Pukul 18.30
Selesai makan malam Adara menghampiri kamar sang Kakak yang tak jauh dari kamarnya. Adara mengetuk pintu kamar Rahsya terlebih dahulu sebelum dia masuk.
"Siapa?" suara Rahsya dari dalam kamar bertanya.
"Gue Adara, boleh gue masuk?"
"Yah udah masuk aja gak dikunci kok pintunya"
Setelah mendengar itu dengan cepat Adara masuk dan menutup kembali pintu kamar Rahsya.
"Ada apa lo, tumben ke kamar gue?" tanya Rahsya yang kini dia duduk di bangku samping balkon nya.
"Gue kesini mau sidang elo!" raut wajah Adara sangat kesal jika mengingat kejadian tadi siang.
"Sidang sidang, sidang apaan sih kayak majlis hakim aja mau sidang gue" dengan santainya Rahsya sembari memainkan benda pipihnya.
"Jawab gue, kenapa elo tadi malah nyuruh Gibran yang jemput gue!?" tanyanya tegas.
Rahsya menoleh kearah Adara yang kini sudah duduk didepannya. "Elo mau sidang gue gara gara tadi siang?"
"Iyh! Lo kan bisa nyuruh karyawan lo atau supir gitu, kan gak harus Gibran Kak!"
"Kepepet Dar, kebetulan Gibran ada disana yah udah gue suruh dia aja. Kalau gue suruh karyawan gue yang lain gak keburu juga mereka masih banyak kerjaan" jelas Rahsya.
"Supir? Kan masih ada supir" ucapnya.
"Supir lagi nganter gue sama Papa meeting" jawabnya.
"Udahlah, lagian kan kalian menikmati kebersamaan tadi siang kan?" lanjut Rahsya lagi.
"Dih apaan enggak tuh" elak Adara yang sebenarnya dia menikmati itu semua.
"Alah bohong banget lo, kelihatan tuh dari muka lo. Kalau memang lo gak menikmati, ngapain lo posting foto mereka berdua? Kalau enggak lo menikmati semuanya"
"Gue cuma mau nunjukin kalau anak gue juga bisa bahagia" jelas Adara.
"Iyh Kana bahagia, lo juga bahagia kan?" tanya Rahsya.
"Ah terserah lo deh Kak!" Adara berdiri dari duduknya.
"Mau kemana lo?" tanya Rahsya.
"Keluar mau cari angin" Adara melangkah ingin pergi dari kamar Kakanya namun dihentikan oleh Rahsya.
"Eeh tunggu, lo ikut kan liburan lusa?" tanya Rahsya.
"Iyh gue ikut" setelah menjawab pertanyaan dari Rahsya, Adara langsung keluar dari kamar Kakanya dan turun kebawah.
"Kana lagi main sama Oma?" Adara menuruni anak tangga dan berjalan kearah mereka berdua.
"Iyh Bunda" jawab Arkana.
"Mau kemana Nak?" tanya Renita.
"Mau keluar dulu Ma, cari angin" jawab Adara.
"Jangan malem malem sayang" ucap Renita.
"Iyh Ma" hendak Adara berjalan, Rahsya memanggilnya sembari berlari menuruni anak tangga.
"Dar tunggu" panggil Rahsya.
Adara menoleh kearah Kakanya itu. "Apa lagi?"
"Gue ikut, sekalian lo juga ikut gue yah, gue mau ketemu sama Irsyad dia katanya udah balik dari luar negeri" ujar Rahsya saat sudah sampai didepan adeknya itu.
Adara mengumpat kesal. "Yah udah ayo" Adara lalu berjalan terlebih dahulu keluar rumah.
"Kita jalan dulu Ma" pamit Rahsya.
![](https://img.wattpad.com/cover/344134600-288-k991759.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGGANTI (GIDARA) [END]
Fiksi UmumAdara Elgantara Prayoga, seorang singgle mom yang menjadi Ibu sekaligus sebagai Ayah untuk anak semata wayangnya. Dia beruntung memiliki keluarga yang terus membantunya membesarkan anaknya hingga dia besar kini. Trauma akan kehilangan terus menghan...