23 - Kana Kecelakaan

2K 204 1
                                    

Pagi yang cerah di puncak. Hari ini adalah hari terakhir mereka liburan. Adara, Gibran dan yang lain tengah duduk di depan vila menikmati suasana pagi di puncak.

"Jadi kapan kita pulang?" tanya Violeta.

"Besok pagi jam 04.00 subuh" jawab Rahsya.

"Terus kita mau ngapain sekarang? Gak ada kegiatan gitu, ini kan hari terakhir kita disini" ujar Naura.

"Gimana kita main game aja" ucap Irsyad memberi ide.

"Gak ah males gue" balas Adara.

"Terus kalau gitu kita mau ngapain?" tanya Naura.

"Yah ngapain kek terserah kalian" jawab Adara.

Deeerrtt deeerrtt deeerrtt

Ponsel Adara berbunyi, tertera nama Mama disana dengan cepat Adara menerimanya.

"Halo Ma"

'Sayang kamu kapan pulang?'

"Besok pagi Ma. Emangnya kenapa? Kana gakpapa kan?"

'Kana kecelakaan Dar, dia tadi keserempet motor pas mau turun dari mobil untuk sekolah'

"Apa?! Terus Kana gimana Ma?"

'Kana ada dirumah sakit, dia manggil manggil kamu terus'

"Yah udah kalau gitu aku pulang sekarang Ma. Mama share lokasi aja ke aku"

'Iya sayang'

Adara mematikan ponselnya, pikirannya sudah tidak karuan sekarang.

"Dar kenapa? Kenapa muka lo khawatir gitu?" tanya Gibran.

"Arkana, Kana kecelakaan keserempet motor" jawab Adara dengan suara yang bergetar.

"Apa?! Yah udah sekarang kita pulang" ujar Rahsya yang juga khawatir.

Semua menyetujui ucapan Rahsya, mereka membereskan barang barang mereka terlebih dahulu sebelum pulang.

Setelah berpamitan dengan Mang Toha dan Bi Asih, mereka pun pulang kejakarta hari ini.

....

Setelah melalui perjalanan hampir 2 jam, akhirnya mereka berenam sampai dirumah sakit tempat Arkana dirawat.

Adara berlari kearah kamar Arkana setelah menanyakan kepada resepsionis rumah sakit.

"Kana" Adara membuka pintu kamar rumah sakit.

"Bunda" ucap Kana pelan.

"Kana kamu gakpapa sayang? Ada yang sakit? Dimana yang sakit kasih tau Bunda Nak" ujar Adara panik.

"Kana gakpapa kok sayang, cuman tadi mungkin dia syok aja dan pingsan terus manggil manggil kamu" seru Renita.

"Kana gakpapa kok Bunda, cuma luka sedikit. Kan Kana anak kuat" ujar Arkana.

Adara tersenyum dan mengecup kening putranya itu. "Jangan bikin Bunda khawatir lagi yah sayang, Bunda takut kehilangan kamu"

"Iya Bunda, Kana janji gak akan bikin khawatir Bunda lagi" seru Arkana.

Rahsya berjalan mendekat kearah Adara dan Arkana.

"Kana gakpapa?" tanyanya.

"Gakpapa kok Om, kan Om Rahsya selalu ngajarin Kana buat jadi anak kuat" jawab Arkana.

"Pinter jagoan Om" seru Rahsya mengelus kepala Arkana lembut.

Arkana melihat sekeliling, yang dia lihat hanya Tante Naura, Tante Violeta dan Om Irsyad.

"Kemana Om Ayah Bunda? Bukannya Bunda liburan bersama" seru Arkana.

Adara dan Rahsya saling bertatap begitu juga dengan Irsyad, Naura dan Violeta yang tidak menyadari bahwa Gibran tidak mengikuti mereka dari belakang.

"Em mungkin Om Ayah lagi ke toilet sayang" balas Adara.

Arkana cemberut, karena dia sangat rindu dengan Gibran setelah hampir tiga hari tidak bertemu dengannya.

"Kayaknya ada yang nyariin Om Ayah nih"

Pintu kamar terbuka, terlihat Gibran masuk dengan membawa mobil mainan ditangannya.

"Om Ayah" girang Arkana.

Gubran berjalan kearah Arkana. "Halo jagoan" ucap Gibran mengelus kepala Arkana.

"Om Ayah dari mana aja, Kana kangen tau" seru Arkana.

"Uhmmm kangen ya? Tadi Om Ayah sengaja beliin ini buat Kana, Kana mau gak?" ujar Gibran mengulurkan mobil mainan ditangannya itu.

"Mau mau" Arkana mengambil mobil mainan itu dari tangan Gibran.

"Cepet sembuh yah sayang, biar nanti kita bisa main main lagi" ujar Gibran.

Arkana menganggukkan kepalanya saja, Adara tersenyum karena Arkana sudah bisa tertawa lagi.

"Makasih ya Gib" ujar Adara.

"Iya sama sama. Kalau gitu, gue pulang duluan soalnya ada pekerjaan yang harus di kerjakan" ujar Gibran.

"Yah kok Om Ayah mau pulang sih, kan Kana masih sebentar ketemunya" ujar Arkana cemberut.

"Om Ayah ada pekerjaan, jadi Om Ayah harus pulang. Emm gimana kalau nanti malem Om Ayah balik lagi kesini, gimana?"

Arkana mengangguk antusias. "Janji yah"

"Janji" Gibran mengelus kembali kepala Arkana.

"Kalau gitu gue pulang duluan. Om Tante saya pamit dulu" ujar Gibran berpamitan.

"Hati hati Gib" seru Rahsya.

Gibran tersenyum, setelah itu dia pun keluar dan pergi.

"Kalau gitu gue juga pulang Dar" seru Violeta.

"Gue juga, nanti malem kita kesini lagi" sambung Irsyad.

"Iya, hati hati kalian" seru Adara.

"Jagoan Tante cepet sembuh ya" ujar Violeta.

"Iya Tante" jawab Arkana.

"Om sama Tante pulang dulu, nanti malem kita kesini lagi oke" ucap Irsyad mengacungkan jempol.

"Oke Om" balas Arkana yang mengacungkan jempolnya.

"Kami berdua pamit Om Tante" pamit Violeta.

"Hati hati kalian" seru Naura.

Violeta dan Irsyad pun pergi, sisa Naura, Rahsya, Adara dan kedua orang tua Adara.

"Sayang kamu mau pulang?" tanya Rahsya kepada Naura.

"Iya, aku mau naro barang barang aku dulu setelah itu kita balik lagi kesini" jawab Naura.

"Yah udah kalau gitu. Pa Ma, Rahsya anter Naura dulu yah" seru Rahsya.

"Iya Sya, hati hati dijalan" jawab Elgantara.

Mereka berdua pun pergi, tersisa Adara dan kedua orang tuanya yang menjaga Arkana.

"Arkana istirahat yah, mainnya nanti dulu" ujar Adara mengambil mainan pemberian Gibran.

Arkana pun menurut, Adara lega karna Arkana hanya luka kecil. Dia takut jika terjadi apa apa kepada Arkana, karna dia tidak mau kehilangan orang yang paling dia sayang setelah Rangga pergi meninggalkannya.

......

Next?

SANG PENGGANTI (GIDARA) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang