"Sayang, semuanya sudah siap?", tanya Ethan yang sudah menggendong Marvel.
Nora tersenyum manis tanda bahwa dirinya sudah siap, putri kecil mereka sudah tenang di gendongan Nora.
"Mari Tuan dan Nyonya", ajak Willy lalu memerintahkan para pengawal untuk membawa barang-barang mereka.
Siang ini Nora dan baby Xanne sudah bisa pulang dari rumah sakit. Ethan dan Nora berjalan bersisian dengan buah hati mereka yang ada di gendongan. Nora menolak usulan Ethan yang memintanya untuk memakai kursi roda, karena menurut Nora dirinya sudah pulih. Keluarga Christopher sudah menunggu mereka di mansion utama.
Sampai di lobi, Nora mengernyir karena banyak dokter dan perawat yang berkumpul di lobi.
"Ethan, ada apa?", tanya Nora bingung.
"Kau akan tahu sayang".
Willy menghentikan langkah mereka. "Tuan dan nyonya, para dokter dan perawat berkumpul untuk memberikan selamat atas kelahiran putri anda", kata Willy.
Nora terkesiap lalu menatap Ethan, suaminya itu hanya tersenyum geli lalu mengangguk. Tiba-tiba dari arah depan seorang laki-laki paruh baya mendekati Ethan dan Nora.
"Tuan Dominic dan Nyonya Nora, saya mewakili seluruh pegawai yang ada di rumah sakit ini mengucapkan selamat atas kelahiran putri tuan dan nyonya. Semoga kebahagiaan dan keberkatan selalu menyertai keluarga tuan dan nyonya", ucap Mr. Benjamin selaku direktur rumah sakit Christopher. Ia memberikan buket bunga kepada Ethan dan Nora yang kemudian Ethan mengambilnya. Ethan tak ingin Nora membawa barang berat.
"Terima kasih atas selamat dan do'anya", kata Nora tersenyum tulus.
"Terima kasih semuanya, kami akan pulang dan silahkan bekerja kembali", kata Ethan lalu menyerahkan buket bunga itu pada pengawalnya.
"Sama-sama tuan dan nyonya, silahkan dan hati-hati di jalan", kata Mr. Benjamin. Para dokter dan perawat pun juga tersenyum melihat kepergian mereka.
Mobil yang dinaiki keluarga kecil Ethan perlahan meninggalkan halaman rumah sakit dengan iring-iringan 3 mobil pengawal yang sudah disiapkan oleh Alberto.
"Mommy, kapan adik Xanne bangun?", tanya Marvel yang sedari tadi menunduk untuk melihat adiknya.
"Mommy belum tahu sayang, adik Xanne masih bayi jadi masih banyak tidur", kata Nora.
"Boy", panggil Ethan pada putranya yang ia pangku.
"Iya daddy".
"Bisakah pangeran kecil daddy ini berjanji?"
"Janji apa daddy?", tanya Marvel polos, bulu matanya sangat lucu ketika Marvel beberapa kali mengedipkan mata. Ethan menahan gemas agar tidak mengelitiki putranya ini.
"Berjanji bahwa Marvel dan daddy akan menjaga mommy dan adik Xanne", kata Ethan.
Marvel tersenyum dengan menampakkan gigi-gigi kecilnya dan mengangguk. "Tentu dad, Marvel akan menjaga mommy dan adik Xanne", seru Marvel.
"Janji?", Ethan menawarkan jari kelingkingnya pada Marvel.
"Janji", seru Marvel yang menyambut jari ayahnya.
"Kalian memang kesayangan mommy", Nora terharu karena percakapan mereka.
Willy yang melihat dan mendengarkan mereka dari kursi depan tersenyum kecil karena kehangatan keluarga kecil bosnya itu. "Saya senang melihat anda bahagia Tuan", batin Willy.
Belasan menit kemudian mereka sudah sampai di halaman mansion utama. Ethan dan Marvel keluar terlebih dahulu kemudian membantu Nora keluar dari mobil.
"Selamat datang tuan, nyonya, tuan muda dan nona muda", sapa Paman John yang matanya fokus pada nona mudanya yang sangat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
NORA
RomanceHal tak terduga menimpa seorang gadis berusia 20 tahun, Nora. Kedua orang tua meninggal secara tragis. Belum genap sehari berduka, dia harus pergi untuk menyelamatkan nyawanya dari pembunuh orang tuanya. Mencari tempat berlindung sementara, untuk me...