21 - Suatu Tempat

1.9K 204 2
                                    

Rahsya, Naura, Irsyad, dan Violeta masih menyusuri jalan tanpa menyadari bahwa Adara dan Gibran tidak mengikutinya.

"Sayang habis pulang liburan kamu kerja lagi?" tanya Rahsya ke Naura.

"Iya. Syuting aku habis liburan kayaknya padet deh, mungkin bakal jarang bareng kamu"

Rahsya memanyunkan bibirnya. "Yah nanti kalau aku kangen gimana? Masak kamu lebih mentingin pekerjaan kamu"

"Aku harus selesain kontrak dulu sayang. Kan kamu juga kerja pasti sibuk kan?"

"Tapi kan aku gak sesibuk kamu" ujar Rahsya.

"Iya udah nanti aku luangin waktu buat kita berdua yah" seru Naura.

Sedangkan Irsyad dan Violeta, mereka masih mengayuh sepeda mengikuti jalan Rahsya dan Naura yang berada didepan.

"Syad kok kamu udah pulang?" tanya Violeta.

"Kamu gak suka aku pulang?" tanya balik Irsyad.

"Suka, tapi bukannya pekerjaan kamu banyak? Kenapa bisa pulang?"

"Kenapa aku bisa pulang?" Irsyad menghentikan ucapannya sebentar.

"Ya?" Violeta menunggu jawab dari Irsyad.

"Karna disana sudah ada yang menggantikan aku, nah sekarang aku bisa kerja dijakarta lagi deh" lanjut Irsyad.

"Oh yah? Berarti kita udah enggak LDR-an lagi dong?" tanya Violeta semangat.

"Iya sayang, jadi aku punya banyak waktu untuk kamu lagi" jawab Irsyad yang juga semangat.

Violeta tersenyum mendengar jawaban dari Irsyad. Violeta melihat arah belakang yang dia pikir bahwa Gibran dan Adara mengikutinya. Namun tidak, tidak ada mereka berdua dibelakang mereka.

"Sya berhenti" ujar Violeta.

Irsyad pun memberhentikan sepedanya. "Kenapa sayang?"

"Adara dan Gibran gak ada di belakang" seru Violeta.

"Gak ada gimana maksud kamu?"

"Gak ada! Mereka gak ngikutin kita" jawab Violeta.

Irsyad menoleh kearah belakang, benar saja dua orang itu tidak ada dibelakangnya.

"Rahsya, Nau" teriak Irsyad.

Rahsya pun menghentikan sepedanya, Irsyad kembali mengayuh agar lebih dekat dengan Rahsya.

"Adara sama Gibran gak ada" ujar Irsyad.

Rahsya melihat kearah belakang. "Kemana mereka?"

"Gue gak tau juga, gue kira mereka ngikutin kita dari belakang" jawab Irsyad.

"Mungkin mereka gak jalan lagi dari vila?" tanya Naura.

"Gak mungkin Nau, tadi kan mereka udah siap siap berangkat" seru Violeta.

"Coba deh lo telfon Adara" ujar Irsyad kepada Rahsya.

Rahsya pun mengangguk, dia pun mengambil ponselnya dan menelpon Adara.

....

Gibran masih mengayuh sepedanya menyusuri jalan dengan Adara yang masih sama tempat duduknya.

Ddeerrttt ddeerrttt ddeerrttt

Ponsel Adara berbunyi. Adara meraba ponselnya dan mengambilnya dari sakunya.

"Kak Rahsya nelpon" teriak Adara.

Gibran pun menghentikan sepedanya, Adara turun dengan hati hati dan langsung mengangkat telfon dari kakaknya itu.

"Halo Kak"

'Lo dimana? Kenapa gak ngikutin kita?'

"Sory, tadi kita ketinggian kalian jauh jadi bingung deh nyari kalian kemana"

'Tapi lo gakpapa kan? Sama Gibran?'

"Gue gakpapa kok. Lo kalo mau pulang duluan gakpapa, gak usah nungguin kita"

'Yah udah yang penting kalian gakpapa'

"Iya kak"

Rahsya matikan telfonnya disana, Adara pun meletakkan ponselnya kembali kedalam sakunya.

"Udah?" tanya Gibran.

"Udah" jawab Adara.

"Kita mau kemana lagi? Jalan? Atau pulang?" tanya Gibran.

"Jalan lagi, gue mau kesuatu tempat" seru Adara.

"Emang tempat apa?" tanya Gibran.

"Gue dulu sering kesana waktu kecil, jadi gue mau nostalgia aja" jawab Adara.

"Pulang aja gimana? Kasian kaki lo nanti sakit lagi" seru Gibran.

"Udah mendingan kok, udah sedikit sakitnya" balas Adara.

"Beneran gakpapa?" tanya Gibran lagi.

"Iya Gib gue gakpapa, lagian lo khawatir banget kenapa sih? "

"Karena gue takut lo kenapa kenapa Dar"

Adara terdiam mendengar ucapan Gibran, dia segera membuang semuanya dan gak mau ada kecanggungan diantara mereka.

"Aahh udah lah yuk jalan, gue mau cepet cepet kesana" seru Adara dan langsung naik kembali.

Gibran menggeleng melihat Adara yang begitu saja naik. "Adara, Adara"

Adara menengok keatas melihat wajah Gibran dari bawah. "Ayo kok bengong? Kapan jalannya?"

"Iya kita jalan" ujar Gibran.

Gibran pun melanjutkan perjalanannya menuju tempat yang Adara ingin tuju itu. Di perjalanan Gibran selalu bertanya kemana mereka akan pergi, namun Adara selalu bilang ikuti saja arahnya karna saat ini Adara tengah mengarahkan Gibran menuju tempat itu.

.....

Next?

SANG PENGGANTI (GIDARA) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang