Sudah berjam-jam lamanya Ethan dan Alex mengerjakan tugas masing-masing, yang terpenting saat ini adalah meningkatkan keamanan dan mencari siapa yang mendalangi kebocoran data ini, jika bisa mereka menarik kembali data-data yang sudah dicuri. Untuk urusan media ia akan melakukan konferensi pers besok pagi, sebelumnya ia sudah meminta departemen IT untuk take down artikel tersebut.
"Kak, apakah kau berpikir jika dibalik ini semua adalah Black Eye?" tanya Alex.
"Hmm", Ethan masih sibuk dengan komputernya.
Pelaku yang mengeksekusi ini sudah diketahui, tak lain adalah pegawai departemen IT sendiri. Namun naas, ia ditemukan tewas di mobil karena overdosis. Ethan tak percaya jika pegawai itu melakukannya sendiri.
"Kita masih harus mencari tahu dimana dia mengirim data-data perusahaan, sekarang temui Rick dan aktifkan sistemnya. Aku akan berusaha menarik data kita kembali", kata Ethan.
"Baiklah kak, jangan lupa untuk makan. Aku akan kembali setelah urusan disana selesai", pamit Alex yang mendapat anggukan oleh Ethan.
Ethan dan Alex berhasil untuk menambah keamanan 2 tingkat lebih ketat dari sebelumnya, mereka masih harus berusaha untuk menemukan data itu dikirim ke siapa. Alberto tadi sempat meneleponnya, namun Ethan menjawab jika masalah ini masih dalam kendali untuk sekarang ini. Yang mereka takutkan ialah jika data-data yang lain terseberluas mengingat betapa pentingnya data itu.
Keesokan harinya Ethan mengadakan konferensi pers di loby perusahaannya, para bodyguard mengawal acara ini sangat ketat. Ethan membatasi jumlah wartawan yang menghadiri konferensi pers ini.
Dalam konferensi pers Ethan menjelaskan jika perusahaan sudah menangkap pelaku yang memanipulasi data perusahaan dan menyebarluaskan ke media. Ethan juga menghimbau pada wartawan untuk tidak membuat spekulasi yang tidak mendasar. Setelah konferensi pers yang dilakukan Ethan ini menyebar ke seluruh media, saham Christopher Industries perlahan membaik. Namun bagi Ethan dan Alex mereka masih berusaha keras untuk menemukan penerima data-data itu.
Terhitung sudah 4 hari dari peristiwa kebocoran data itu, Ethan sudah menemukan IP penerima, namun Ethan masih belum bisa mengungkap siapa pemilik IP itu. Untuk melakukannya, Ethan perlu masuk lebih dalam lagi.
"Istirahatlah dulu Kak", saran Alex.
"Mereka menggunakan keamanan tingkat tinggi, untuk masuk kedalam akan lebih sulit dari sebelumnya", kata Alex.
Ethan menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, memang ia sampai menginap di kamar pribadinya hanya untuk segera menyelesaikan masalah ini. Dalam 4 hari ini tidak ada masalah lain yang muncul dari kebocoran data.
"Dia ingin bermain-main denganku", kata Ethan.
Alex mengiyakan, "Kematian pegawai itu menurutku juga ganjal".
"Dia melakukannya dengan sangat rapi".
"Sebaiknya kau pulang kak, ayo aku antarkan", ajak Alex.
Ethan mengangguk karena memang dirinya sangat lelah. Alex yang menyetir malam ini karena Ethan sudah meminta Willy untuk pulang tanpa menunggunya.
"Kau ingin pulang ke apartemen atau ikut denganku ke mansion utama kak?"
"Mansion", ucap Ethan singkat lalu memejamkan matanya.
"Kak, boleh aku bertanya?", kata Alex hati-hati.
"Apa?", Ethan menjawab tanpa membuka matanya.
"Kakak masih menunggu Nora?", tanya Alex pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NORA
RomanceHal tak terduga menimpa seorang gadis berusia 20 tahun, Nora. Kedua orang tua meninggal secara tragis. Belum genap sehari berduka, dia harus pergi untuk menyelamatkan nyawanya dari pembunuh orang tuanya. Mencari tempat berlindung sementara, untuk me...