RESEPSI PERNIKAHAN

1.2K 22 0
                                    

      "Kenapa dia masih berdiri di situ? Siapa yang dia tunggu?" gumam Dave bertanya pada dirinya sendiri sambil memperhatikan Keinara dari dalam mobilnya.

    Ponsel Dave berbunyi panggilan dari Nenek Nina. Dave menggeser tombol hijau kemudian menempelkan benda pipih itu di telinganya.

    "Halo, Nek?" Sapa Dave dari balik telpon genggamnya.

    "Cucu Nenek yang paling tampan hari ini kamu jadikan memperkenalkan calon istrimu kepada, Nenek? Nenek sudah siapkan makan malam untuk menyambut calon istrimu itu." balas Nenek Nina dari seberang telpon genggamnya.

    Dave menepuk jidatnya, ia hampir lupa dengan janjinya kepada Neneknya.

    "Jadi, Nek. Ini kami sedang dalam perjalanan menuju rumah. Ya sudah dulu ya, Nek. See you." kata Dave mengakhiri panggilan telponnya.

    Dave turun lagi dari dalam mobilnya. Ia menghampiri Keinara yang masih berdiri.

    "Keinara. Nenek ingin bertemu denganmu, kamu ikut ke rumahku sekarang ya? Tidak ada penolakan." ajak Dave langsung mengambil keputusan tanpa menunggu jawaban dari Keinara.

    "Aku bahkan belum memberimu jawaban, tapi kamu sudah memutuskan secara sepihak. Aku tidak mau ke rumahmu karena aku harus pergi lagi menemui temanku." ucap Keinara menolak ajakan Dave.

    "Kamu lebih mementingkan temanmu dari pada Nenekku yang ingin sekali bertemu denganmu? Kamu mau aku membatalkan pernikahan ini?" tanya Dave, tetapi tepatnya mengancam Keinara.

    "Ckk..." decak Keinara kesal mendengar ancaman dari Dave.

    "Ok, aku akan ikut denganmu!" ucap Keinara kesal mengatakannya dengan wajah di tekuk.
    Dave tersenyum penuh kemenangan karena sudah berhasil membuat Keinara takut dengan ancamannya.

   Dave kembali masuk ke dalam mobilnya diikuti Keinara yang duduk di jok  belakang.

    "Kamu pikir aku adalah sopirmu? Cepat pindah duduk ke depan." ucap Dave dengan tegas.

    Lagi-lagi Keinara berdecak kesal. Dalam hatinya ia mengumpati Dave dengan makian. Ia pun terpaksa mengikuti perintah laki-laki dingin yang ada di depannya saat ini.

    Dave memiringkan senyumnya karena sudah membuat Keinara menuruti perintahnya. Dave menancap gas mobil yang dikendarainya membelah jalanan ibukota Jakarta menuju kediamannya yang di tempati bersama dengan Neneknya.

    Di dalam mobil tercipta keheningan antara mereka berdua, hanya suara mesin mobil yang terdengar.

    "Ya Tuhan, kenapa aku harus berjodoh dengan laki-laki dingin ini? Seandainya waktu bisa diputar, aku tidak ingin berada di titik ini. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun selain pasrah menerima nasib, dasar bodoh!" gumam Keinara memaki dirinya sendiri.

    Dave memperhatikan Keinara yang hanya melihat keluar.

    "Apa yang sedang dia pikirkan kalau bukan karena aku telah mengambil kesuciannya, aku tidak akan mau menikahi, Keinara si wanita dingin ini. Aku sudah bisa bayangkan bagaimana nasib pernikahan kami ke depan. Menikahi gadis yang tidak aku cintai, apa jadinya?" batin Dave terdiam yang fokus dengan kemudi setirnya dan jalanan Jakarta yang mulai dipadati kendaraan.

   Di rumah kediaman Dave Abimanyu Prayata Salendra. Nenek Nina menyambut hangat kedatangan calon istri cucunya itu. Keinara mencium punggung tangan wanita paruh baya itu sebagai tanda hormatnya. Tidak lupa ia memberikan senyum termanisnya.

    "Wah... Cantiknya kamu memang tidak salah kamu memilih calon istri. Nenek bangga padamu, Dave." ucap Nenek Nina memuji.

    "Ayo, kita langsung makan saja ya. Kalian berdua pasti sudah lapar bukan? Nenek masak spesial untuk kalian berdua." tanya Nenek Nina mengajak dengan raut wajah bahagianya.

     Mereka bertiga kini sudah berada di meja makan.

    "Ayo, silahkan di makan." ucap Nenek Nina lagi menawarkan berbagai macam pilihan masakannya.

    "Terima kasih, Nek. Oh ya Nenek yang memasak ini semua?" tanya Keinara terkesiap.

    "Iya dong, sayang. Kamu menyukai masakan, Nenek?" tanya Nenek Nina bertanya balik.

    "Sangat suka sekali, Nek. Sepertinya, Keinara akan ketagihan dengan masakan, Nenek ini. Kapan-kapan boleh dong, Keinara diajarin masak?" jawab Keinara sambil menikmati makannya dengan lahap.

    "Dengan senang hati, Nenek akan mengajarimu sayang. Oh ya, setelah menikah kalian tinggal di sini, bukan?" tanya Nenek Nina lagi sambil melirik ke arah Dave yang sedang sibuk menikmati makanannya.

    "Untuk hal itu belum kita bahas, Nek." jawab Dave sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

    "Ya, Nenek berharap kalian berdua tinggal di sini dengan, Nenek. Nenek akan kesepian kalau hanya sendirian tinggal di rumah sebesar ini." ucap Nenek Nina membujuk.

    "Iya, Nek. Nanti kita pikirkan lagi ya." ucap Dave membesarkan hati Nenek Nina.

    Keinara dan Nenek Nina baru saja bertemu, tetapi mereka sudah sangat akrab. Ternyata Keinara mudah akrab dengan orang yang cocok dengannya. Keinara hanya dingin kepada lawan jenisnya. Masa lalunya lah yang membuat Keinara menjadi wanita dingin.

    Dave dan Keinara belum sempat menemui orang yang sudah menjebak mereka di kamar hotel. Dikarenakan mereka berdua sibuk di kantor masing-masing.

    Dua hari berikutnya, Keinara dan Dave melangsungkan resepsi pernikahan yang cukup sederhana di rumah kediaman keluarga Dave Abimanyu Prayata Salendra. Hanya keluarga inti dan teman-teman terdekat saja yang mereka undang.

    Keinara sangat cantik dengan balutan gaun yang menempel di tubuhnya. Riasan di wajahnya menambah kecantikannya dan kesan anggun.

    Di kamar lain, Dave terlihat tampan dengan setelan jas mewah dan mahalnya. Dave memandangi dirinya di cermin.

    "Sebentar lagi aku akan menjadi suami dari, Keinara Lexie Abigail Douglas. Aku tidak pernah menyangka jika harus menikahi wanita yang tidak aku cintai. Jovanka, kamu dimana sekarang?" gumam Dave yang masih berdiri mematung di depan cermin.

    Nayaka dan istrinya sedang berada di kamar Keinara yang sedang di rias.

   "Keinara kamu yakin ingin tetap melanjutkan pernikahan ini? Kamu masih punya waktu beberapa menit lagi untuk membatalkan pernikahanmu dengan, Dave." ucap Nayaka, ia mengatakannya karena masih berharap Keinara mau menikah dengan, Gery Alcasta.

     "Keinara akan tetap menikah dengan, Dave, Pi. Dave, adalah jodoh Keinara yang sudah di kirimkan Tuhan untuk Kei." ucap Keinara menyakinkan dengan tidak ada keraguan di hatinya atas pilihannya.

    "Papi sangat heran denganmu, Keinara. Papi sangat mengenal siapa anak, Papi ini. Kamu tidak semudah ini menerima orang lain untuk menjadi suamimu. Papi yakin sekali, pasti ada yang kamu rahasiakan dari kami. Apa, Dave sudah memaksamu untuk menikah denganmu?" tanya Nayaka menyelidik.

    "Dave sama sekali tidak memaksa, Keinara, Pi. Tapi, Keinara yang menginginkan pernikahan ini karena, Keinara mencintai, Dave." ucap Keinara kembali membohongi orang tuanya.

    Dari luar, Dave mendengar pembicaraan Keinara dengan orang tuanya. Ia tahu kalau Keinara sudah membohongi orang tuanya.

    "Ehem... Kamu sudah siap, Keinara?" tanya Dave yang berdiri di ambang pintu.

    Nayaka dan Kumala melihat Dave dengan pandangan tidak suka. Dave sama sekali tidak menghiraukan pandangan calon mertuanya itu. Ia mendekati Keinara dan menggenggam erat tangan wanita itu.

    "Om, Tante. Ayo kita turun sekarang, pesta akan segera di mulai. Oh ya Keinara kamu tidak ingin mengatakan sesuatu kepada orang tuamu?" tanya Dave mencairkan suasana yang mencekam diantara mereka.

    "Aku rasa tidak ada, ayo kita keluar sekarang." ajak Keinara sambil melangkah berjalan menuju tempat dimana resepsi pernikahannya berlangsung.

    Nayaka mengepalkan tangannya menahan emosi. Ingin rasanya ia melayangkan tangannya di wajah Dave. Perbuatan Papinya Dave di masa lalu membuat Nayaka membenci keluarga James.

    Nayaka tidak pernah menyangka kalau ia akan memiliki hubungan keluarga dengan keluarga James.

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang