SANDIWARA CINTA

501 14 0
                                    

       "Mulai saat ini saya melarang, anda. Apa hubungan saya dengan, Keinara bukan menjadi urusan, anda. Yang jelas saya tidak akan membiarkan siapapun mendekati Keinara." ucap Dave tegas, sorot matanya menggambarkan kalau ia tidak menyukai sikap Jonathan yang berusaha mendekati Keinara.

     "Apa maksud, Dave berkata seperti itu?" tanya Keinara dalam hatinya.

   "Kalau, pak Dave tidak bisa memberikan saya alasan yang tepat, lebih baik tidak usah ikut campur urusan saya dengan, Keinara. Selama ini Keinara tidak pernah mempermasalahkannya, kenapa sekarang pak Dave ngotot melarang saya untuk tidak mendekati, Keinara." ucapan Jonathan melakukan pembelaan.

     "Kamu butuh penjelasan? Ok, saya akan jelaskan, tapi saya harus minta persetujuan dulu kepada, Keinara." ucap Dave mengajak berdamai, ia tidak menginginkan terjadinya pertengkaran antara dirinya dengan Jonathan.

      "Apa kamu setuju kalau aku memberitahu asisten pribadimu itu tentang status pernikahan kita? Tapi setelah, aku pikir-pikir lebih baik kita memberitahunya agar dia tidak mencoba mendekatimu lagi." ucap Dave mendekati Keinara dan berbisik.

       "Aku tidak setuju, karena aku sendiri belum yakin mau meneruskan pernikahan ini atau tidak. Lebih baik kita sembunyikan status kita." jawab Keinara dengan suara lirih.

      "Ok, itu artinya kamu memang maunya di dekati Jonathan terus. Ya sudah, aku  akan mengatakan kalau kita hanya berteman." ucap Dave dimatanya menunjukkan kekecewaan terhadap keputusan Keinara. Padahal ia berharap, Keinara mau mengakui pernikahan mereka di depan Jonathan.

      "Kenapa Dave terlihat kecewa dengan keputusanku barusan, bukankah ia juga ingin pernikahan kami tetap di rahasiakan." batin Keinara bertanya dalam hati.

      "Jonathan saya dan Keinara itu hanya sebatas teman. Jadi, saya tidak akan melarangmu untuk mendekatinya. Apa yang sudah saya katakan tadi lupakan saja, saya berharap kamu bisa menjaganya saat kalian di kantor maupun di luar kantor. Tapi untuk hari ini saya yang akan mengantarnya pulang." ucap Dave menepuk bahu Jonathan, kemudian ia kembali menjatuhkan bokongnya duduk di sofa.

      Entah apa yang terjadi pada dirinya, beberapa hari ini ia selalu memikirkan Keinara. Ia tidak tahu perasaan apa yang dirasakannya saat ini. Apakah perasaan bersalah atau perasaan cinta.

     Jonathan semakin dibuat heran dengan perubahan sikap Dave yang tiba-tiba cemburu kepadanya. Padahal beberapa menit yang lalu sikapnya sangat dingin, pikir Jonathan.

    Nayaka dan Kumala sudah kembali dari makan siangnya, di ruangan Keinara terlihat hening karena mereka bertiga sibuk dengan pemikiran masing-masing.

    "Lho, kenapa kalian pada diam?" tanya Kumala mengeryitkan keningnya menatap Dave, Keinara dan Jonathan.

    "Nggak apa-apa, Mi. Keinara hanya ingin cepat pulang saja. Keinara sudah bosan mencium obat di rumah sakit ini." jawab Keinara berbohong.

     "Ya sudah, saya akan kembali ke kantor. Pak, Bu saya permisi dulu." pamit Jonathan segera ia melangkah pergi meninggalkan ruangan rawat inap Keinara.

    Nayaka mendekati Dave dan duduk di dekatnya. Dave membenarkan posisi duduknya karena melihat Nayaka yang berada di dekatnya.

      "Dave saya hanya ingin kamu, menjaga Keinara dengan baik. Dan saya harap setelah dia pulih nanti, jangan biarkan dia untuk menyetir sendiri. Saya tidak mau kejadian yang menimpanya beberapa hari yang lalu terjadi kembali. Kamu mau bukan mengantar jemput Keinara kalau dia mulai bekerja lagi?" tanya Nayaka menaruh harapan kepada menantunya, Dave.

      "Saya bersedia pak.Tapi masalahnya, Keinara tidak mau saya antar jemput." ucap Dave memberitahu alasannya kepada Nayaka.

    "Kenapa begitu?" tanya Nayaka menyelidik.

    "Keinara tidak ingin status pernikahan kami diketahui banyak orang, jadi kalau saya mengantar jemput dia setiap hari, semua orang yang di kantornya pasti akan bertanya-tanya." jawab Dave menjelaskan yang sebenarnya.

    "Apa kamu juga mau menyembunyikan status pernikahan kalian? tapi saya masih tidak tahu apa alasan kalian berdua merahasiakan status pernikahan kalian ini." ucap Nayaka menggelengkan kepalanya bingung.

     "Maaf pak, saya tidak bisa memberitahukannya sekarang. Lebih baik kita bahas ini lain waktu saja. Saya akan membawa Keinara pulang sekarang." pamit Dave bangkit berdiri dari duduknya mendekati Keinara.

    "Ya sudah, tapi ingat kamu berhutang cerita kepada saya. Dan saya akan menagihnya terus." ucap Nayaka yang sekarang mereka berempat berjalan bersama melangkah pergi keluar ruangan rawat inap Keinara.

    Kini mereka berempat sudah berada di parkiran rumah sakit. Keinara yang sudah berada di dalam mobil Dave senang melihat  Papinya sudah bisa bersikap baik kepada Dave.

    Dave melajukan mobilnya meninggalkan parkiran rumah sakit setelah ia berpamitan dengan Nayaka dan Kumala. Di dalam mobil begitu hening hanya terdengar suara deru mesin mobil.

     Dave fokus mengemudikan mobilnya, Keinara diam-diam melirik Dave. Ingin rasanya ia bertanya, tapi rasa takutnya sudah membuat ia takut duluan.

     "Kalau mau bicara ya bicara saja, tidak usah takut. Aku tidak makan orang kok." ucap Dave, ternyata ia mengetahui Keinara yang sedang memperhatikannya.

     "Dave, kamu marah padaku?" tanya Keinara dengan suara lirih karena kondisinya yang masih belum sepenuhnya pulih.

     "Apa kamu melakukan kesalahan, makanya kamu bertanya seperti itu?" tanya Dave dibalik kemudinya yang fokus pada jalanan.

     "Nggak ada sih, tapi dari sikapmu aku bisa melihat kalau kamu sedang marah." ucap Keinara sangat hati-hati.

     "Apa aku harus menjawabnya?" tanya Dave datar.

     "Seharusnya sih iya karena aku ingin tahu. Kalau kamu marah kepadaku, aku harus tahu kenapa kamu marah." ucap Keinara penasaran.

    "Aku tidak marah hanya kecewa saja. Oh ya, tadi Papimu berpesan kamu tidak boleh menyetir sendiri lagi. Jadi, aku yang akan mengantar jemputmu." ucap Dave memberitahu pesan dari mertuanya itu.

    "Kecewa karena apa? Apa kamu tidak keberatan jika kamu mengantar jemputku?" tanya Keinara antusias.

    "Ya kecewa saja, aku tidak keberatan jika harus mengantar jemputmu setiap hari. Tapi masalahnya kamu mau aku antar jemput atau tidak? Semua jawabannya ada samamu." tanya Dave balik.

    "Aku akan menjawab kalau kamu memberitahuku, kamu kecewa karena apa?" tanya Keinara menyelidik.

    "Kamu mau tahu aku kecewa karena apa? Aku kecewa karena kamu tidak mau mengakui status pernikahan kita di depan asisten pribadimu itu. Sekarang aku yang bertanya, apa kamu menyukai dia?" tanya Dave marah mengeluarkan suara baritonnya.

    "Kenapa kamu harus kecewa? bukankah kamu juga tidak mau  status pernikahan kita diketahui banyak orang?" tanya Keinara mengerutkan keningnya, ia terlihat bingung menerka apa yang ada di pikiran Dave.

    "Aku dan Jonathan itu hanya sebatas teman dan rekan kerja, jadi tidak mungkin aku menyukai Jonathan. Lagi pula aku heran melihatmu, kita sudah punya kesepakatan bukan? Apa kamu lupa dengan kesepakatan yang sudah kita buat." protes Keinara mengingatkan kembali, Dave.
   
    

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang