"Jordan, wake up", ucap wanita paruh baya yang dandanannya cukup mencolok mata. Bagaimana tidak, pagi-pagi sekali ia sudah bermake-up tebal dengan dres terangnya."Cepat bangun Jordan", teriaknya lagi sambil mengguncang tubuh pria berusia 24 tahun.
"Stop Mom, aku bangun sekarang", jawab Jordan yang tak lain anak dari wanita itu.
"Astaga, berhentilah minum alkohol sebelum tidur. Lihat kamar mu berantakan sekali", teriak wanita itu.
"Oh ayolah Mom, itu sudah jadi kebiasaan ku".
"Cepat bersihkan tubuhmu, kau tidak ingat jika hari ini kau dan ayah mu ada pertemuan penting".
"Iya, iya Mom".
.....
"Bodoh, mencari satu orang gadis saja kau tidak bisa. Aku tidak mau tahu, cepat temukan gadis itu bagaimanapun caranya", ucap Pedro langsung mengakhiri panggilan itu.
Kemudian ia mencari nama lain di kontaknya dan menelponnya.
"Ada apa?"
"Apa anak buahmu sudah menemukan gadis itu?"
"Jika aku sudah menemukannya, pasti aku akan mengabarimu".
"Jadi kau belum berhasil?" sungut Pedro.
"Ck, bukankah kalau dia pergi jauh sudah untung bagimu? Kau saja sudah membunuh semua anggota keluarganya. Bukankah semua aset mereka juga sudah kau pegang?"
"Tetap saja dia masih jadi ancaman buat ku. Ingat perjanjian kita Lonardo!"
"Jangan berani-berani memperingati ku Pedro, kau yang meminta ku untuk membantu mu. Jika aku ingin, aku juga bisa menghabisi keluarga mu. Kau memang pantas disebut pria tamak".
Tut, panggilan diakhiri sepihak oleh Lonardo.
"Sial", Pedro memukul pagar balkon kamarnya. Ia tak bisa melawan Lonardo.
Hanya satu orang lagi, Nora. Ia harus menyingkirkan gadis itu, selama Nora hidup maka ia akan menjadi ancamannya. Pedro tak mau semua usahanya selama ini gagal. Semua ini bermula karna Pedro menjadi korban dari orang tua yang tidak bertanggung jawab.
Bug, bug, bug.
"Mengapa hanya segini uang yang kau dapatkan ha?"Pedro yang saat itu berusia 14 tahun hanya diam saat dipukuli ayahnya. Hal ini sudah berlangsung selama 4 tahun sejak usaha ayahnya bangkrut. Semuanya hilang dalam sekejap. Setelah itu ayah Pedro depresi dan berakhir menjadi tukang judi, ibunya pun kembali ke pekerjaan awalnya yaitu menjadi jalang bagi pria kaya. Kedua orang tuanya tak peduli lagi dengan Pedro remaja. Karna ibunya jarang di rumah, maka ayahnya meminta Pedro untuk mencari uang. Uang itu akan dipakai ayahnya untuk berjudi. Jika uang yang Pedro dapat tidak sesuai harapan ayahnya, maka ia akan disiksa, dikurung dan tak diberi makan.
"Cepat berdiri anak sialan".
Pedro hanya diam, ia sudah tahu akhirnya seperti apa. Dikurung didalam gudang berhari-hari tanpa makan dan minum.
Jika ditanya, ia depresi. Sebelum ayahnya bangkrut pun Pedro memang kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Sampai dimana ia mendapat rencana untuk membunuh kedua orang tuanya. Malam itu, ia mencoba membuka pintu gudang dengan kawat yang sebelumnya ia simpan di saku celananya.
Klik, pintu berhasil terbuka.
Ia berjalan mengendap. Ia harus ke kamar ayahnya, beberapa hari yang lalu saat ia membersihkan kamar ayahnya ia tak sengaja melihat pistol di laci lemari baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
NORA
RomanceHal tak terduga menimpa seorang gadis berusia 20 tahun, Nora. Kedua orang tua meninggal secara tragis. Belum genap sehari berduka, dia harus pergi untuk menyelamatkan nyawanya dari pembunuh orang tuanya. Mencari tempat berlindung sementara, untuk me...