43 - Kembalinya Kimberly+Kabar Bahagia

2.2K 179 0
                                    

Gibran dan Adara pulang dari rumah sakit. Sedangkan Violeta dia kembali ke butik untuk menyelesaikan berkas berkas yang belum selesai.

Gibran turun terlebih dahulu dari mobil dan berlari kepintu yang satunya untuk membukakan Adara pintu.

"Hati hati sayang" ucapnya lembut.

Adara turun dengan pegangan ke tangan Gibran karena kepalanya masih sedikit sakit. "Makasih yah sayang" balas Adara.

Mereka berdua pun berjalan masuk kedalam rumah dengan perlahan. Sedangkan disisi lain terdapat mobil hitam mengintai yang tak jauh dari rumah Gibran dan Adara.

"Sudah aku kasih kamu waktu dua bulan bersama dengan istri kamu itu. Dua bulan terlalu lama untuk menanti kamu menjadi milik aku lagi Gibran!"

Dia melihat Adara yang tersenyum karna perlakuan manis dari Gibran.

"Mungkin senyuman itu akan menjadi yang terakhir untuk lo Adara Elgantara Prayoga" dia tersenyum licik.

Kimberly. Dia memang sengaja membiarkan Gibran mempunyai banyak waktu dengan istrinya sebelum dia kembali menjadi miliknya.

"Gue gak bisa ngandelin Papa yang sibuk sama kerjaannya. Gue harus bisa ngelakuin itu sendiri"

Kimberly menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan rumah Gibran dan Adara.

.....

Adara mendudukkan bokongnya dan bersender kebelakang tempat tidur untuk beristirahat kembali.

Gibran menyelimuti kaki Adara. "Kamu jangan banyak gerak dulu, inget apa kata dokter kalau kandungan kamu masih lemah dan butuh banyak istirahat" ucap Gibran.

"Iyh sayang aku akan banyak banyak beristirahat" balas Adara.

"Tapi Gib" lanjut Adara.

"Kenapa?" tanya Gibran.

"Aku belum kabarin semua orang tentang kehamilan ku" jawab Adara.

"Terus mau kamu gimana?"

"Aku mau nanti malem kita ke rumah Mama, kita kumpul semua. Aku mau kebahagiaan ku ini dirasakan semua orang" jawab Adara.

"Yah udah kalau itu mau kamu, kita kerumah Mama nanti aku kabarin Papa sama Mama aku biar mereka kesana"

"Makasih yah sayang" ucap Adara tersenyum.

Gibran pun juga tersenyum. "Sama sama"

"Kamu gak mau balik ke kantor?" tanya Adara.

"Aku udah suruh sekretaris aku untuk menghendel dan membatalkan meeting meeting yang akan dilaksanakan hari ini"

"Gib ini masih pagi, masih jam 9. Kamu balik yah ke kantor, pasti meeting meeting itu penting kan?"

"Aku gak mau ninggalin kamu sendiri" balas Gibran.

"Aku gak sendiri Gib ada Bi Asih dirumah, aku gak akan kemana kemana juga"

"Tapi Dar-"

"Sayang, aku gakpapa baik baik aja" ucap Adara lembut dan diakhiri oleh senyuman manisnya.

Gibran menghela nafas panjang. "Yah udah kalau kamu mau aku balik aku balik sekarang. Tapi, kalau kamu kenapa kenapa kabarin aku secepatnya" ujar Gibran.

"Iyh Gib aku akan kabarin kamu secepatnya"

"Yah udah" Gibran berjongkok dan mengelus perut Adara yang masih rata itu.

"Ayah pergi kerja dulu yah nak, kamu sehat sehat didalam sana jangan bikin Bunda kamu sakit dan repot yah" lanjut Gibran.

"Iyh Ayah" jawab Adara menirukan suara anak kecil.

Mereka berdua terkekeh. Gibran mengelus kembali perut Adara dan menciumnya, setelah itu dia berdiri dan berganti mencium kening Adara.

"Aku pergi dulu yah, jaga diri kamu baik baik" pamit Gibran.

"Iyh sayang hati hati" balas Adara tersenyum.

Gibran pun pergi setelah berpamitan, sedangkan Adara dia mengelus perutnya itu.

"Sehat sehat yah anak Bunda" ucapnya lembut

.....

Pukul 19.00 malam. Seperti ucapan Gibran tadi pagi bahwa mereka akan memberitahukan kabar bahagia kepada keluarga besar mereka. Sekarang mereka semua sudah berkumpul diruang keluarga. Semuanya penasaran tentang kabar bahagia apa yang akan mereka berdua sampaikan hingga menyuruh kita semua kumpul disini.

"Ada kabar apa sih sampai sampai kalian nyuruh kita kumpul semua?" Rahsya sudah tidak sabar kabar apa yang mereka sampaikan.

"Sabar sayang" ucap Naura.

"Kabar baik apa yang akan kalian beritahukan kepada kami?" tanya Elgantara.

"Iyh. Kami sudah tidak sabar, sebahagia apa sampai sampai kita semua kumpul disini" sambung Argantara.

"Ayo nak katakan" seru Melinda.

"Iyh. Mama udah gak sabar" sahut Renita.

Dua orang itu hanya senyam senyum mendengar semua pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan oleh keluarga besarnya itu.

"Malah senyum senyum nih anak. Woyy kasih tau napa cepat!" kesal Rahsya.

"Asya. Sabar dong jangan marah marah gitu" ucap Naura.

"Aku gak marah cuma kesel aja sama mereka. Semua orang udah pada gak sabar ngedengerin apa yang mau mereka sampaikan, eh mereka malah senyam senyum gak jelas gitu" jawab Rahsya.

"Iyh sabar. Kalian mau kasih tau kita apa?" tanya Naura.

Arkana yang berada di tengah tengah itu hanya melihat dan menyimak entah apa yang mereka maksud.

"Alhamdulillah, sekarang Adara sedang hamil" ucap Gibran membuat semua orang kaget dan senang.

"Alhamdulillah" ucap Elgantara dan Argantara bersamaan.

"Jeng kita punya cucu lagi" ujar Melinda.

"Iyh jeng alhamdulillah" balas Renita.

"Seriusan? Lo hamil Dar?" tanya Rahsya yang memastikan kembali.

"Iyh Kak gue hamil" jawab Adara.

"Yes gue punya ponakan lagi. Kali ini harus cowo lagi" seru Rahsya.

"Cowo atau cewenya yang penting semuanya selamat Sya" sambung Elgantara.

"Horeee Kana mau punya adek" girang Arkana.

"Tos dulu dong" seru Rahsya kepada Arkana.

"Kana mau adek cowo atau cewe?" tanya Rahsya.

"Cowo, biar Kana ada temen main" jawab Arkana.

"Okeh fiks harus cowo" ujar Rahsya.

Naura, dia melihat senyum terpancar diwajah Adara. Dia mengelus dan melihat perutnya yang masih datar dan belum ada sesuatu disana.

Naura membuang semua rasa itu, dia harus tersenyum ditengah tengah kebahagiaan ini.

"Selamat yah Dar, semoga anak lo sehat sampai lahiran nanti juga elo" ujar Naura.

"Sama sama Nau. Gue do'ain semoga lo juga cepat hamil yah" Adara memegang perut Naura dan tersenyum.

"Iyh amin" senyum Naura sedikit memudar.

"Gue bikinin minuman dulu yah" lanjutnya.

"Tante aku mau susu" seru Arkana.

"iyh sayang. Asya aku bikin minuman dulu" suara Naura sedikit tercekat karena menahan buliran air mata yang turun membasahi pipinya itu.

Sebelum Rahsya menjawab, Naura langsung pergi kedapur. Rahsya yang melihat Naura aneh, dia berniat mengejar Naura dan ingin tahu kenapa dia.

.......

Next?

SANG PENGGANTI (GIDARA) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang