Nora mengerti, Ethan seorang pengusaha yang sudah mendunia dan sudah sewajarnya jika ia memiliki musuh bisnis.
"Sepertinya kau tidak terkejut dengan apa yang ku katakan", Black Eye membuang muka. Ternyata istri dari musuh bebuyutannya ini punya nyali cukup tinggi. Baiklah semakin menarik jika bermain sebentar.
"Apa kau tahu jika selama ini aku mengirim teror ke suami mu? Aku mengawasi kalian semua tak terkecuali putra kecil kalian", seringai Black Eye muncul karena berhasil memancing Nora.
Nora menggeram dalam batinnya, tangannya mengepal di belakang.
"Jangan mencoba-coba untuk menyentuh putraku", tekan Nora.
"Haha, aku tidak akan mengusik putra kalian lagi. Hidup Ethan bergantung padamu, jika kau lenyap maka Ethan akan hancur. Dengan begitu, aku semakin mudah untuk membuat Ethan tak bernilai apapun lagi. Semuanya akan aku rampas", teriak Black Eye di akhir kalimat.
"Kau tidak bisa mengatur hidup kami, memangnya kau siapa, ha. Kau tak lebih dari seorang penjahat", sentak Nora tak terima dengan rencana jahat Black Eye.
Kali ini Black Eye terpancing emosi, ia mendekat dan mencengkeram dagu Nora. Nora menatap sengit pria di hadapannya.
"Aku adalah penghancur hidup kalian, sekali lagi jaga bicara mu atau aku lebih dulu melenyapkan bayi yang ada di perutmu ini", ancam Black Eye yang sebelah tangannya menekan perut Nora.
Tak terasa Nora menitikan air matanya, tidak boleh terjadi apapun pada bayinya. Wajah Nora tertoleh ke samping karena Black Eye menghentakkannya begitu saja.
"Jaga wanita ini dan beri dia minum", ucap Black Eye pada anak buahnya lalu pergi meninggalkan ruangan itu bersama tangan kanannya. Ia akan berpindah ke ruang sebelah untuk melakukan pekerjaannya.
Sepeninggalan Black Eye, Nora menangis dan memanggil nama suaminya. Hormon kehamilannya membuat rasa gelisah dan takutnya meningkat. Salah satu anak buah Black Eye menyodorkan gelas berisi air putih di depan mulut Nora.
"Apa kalian tidak bisa melepaskan tali di tanganku agar aku bisa minum?", tanya Nora pelan.
"Tidak, kau minum seperti ini. Cepat buka mulutmu atau aku akan membuang air ini", sentak anak buah itu.
Mau tak mau Nora minum dengan cara seperti ini, ia kehausan.
Setelah dua jam Black Eye kembali ke ruang dimana Nora berada. Ia menyeringai karena wanita itu ternyata sedang tidur. Black Eye melihat gelas yang berisi air, tanpa rasa kasihan ia menyiramkan air itu ke wajah Nora. Nora terkejut dan langsung bangun dari tidurnya. Mulutnya terbuka untuk meraup oksigen, pemandangan itu menjadi kesenangan untuk Black Eye.
"Menikmati waktu tidur siangmu heh?".
"Kau memang tak punya empati pada wanita hamil", sentak Nora.
"Bagaimana jika aku membuatmu tak hamil lagi, nanti kau bisa hamil lagi dari benihku", tawaran Black Eye tak masuk akal.
"Dalam mimpi mu", decih Nora.
"Haruskah kita bermain peran sekarang?", tanya Black Eye yang duduk dikursinya.
Nora mengernyit bingung, tak paham dengan pertanyaan Black Eye. Namun kebingungannya terjawab karena tangan kanannya menyiapkan kamera.
"Kita akan mengabari suami tercintamu Nora".
"Apa maksudmu brengsek?".
"Woho, wanita hamil dilarang berkata kasar".
Black Eye mengkode anak buahnya yang berdiri dibelakang Nora untuk melakukan tugasnya setelah kamera siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
NORA
RomanceHal tak terduga menimpa seorang gadis berusia 20 tahun, Nora. Kedua orang tua meninggal secara tragis. Belum genap sehari berduka, dia harus pergi untuk menyelamatkan nyawanya dari pembunuh orang tuanya. Mencari tempat berlindung sementara, untuk me...