Part 30 : Plan

6.7K 238 0
                                    


"Jika Lonardo ingin transaksi hari Sabtu, artinya 4 hari lagi. Kevin, berapa total penjaga di peternakan itu?".

"20 orang penjaga dan 10 orang bagian produksi, total 30 orang Tuan?"

"10 orang produksi apakah mereka bersenjata?"

"Tidak Tuan".

"Urusan tempat produksi aku akan serahkan pada Mr. Timoty, biarkan ia dan pihak kepolisian yang menggerebek peternakan itu. Pastikan Dean sudah keluar lebih dulu sebelum Mr. Timoty tiba", jelas Ethan.

"Kita tidak akan membakarnya Kak?", tanya Alex.

"Kita bukan mafia Lex, kau ingin aku membunuh 30 orang sekaligus?", tajam Ethan.

"Hehe, iya iya", Alex menciut karna tatapan Ethan.

"Kau urus peternakan itu dengan Mr. Timoty", tekan Ethan.

"Baiklah", terima Alex.

"Lakukan penggerebekan bersamaan dengan waktu transaksi", kata Ethan yang dibalas anggukan oleh Alex.

"Kevin, bangunan apa yang ada didekat rumah tua itu?"

"Bangunan paling dekat dari lokasi ada motel 5 lantai yang terbengkalai Tuan?".

Ethan mengangguk. "Kirim 5 orang untuk mengobservasi gedung itu sekarang, jika tempat penembak jitu benar ada di gedung itu maka akan meninggalkan jejak", perintah Ethan.

"Baik Tuan", ucap Kevin yang kemudian menelepon anak buahnya.

"Jika menurut transaksi kemarin, maka Lonardo akan didampingi oleh 5 orang. Untuk itu, siapkan 6 orang yang akan mendampingi Simon. Kemudian siapkan 2 tim masing-masing 6 orang untuk berjaga di sisi barat dan timur. Tobias akan mengurus Muller, saat Muller sudah berhasil kita amankan dan terjadi keadaan rumit kita bisa mengarahkan tembakan ke arah Lonardo untuk mengancamnya", papar Ethan.

Semua yang mendengar rencana Ethan mengangguk.

"Nanti malam kita rapat lagi setelah mendapat kabar dari tim observasi dan Shera", kata Ethan mengakhiri sesi rapat sore ini.

"Sebaiknya Daddy pulang saja", usul Alex.

"Baiklah, kabari Daddy hasil rapat nanti malam", ucap Alberto yang dibalas anggukan oleh Alex.

"Dad, aku bertindak sampai penangkapan Lonardo. Setelahnya aku serahkan pada mu Dad", kata Ethan saat Alberto sudah mulai berjalan.

Alberto membalikan tubuhnya dan mengangguk.

"Kenapa Kak?"

"Daddy yang lebih berhak membalas Lonardo, masa lalu mereka belum selesai. Membuat Lonardo tertangkap dan menghancurkan bisnisnya itu sudah cukup bagiku", kata Ethan kemudian meninggalkan Alex menuju kamarnya yang ada di markas.


Beberapa jam kemudian, mereka kembali ke ruang rapat.

"Sudah ada kabar?", Ethan membuka rapat.

"Sudah Tuan. Sudah dipastikan jika Muller yang akan menjadi penembak jitu. Perkiraan Tuan benar jika gedung motel terbengkalai itu tempat yang akan digunakan Muller untuk beraksi", jelas Kevin.

Kevin menunjukkan sebuah foto. "Tim observasi menemukan lokasi ini tepatnya di lantai 5, karena disana sangat berdebu tim juga menemukan jejak kaki yang diperkirakan sebagai akses keluar masuk dari penembak jitu milik Lonardo", jelas Kevin.

"Bagus, kita sangat diuntungkan kali ini. Akan sangat baik jika Tobias bisa melumpuhkan Muller di akses masuk. Sediakan 2 orang untuk membantu Tobias, 2 orang itu akan langsung membawa Muller ke mobil begitu Muller dilumpuhkan".

NORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang