01 - Om Rahsya Lemah

6.6K 289 6
                                    

...

"Arkana, jangan lari lari nanti kamu jatoh"

"Ayo Om, kejar Kana"

"Kana, larinya jangan kencang kencang hati hati aja"

"Ah Om Rahsya lemah, masak gitu aja gak bisa sih kejar Kana"

Arkana Elgantara Prayoga Ardiansyah bocah yang saat ini sudah berusia 5 tahun. Dia hidup dengan berkecukupan, Opa Omanya adalah pengusaha terpandang dikota jakarta.

Sedangkan sang Bunda, Adara Elgantara Prayoga dia adalah CEO muda di butiknya sendiri yang ia bangun dengan jerih payahnya selama 5 tahun. Dan yang saat ini sedang bersama Arkana adalah, Omnya sekaligus bisa disebut sebagai ayah bagi Arkana. Dia anak sulung dari keluarga Elgantara, Rahsya Elgantara Prayoga.

Adara Elgantara Prayoga

Rahsya Elgantara Prayoga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rahsya Elgantara Prayoga

Jika ada yang bertanya dimana sang Ayah? Dia sudah meninggal 5 tahun yang lalu bertepatan dengan kelahiran Arkana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika ada yang bertanya dimana sang Ayah? Dia sudah meninggal 5 tahun yang lalu bertepatan dengan kelahiran Arkana. Dia Rangga Ardiansyah, Ayah sekaligus suami dari Adara. Rasanya pada hari itu bercampur aduk, antara bahagia dan sedih.

Keluarga mereka bahagia karena akan bertambah satu lagi malaikat kecil yang akan menyinari rumahnya. Tetapi Tuhan berkata lain, dia mengambil salah satu keluarga itu dengan keadaan yang sangat tragis.

Selama 5 tahun, Arkana sama sekali belum pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Kadang dia iri kepada teman temannya yang masih mempunyai ayah di samping mereka.

Lain berbeda dengan Adara, sejujurnya hatinya sangat hancur karena orang yang sangat dia sayangi pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Tetapi, tugas orang tua adalah membahagiakan anaknya itulah yang Adara saat ini lakukan yaitu berusaha kuat dan tidak hancur didepan anak kesayangannya itu.

"Ayo Om kejar Kana lagi" Arkana saat ini dia berlari menuju ruang tamu dengan kencang.

Tanpa Arkana sadari, dia menabrak seseorang didepannya.

"Hayo tertangkap" ucapnya lembut sembari memeluk Arkana kedalam pelukannya.

"Yaaahh kalah lagi" Arkana mengerucutkan bibirnya kesal.

"Yes yes! Om menang lagi!" Girang Rahsya dengan semangat.

"Sudah yah lari larinya. Sekarang mandi, ganti baju, lalu berangkat sekolah"

"Sekali lagi Bunda, masak Arkana kalah terus dari Om Rahsya" Mohon Arkana kepada seseorang didepannya yang saat ini sudah berlutut dan mensejajarkan dirinya dengan Arkana.

"Ini sudah siang sayang. Om Rahsya juga mau kerja, mainnya nanti sore lagi pas Om Rahsyanya sudah pulang" balas seseorang itu yang Arkana sebut dengan Bunda, dia adalah Adara.

Arkana tak menjawab, dia menundukkan wajahnya tandanya dia sedih dan ingin sekali lagi bermain dengan Omnya itu.

Rahsya mensejajarkan dirinya dengan Arkana dan membalik tubuhnya agar menghadap dirinya.

"Arkana! Mainnya udah yah, sekarang kamu sekolah" bujuk Rahsya.

"Emm gimana nanti kalau sepulang Om kerja, Om beliin Kana es krim, mau?"

Arkana mengangguk kuat. "Mau mau Om, yang banyak yah yang rasa coklat sama vanila"

"Oke kalau gitu! Sekarang Kana mandi, habis itu sekolah biar pintar seperti Bunda" ujar Rahsya.

"Siap Om" balas Arkana menghormat dan tersenyum.

"Ayo" ajak Adara.

Arkana pun menurut ajakan Bundanya itu, sekarang mereka semua tengah mempersiapkan diri untuk melakukan aktivitasnya masing masing dihari ini.

.....

Arkana, kini dia masih menduduki bangku sekolah dasar kelas 3. Adara yang setiap pagi bertugas untuk mengantar Arkana sekolah sebelum dia pergi kebutik miliknya.

"Kana belajar yang rajin yah" ucap Adara membelai kepala Arkana.

"Siap Bunda" balas Arkana menghormat.

"Yah sudah sekarang Kana masuk gih, Bunda mau berangkat kerja" ujar Adara.

"Baik Bunda" Arkana mencium tangan Adara sebelum masuk kedalam gerbang.

Adara mencium dahi putra satu satunya itu. "Assalamu'alaikum Bunda" salam Arkana dan berjalan masuk kedalam sekolah.

"Waalaikumsalam sayang, belajar yang rajin yah" teriak Adara.

Setelah tugasnya mengantar Arkana sekolah selesai, kini dia kembali memulai aktivitasnya yaitu bekerja di butik miliknya.

Adara menancapkan gasnya menuju butik miliknya. Beberapa puluh menit berlalu akhirnya Adara sampai di butiknya itu yang bernama ARDA butik singkatan dari Arkana dan Adara.

"Pagi Bu" sapa salah satu karyawan disana saat Adara memasuki butik.

"Pagi" balas Adara tersenyum.

"Dar" panggil sekretaris sekaligus asisten Adara dan juga sahabat dekatnya.

Adara yang merasa terpanggil pun kini menoleh melihatnya.

"Kenapa?" tanyanya lembut.

"Nanti siang ada meeting dengan vendor yang akan mensuplai ke butik kita" jawabnya, dia bernama Violeta Azzahra.

Violeta Azzahra

"Lo atur aja waktu dan tempatnya, dan yah jangan sampai sama dengan waktu gue jemput Kana" ujar Adara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo atur aja waktu dan tempatnya, dan yah jangan sampai sama dengan waktu gue jemput Kana" ujar Adara.

"Oke! Nanti gue atur" jawab Violeta.

"Kalau gitu, gue keruangan gue dulu" pamitnya.

Violeta hanya mengangguk saja menjawab ucapan Adara. Setelah pamit, Adara pun memasuki ruangannya yang tak cukup jauh dari jarak dia tadi berbicara dengan Violeta.

__________

Next?

SANG PENGGANTI (GIDARA) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang