Pagi yang hangat dan angin sepoi begitu dirasakan oleh Nora, ia memandangi langit yang hampir 4 tahun ini bersamanya. Beberapa saat lagi ia, Ethan dan Marvel akan berangkat ke Australia. Tangan kanannya di gandeng mesra oleh Ethan dan Ethan juga menggendong Marvel. Mereka sedang berjalan menuju jet pribadi yang akan membawa mereka ke rumah, para bodyguard berbaris dan memberi hormat pada mereka.
"Wah, ini pesawat milik daddy?", tanya Marvel antusias karena pertama kalinya melihat pesawat dari jarak dekat.
"Iya sayang, kalau ini namanya jet. Kalau kita sudah sampai rumah, nanti daddy akan tunjukkan pesawat padamu?", jawab Ethan.
"Daddy punya banyak pesawat?", tanya Marvel lagi.
"Bahkan yang punya bandaranya tuan muda", batin Willy yang mengikuti mereka dari belakang.
"Haha, iya daddy punya banyak pesawat", jawab Ethan yang mengundang kejutan dari para bodyguard karena melihat tuannya tertawa.
"Horeee, daddy hebat", kata Marvel lalu mencium pipi Ethan.
"Putra kita sangat menggemaskan", bisik Ethan dekat dengan telinga Nora.
"Kau suka sekali membuatku gugup Ethan", batin Nora.
Mereka semua sudah memasuki jet dan Ethan memangku Marvel, Nora duduk disamping Ethan. Begitu siap, pilot mulai menerbangkan jet. Mata Marvel terus berbinar karena pengalaman naik jet, ia begitu antusias dengan pemandangan dari kaca jendela pesawat. Setiap celotehannya membuat seluruh penumpang gemas. Disaat Marvel asyik sendiri, Ethan memandangi Nora yang sendu.
"Kau baik-baik saja?", tanya Ethan lembut.
"Aku baik, hanya saja aku teringat dengan semua orang yang ada disini", Nora teringat dengan perpisahannya pada orang-orang yang sudah ia anggap sebagai keluarga di Luzern.
Perpisahan yang dipenuhi oleh haru, Nora berjanji akan mengunjungi dan selalu berkabar pada mereka. Nora memberikan hadiah kenang-kenangan pada mereka.
Lamunan Nora berhenti karena Ethan menggenggam tangannya. "Everything's gonna be alright", kata Ethan yang dijawab anggukan oleh Nora. Sepertinya Nora harus terbiasa dengan kontak fisik yang suka Ethan lakukan tiba-tiba.
Perjalanan panjang membuat mereka lelah, Ethan mengantarkan Nora dan Marvel istirahat di kamar pribadi dalam jet. Marvel pun sudah tertidur pulas dalam gendongan Ethan. Ethan mempersilahkan Nora untuk tidur di ranjang, sedangkan Ethan akan mengecek beberapa pekerjaan di sofa.
Pada akhirnya mereka sampai di tanah Australia malam hari. Saat keluar jet, mereka telah dijemput oleh beberapa mobil yang akan mengantarkan kalian di mansion utama. Marvel masih menempel dalam gendongan Ethan, semenjak pertemuan mereka Marvel selalu ingin digendong oleh Ethan dan Ethan pun sangat senang dengan itu.
Sekitar 35 menit mereka telah sampai di halaman mansion utama, membuat Nora dilanda kegugupan.
"Tenanglah, keluargaku selama ini menunggumu Nora", kata Ethan menenangkan.
Nora mengatur napasnya dan menerima uluran tangan Ethan yang tadi membukakan pintu mobil untuknya. Kedatangan mereka sudah disambut para bodyguard dan pelayan yang berbaris dari mobil sampai pintu utama. Paman John selaku kepala pelayan menyambut mereka dengan ramah.
"Selamat datang kembali, Tuan Ethan, Nyonya Nora dan Tuan Muda Marvel", salam John sambil sedikit membungkukkan badannya.
"Salam paman", jawab Nora sambil tersenyum.
"Silahkan tuan dan nyonya, semuanya sudah menunggu di dalam", ajak John.
Ethan, Nora dan Marvel berjalan mengikuti paman John. Marvel mengeratkan pelukannya pada Ethan dan sedikit menyembunyikan wajahnya, banyak orang baru yang Marvel lihat disini. Saat sampai di ruang tamu, mereka kembali disambut oleh keluarga Christopher. Mereka semua tersenyum pada Ethan, Nora dan juga Marvel. Grace menahan gemas pada keponakan kecilnya yang sangat mirip dengan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NORA
RomanceHal tak terduga menimpa seorang gadis berusia 20 tahun, Nora. Kedua orang tua meninggal secara tragis. Belum genap sehari berduka, dia harus pergi untuk menyelamatkan nyawanya dari pembunuh orang tuanya. Mencari tempat berlindung sementara, untuk me...