Tap tap tap.
Ethan dan Willy berjalan beriringan ke ruang rapat. Willy membukakan pintu ruang untuk Ethan saat tiba. Di dalam Alex dan 4 orang lainnya sudah hadir dan duduk di kursi masing-masing. Ethan mengangguk untuk merespon salam dari mereka yang hadir dan kemudian mendudukan dirinya ke kursi pimpinan rapat.
"Mulai sekarang", Ethan membuka rapat.
Alex mengangguk kemudian berdiri untuk menyampaikan presentasi.
"Saya akan mulai untuk pembahasan progres proyek kita, Heavenly Superjet".
"Dalam akhir bulan kelima ini progres sudah mencapai 95% untuk sisa 5%nya akan selesai dalam waktu 1 minggu sehingga bulan depan kita bisa melakukan uji coba. Target waktu kita akan tercapai tepat 6 bulan dalam pembuatan sistem ini sampai siap uji coba".
"Tunjukkan 3D sistemnya", sela Ethan.
Alex segera menayangkan 3D dari sistem yang ia dan timnya kembangkan.
"Beberapa usulan kode dari kakak sudah kami masukkan ke sistem dan hasilnya luar biasa, kecepatan yang dihasilkan dari sistem ini . Dengan sistem ini jarak Sydney menuju Amerika bisa ditempuh dengan waktu 17 jam tanpa transit. Keberhasilan proyek ini menuai banyak keuntungan untuk perusahaan seperti efisien waktu jarak tempuh tanpa transit, efisiensi biaya dan Christopher Airlines akan menjadi perusahaan penerbangan nomor 1 di dunia", papar Alex.
"Bagaimana dengan anggaran?"
"Kita mengelola dana anggaran dengan sebaik mungkin Kak, biaya penyelesaian dan uji coba sudah kami rancang dan kita bisa menghemat 7% dari total anggaran".
Ethan mengangguk, sejauh ini ia puas dengan kinerja Alex dan timnya.
"Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti. Setelah progres 100% kita akan segera menjadwalkan uji coba".
"Untuk awalan, ujikan sistem ini ke 2 jenis pesawat kita", usul Ethan.
"Baik Kak".
Alex dan 4 orang lainnya masing-masing mempresentasikan progres dari tugas mereka, Ethan memberikan beberapa usulan pada bagian yang perlu diperbaiki.
"Ingat, proyek ini adalah proyek rahasia perusahaan. Berhati-hatilah, saya tidak ingin ada pengkhianatan", tegas Ethan.
"Baik Tuan", jawab mereka kompak.
Pada akhirnya rapat teknis proyek Heavenly Superjet berjalan lancar dengan memakan waktu 3 jam lamanya.
"Will, pesankan aku pizza untuk makan siang", kata Ethan sebelum membuka ruang kerjanya.
"Baik Tuan", sebenarnya Willy bingung kenapa tuannya tiba-tiba ingin makan pizza. Ethan tak pernah memesan pizza untuk menu makan siangnya.
Sekitar 30 menit kemudian Ethan tengah menikmati pizza yang Willy pesankan untuknya. Ethan sudah menghabiskan setengah porsi, dan tangan kanannya memegang 1 pizza yang akan ia makan. Tapi tiba-tiba pintu dibuka dari luar yang menampilkan Alex dengan senyum cengirnya.
"Wow, ada pizza. Tumben kakak pesan makanan ini?", heran Alex yang sudah mendaratkan pantatnya di sofa yang berseberangan dengan Ethan.
"Aku hanya ingin", balas Ethan seadaanya. Ia ingin menikmati makan siangnya kali ini.
"Benar kata mommy kalau kakak suka mengidam", ucap Alex yang kemudian menyomot 1 potong pizza.
Ethan menatap sengit Alex yang mengambil pizzanya tanpa izin.
"Hehe aku juga lapar Kak, kita habiskan bersama ya", cengir Alex.
"Kau akan tetap disini?", tanya Ethan setelah mereka menghabiskan pizza.
KAMU SEDANG MEMBACA
NORA
RomanceHal tak terduga menimpa seorang gadis berusia 20 tahun, Nora. Kedua orang tua meninggal secara tragis. Belum genap sehari berduka, dia harus pergi untuk menyelamatkan nyawanya dari pembunuh orang tuanya. Mencari tempat berlindung sementara, untuk me...