Part 38 : Obsessed

7.4K 253 7
                                    


Nora menaiki tangga setelah tangannya terlepas dari cekalan Joe. Seperti dugaan Nora jika tangannya memerah karena kuatnya cekalan Joe, ia akan memakai cardigan dulu sebelum menemui Marvel, bisa dipastikan Marvel akan menangis melihat dirinya terluka.

Nora sudah memakai cardigannya saat masuk ke dalam kamar Marvel, ia harus memasang senyum agar Marvel tidak curiga.

"Marvel", panggil Nora, ia duduk lalu mengusap kepala putranya.

"Ya mommy".

"Sekarang bagaimana jika minum susu lalu tidur?"

"Are you tired mommy?", dengan lucu Marvel bertanya pada Nora karna ini belum saatnya ia minum susu.

Nora tersenyum melihat kepekaan Marvel, "Yes, mommy is tired".

"Kalau begitu Marvel ingin minum susu", Marvel tersenyum manis.

"Mommy akan buatkan sebentar, tugas Marvel merapikan mainan okay?"

"Okay mommy", riang Marvel. Nora mencium pipi kanan Marvel sebelum pergi membuatkan susu untuk putranya.


Huh, Nora bernapas lega karena Marvel tidak curiga sedikitpun, ia sudah kembali ke kamarnya untuk mengobati memar dilengannya. Dering ponselnya menghentikan aktivitasnya, Irene menelponnya.

"Hallo Nora, kau baik-baik saja kan? Tadi Esmee mengirimiku pesan kalau Joe menganggumu lagi. Maaf aku baru membuka pesannya", Irene terdengar khawatir di seberang sana.

"Joe meninggalkan memar di lengan ku?" jawab Nora tanpa menutupi apapun karena geram dengan semua tingkah Joe yang begitu berlebihan padanya.

"Apa?", teriak Irene.

"Kau diapakan oleh Joe itu?".

"Huh, dia mencekal tanganku hingga memar. Untung saja ada Antony yang membantuku".

"Dasar sepupu gila", maki Irene.

"Bagaimana luka mu Nora?"

"Aku sedang mengobatinya Irene, tak perlu dikhawatirkan lagi", tenang Nora.

"Aku akan memberi pelajaran pada Joe, besok pagi aku akan ke rumahmu. Maaf belum bisa menemuimu sekarang, karena aku masih lembur di kantor".

"Tenanglah Irene, aku sudah baik-baik saja sekarang. Memarnya tinggal diobati dan besok pasti sudah sembuh".

"Baiklah, maafkan aku karena kelakuan sepupuku Nora".

"Sudahlah kau tidak salah apapun jadi tidak perlu minta maaf".

"Kalau begitu, beristirahatlah Nora".

"Hmm, kau juga jangan terlalu memforsir tubuhmu. Hati-hati pulangnya".

"Okey Nora, selamat malam".

"Selamat malam".

Nora meletakkan ponselnya dan memberikan salep pada memarnya, ia berharap agar bekasnya cepat hilang. Besok ia akan memakai baju lengan panjang untuk menutupinya dari Marvel.

"Mengapa perasaanku tidak enak seperti ini?", batin Nora sebelum ia kembali ke lantai 1 untuk mengecek cafenya.


.....


Aktivitas pagi hari dilakukan seperti biasa di rumah Nora, kali ini Marvel sedang melihat ibunya memasak di dapur. Marvel terus memperhatikan setiap gerakan ibunya dari kursi meja makan, sesekali Nora memperkenalkan bahan-bahan dapur yang ia gunakan pada Marvel.

NORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang