dia tidak kembali percaya kepada matan kekasihnya itu, seharusnya dia mendengarkan apa kata Andryan. Dia terlalu bodoh percaya sama manusia bajingan seperti Nizam!

****

Andryan berjalan di lorong rumah sakit. Tak jauh dari tempatnya, dia melihat Rahsya dan yang lainnya berada didepan ruang rawat, mungkin itu ruangan yang ditempati Arkana sekarang.

"An, lo mau kemana?" tanya Irsyad kepada Andryan saat dia sudah berada disamping Rahsya.

"Gue mau kedepan, mau beli sate ayam. Ada yang mau nitip?"

SANG PENGGANTI (GIDARA) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang