Ketiga pria beda usia telah duduk di sofa masing-masing dengan Alberto yang berada ditengah antara Ethan dan Alex. Mereka telah menyelesaikan makan malam 10 menit yang lalu, dan sekarang mereka berada di ruang kerja Alberto. Sedangkan Laura dan Grace menonton film di ruang tengah.“Bagaimana dengan cecenguk-cecenguk itu Ethan?” tanya Alberto memulai diskusi.
“Mereka sudah masuk ke dalam perangkap Dad, tapi aku akan sedikit bermain-main dengan mereka,” jawab Ethan dengan senyum menyeringai.
Alberto dan Alex yang mengerti maksud dari Ethan hanya tersenyum penuh arti. Begitulah Ethan jika seseorang telah mengganggu keluarga, perusahaan atau dirinya. Ia akan mengeluarkan sisi kejamnya. Tak berbeda jauh dengan Alberto dan Alex, sisi kejam yang
mereka sembunyikan dari Laura dan Grace. Mereka tidak akan mengotori tangan langsung dari orang-orang yang mengganggu mereka, mereka akan menggunakan cara licik dan manipulatif.Ethan menatap ke arah Alex.
“Kau sudah siapkan apa yang aku minta?”“Tentu, aku akan mengirimkannya ke email Willy setelah ini.”
“Mereka sangat bodoh, aset yang mereka ambil sudah kembali ke tangan ku tanpa mereka sadari.”
“Kakak ku ini memang sangat licik. Apakah Dad tahu, Kak Ethan bahkan mengambil apa yang istri dan anak mereka miliki. Keluarga mereka akan benar-benar hancur.”
Alberto hanya mengangguk. “Bukankah suatu masalah harus di singkirkan sampai
akar-akarnya?”Ethan dan Alex hanya mengangguk. Tapi memang dari mereka bertiga Ethan lah yang paling licik, isi pikirannya tidak tertebak sekalipun.
“Aku tidak sabar melihat pertunjukan besok,” pekik Alex sambil menyenderkan badannya ke sofa.
Obrolan mereka dilanjutkan dengan membahas perusahaan, perkuatan dan perluasan bisnis.
Tak terasa mereka sudah menghabiskan waktu dua jam untuk berdiskusi, Alberto
mempersilahkan kedua anaknya untuk beristirahat. Ethan dan Alex beranjak dan keluar dari ruang kerja Alberto menuju kamar masing-masing, sedangkan Alberto masih bertahan sebentar di tempat. Ia melihat potret keluarganya yang digantung di dinding, Ia sudah
bersumpah untuk melindungi keluarganya dengan nyawanya, bahkan Ia menempatkan pengawal bayangan untuk istri dan ketiga anaknya. Menjadi pengusaha nomor satu di Australia menjadikan Ia dikelilingi banyak pesaing atau musuh.Di kamar serba abu-abu, Ethan duduk di tepi ranjangnya. Ia sudah berganti baju dengan celana piyama tanpa atasan, memang dia terbiasa tidur tidak memakai baju. Ia mengambil hp di atas nakas dan menelfon Willy. Beberapa detik kemudian panggilan tersambung.
“Persiapkan besok dengan baik.”
“Baik Tuan, saya mengerti.”
Ethan langsung mematikan sambungannya dan meletakkan ponselnya kembali ke nakas dan bersiap tidur.
…..
Di lobby gedung Christopher Industries, Alberto beserta kedua putranya berjalan beriringan. Langkah tegas dan aura mereka mendominasi setiap pasang mata. Para pegawai yang dilewati mereka otomatis membungkuk sebagai perhomatan. Adapan masing-masing asisten pribadi atau sekretaris mereka mengikuti dari belakang.
Tiga hari yang lalu, Ethan mengumumkan rapat pemegang saham. Para pemegang saham dan jajaran direksi cukup terkejut dengan berita ini, namun ini termasuk rencana dari Ethan.
Beberapa menit berlalu, mereka sampai di aula pertemuan. Pengawal dengan sigap membuka pintu aula dan mengumumkan kedatangan mereka kepada pejabat yang sudah hadir, sontak mereka berdiri untuk menyambut. Alberto, Ethan dan Alex memasuki ruangan, sedikit seriangan muncul dari Alex, ia tidak sabar untuk pertunjukan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NORA
RomanceHal tak terduga menimpa seorang gadis berusia 20 tahun, Nora. Kedua orang tua meninggal secara tragis. Belum genap sehari berduka, dia harus pergi untuk menyelamatkan nyawanya dari pembunuh orang tuanya. Mencari tempat berlindung sementara, untuk me...