Part 5 : First Meet

11.4K 422 2
                                    


Eunghhh..
Bulu mata lentik itu mengerjap pelan untuk menyesuaikan cahaya. Tangannya bergerak ke wajah untuk menyampirkan sedikit rambut yang menutupi pipinya. Ia memutar badannya untuk melihat jam diatas nakas.

"Astaga, ini sudah sore", pekiknya.

"Kau itu kalau sudah tidur seperti kerbau saja, kau kan sudah ada rencana untuk jalan-jalan ke toko buku", gerutunya pada diri sendiri.

Setelah itu Nora langsung turun dari ranjang dan bersiap mandi. Hari ini adalah hari ketiganya ia berada di Sydney, tepatnya di apartemen yang sudah disiapkan oleh pamannya. Sam belum bisa langsung menyusul Nora, infonya tadi pagi masih harus menyelidiki kasus kedua orang tuanya. Tapi Sam sudah berjanji akan segera menyusul Nora.

Tiga puluh lima menit kemudian, Nora sudah siap dengan celana jeans dan atasan kemeja putih yang dibalut dengan vest. Ia menggunakan riasan tipis dan rambutnya ia biarkan tergerai.

"Okey, selesai", senyum cerianya terpatri di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Okey, selesai", senyum cerianya terpatri di wajahnya.

Ia menuju nakas dan menunduk melihat foto figura orang tuanya.

"Mom, Dad. Nora jalan-jalan dulu ya, aku akan segera kembali".

Setelah itu ia keluar apartemen dan segera turun ke lobby. Ia sudah memesan uber untuk mengantarnya.

Dalam perjalanan Nora hanya melihat hiruk pikuk jalanan dari kaca jendela. Hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke toko buku terbesar di Sydney. Tujuannya ke toko buku adalah untuk membeli beberapa novel dan alat lukis.

"Mari bersenang-senang Nora", monolognya saat turun dari uber.

Nora segera mencari novel dan alat lukis yang ia butuhkan. Sesekali ia akan membaca di meja yang disediakan oleh toko. Nyaman sekali suasananya.
Tak terasa waktu sudah berjalan satu setengah jam dan Nora sudah memilih 5 buku novel, drawing book, kanva, dan berbagai alat lukis lainnya. Setidaknya ia tidak akan kebosanan di apartemen.

Setelah menyelesaikan pembayaran, Nora akan mampir di kafe sebelah toko buku untuk makan malam. Untung saja saat ini kafe tidak terlalu ramai, jujur saja jika Nora tidak terlalu suka dengan keramaian.
Sesampai disana, ia langsung memesan spaghetti carbonara dan ice vanilla latte.

.....

Mobil Range Rover hitam memasuki halaman depan rumah mewah yang luas. Tepat di depan pintu utama mobil berhenti. Bodyguard yang menjaga di depan segera membukakan pintu untuk tuan mereka.

"Selamat datang Tuan Dominic", salam bodyguard.

"Hm", Ethan hanya berdehem. Dalam kegiatan bisnisnya, Ethan lebih dikenal dengan nama tengahnya Dominic, sedangkan nama awalnya terkhusus untuk keluarga dan orang terdekatnya.

Rumah mewah ini cukup jauh dari jangkauan masyarakat, karena rumah ini digunakan Ethan untuk mengurung dan menyiksa orang-orang yang berani  mengganggunya.

NORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang