Part 23 : Keep moving

7.8K 263 0
                                    


Pukul 10 malam, 4 orang laki-laki tengah melakukan diskusi sebelum mereka berangkat ke rumah tua dekat sungai Nepean. Ethan dan Willy mengenakan pakaian serba hitam sedangkan 2 lainnya mengenakan seragam yang sama persis dengan polisi. Misi kali ini adalah menyabotase transaksi narkoba yang dilakukan Lonardo. Ethan tidak melibatkan polisi, ia meminta anak buahnya untuk menyamar sebagai polisi, tujuannya untuk mengecoh mereka dan jika ada yang kabur maka orang itu akan melapor jika kelompok mereka ditangkap polisi sehingga identitas Ethan dan timnya tetap aman.

"Tuan, Simon dan Dean sudah sampai lokasi", lapor Willy.

"Minta mereka untuk melapor situasi disana", respon Ethan yang dibalas anggukan oleh Willy.

"Bawa mereka hidup-hidup ke markas, jika mereka melakukan perlawanan maka aku izinkan kalian untuk melukai mereka", kata Ethan sambil memakai rompi anti peluru dan menyelipkan 2 pistol di saku kanan kirinya.

Mereka mengangguk. Ethan menatap satu-satu dari mereka.

"Aku dan Willy akan mengawasi di titik D. Tim Kevin fokus di pihak Lonardo dan Tim Ramon di pihak pembeli. Periksa perlengkapan kalian dan kita berangkat sekarang sesuai rute yang sudah ditentukan", tegas Ethan.

"Siap, laksanakan", kompak mereka.

Mereka berempat keluar dari markas. Di pelataran tim Kevin dan Ramon yang berjumlah 5 orang sudah bersiap, mereka akan berangkat dengan mobil yang sudah dimodifikasi mirip dengan mobil polisi. Ethan dan Willy menaiki mobil Jeep Wrangler Rubicon. Mereka segera memasuki mobil masing-masing, mobil Ethan, mobil tim Kevin dan Ramon, satu lagi mobil yang khusus untuk membawa target. Bahkan untuk memuluskan rencana ini Ethan memodifikasi ruangan menjadi ruang interograsi agar target percaya jika mereka benar ditangkap oleh polisi.

Mereka sampai di titik masing-masing setelah hampir 1 jam perjalanan, gelap dan dinginnya malam tak membuat fokus mereka terusik. Sekitar 20 menit lagi transaksi akan dilakukan. Dari setiap titik mereka dapat melihat rumah tua yang menjadi lokasi transaksi, informasi yang mereka dapat rumah itu sudah beberapa kali dipakai untuk transaksi narkoba berskala besar.

 Dari setiap titik mereka dapat melihat rumah tua yang menjadi lokasi transaksi, informasi yang mereka dapat rumah itu sudah beberapa kali dipakai untuk transaksi narkoba berskala besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dua mobil sedan memasuki lokasi, jumlah mereka 6 orang dengan senjata lengkap. Target utama tidak terlihat", lapor Kevin. Ethan memang memberikan perlengkapan lengkap pada timnya.

Dua mobil itu berhenti, orang didalamnya turun , 1 diantara mereka masih terlihat muda dengan hodie dan topi hitam. Sudah bisa ditebak jika mereka dari pihak pembeli. Mereka memasuki rumah setelah 3 diantaranya mengecek situasi. Setelah diluar aman, Simon bergerak mengendap-endap mendekati mobil. Simon masuk ke kolong mobil, ia segera melakukan tugasnya untuk mengaktifkan alat yang mampu melumpuhkan mesin mobil. Dalam waktu 4 menit Simon mampu mengaktifkan alat itu di 2 mobil. Tugas ini dilakukan agar mereka tidak bisa kabur jika situasi merepotkan.

"Simon, stay!", interupsi Kevin saat melihat Simon yang akan keluar dari kolong mobil.

"What?", tanya Simon.

"Dua mobil lagi datang, mereka berjumlah 5 orang. Target utama tidak terlihat, tapi kita mendapat target kedua". Target kedua adalah dugaan tangan kanan Lonardo. Bagaimana Ethan mengetahui? Karna Ethan mengantongi video cctv dimana Pedro bertemu dengan Lonardo bersama tangan kanannya.

Benar kata Simon, 2 mobil Range Rover datang. Mereka turun membawa 2 tas besar, setelah melihat sekitar mereka langsung memasuki rumah. Simon bergerak kembali.

Di mobil Ethan melihat apa yang sedang target lakukan. Simon dan Dean sudah memasang kamera tersembunyi sebelumnya. Dalam hati Ethan mengolok mereka karena mereka kurang waspada.

"Masuk sekarang!" perintah Ethan setelah melihat mereka lengah.

Dengan cepat tim Kevin dan Ramon mendobrak pintu, sebelumnya mereka sudah siaga di posisi masing-masing. Dobrakan pintu mengagetkan orang-orang yang didalam rumah. Tim Kevin dan Ramon mengelilingi mereka dengan menodongkan polisi.

"Letakkan senjata kalian dan tangan di kepala. Kalian sudah terkepung!" teriak Ramon.

Semua target merasa panik karna mereka ketahuan oleh polisi, tapi untuk menutupi kepanikan itu mereka juga menodongkan pistol.

"Simon, Dean bersiap", ucap Ethan.

"Cepat letakkan senjata kalian", Ramon kembali berteriak.

Semua target saling pandang, perlahan mereka meletakan senjata mereka di lantai. Kevin, Ramon dan tim mendekat lalu menyingkirkan senjata mereka ke belakang.

"Hati-hati, mereka ada yang membawa senjata tajam. Simon dan Dean masuk sekarang", interupsi Ethan.

Kevin dan Ramon mencoba mendekat kembali dengan hati-hati, di saat itu juga target mulai menyerang mereka. Mereka terlibat perkelahian, di sisi lain Simon dan Dean bergerak. Mereka memberi kode pada rekan lainnya untuk segera memakai masker wajah. Dalam hitungan detik, Simon dan Dean menembakkan gas beracun yang mampu membuat target langsung pingsan setelah menghirupnya. Tanpa membuang waktu, mereka menangkap semua target. Mereka membawa keluar dan mengangkat mereka ke mobil. Karena target berhasil ditangkap semua, Simon melepas alat yang ada di mobil target dan Dean melepas kamera tersembunyi, tujuannya agar tidak meninggalkan jejak. Setelah situasi aman, Ethan menyuruh mereka untuk segera ke markas.

"Tuan, sebaiknya anda kembali ke apartemen dan istirahat", usul Willy.

"Hmm, aku akan menemui mereka besok pagi", balas Ethan.

Willy mengantar Ethan ke apartemen setelah menginfokan timnya. Dalam perjalanan pulang Ethan memilih untuk memejamkan matanya sebentar, sungguh lelah sekali dirinya. Willy lega karna Ethan menerima usulnya untuk beristirahat. Meskipun pekerjaan banyak tetapi Ethan memberikan waktu istirahat yang cukup untuk Willy. Keluarga Christopher pun juga sangat baik padanya, asisten Alberto dan Alex juga diperlakukan demikian. Mereka pun sering diundang Laura untuk makan dan berlibur bersama.

"Saya berharap di kemudian hari anda mendapatkan kebahagiaan Tuan", batin Willy. Pasalnya sudah lama sekali Willy tidak melihat Ethan tersenyum lebar atau tertawa lepas, terakhir kali ia lihat saat peresmian perusahaanya sendiri.

Ponsel Willy bergetar tanda ada panggilan masuk.

"Selamat malam Tuan Alberto?"

"Bagaimana?"

"Kami semua aman Tuan dan kami berhasil menangkap semua target di lokasi transaksi".

"Termasuk Lonardo?"

"Tidak Tuan, Lonardo diwakilkan oleh tangan kanannya. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan ke markas".

"Ethan?"

"Saat ini Tuan Dominic sedang tidur Tuan, saya akan mengantarkannya ke apartemen. Besok pagi Tuan akan menemui mereka".

"Baiklah, hati-hati di jalan".

"Baik Tuan, selamat beristirahat".

Di mansion, Alberto lega karena tidak terjadi hal buruk pada Ethan. "Aku akan ikut ke markas besok", kata Alberto sebelum kembali ke kamarnya.

NORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang