DI LUAR DUGAAN

501 14 0
                                    

       "Alpha, pekerjaanmu belum selesai, cepat lanjut lagi atau aku tidak jadi memberimu bonus." perintah Dave sambil membenarkan posisi duduknya.

     "Ok, siap bos. Aku hanya tidak habis pikir kenapa tadi, bu Sheila bisa menuduh kita yang tidak-tidak." jawab Alpha mengeryitkan keningnya.

     "Itu karena kamu kelamaan menjomblo, makanya sudah saatnya kamu cari pendamping biar orang-orang jangan menilai kita itu ada hubungan yang tidak-tidak lagi." ucap Dave memberi nasehat.

    "Sebenarnya sih sudah ada, tapi masih dalam proses pembuatan sama Mama dan Papanya." jawab Alpha tertawa terbahak menertawakan gurauannya.

    "Nggak lucu becandanya, lupakan gurauan. Cepat pijat lagi sebelah sini." ucap Dave menunjuk ke bahunya yang masih terasa pegal.

     "Siap, pak bos. Oh ya, aku hanya mau mengingatkan hari ini Keinara sudah pulang. Kamu tidak ingin menjemputnya?" tanya Alpha mengingatkan Dave.

     "Astaga, untung kamu mengingatkanku. Aku akan ke rumah sakit sekarang dan kemungkinan tidak kembali lagi ke kantor, tolong handle semua pekerjaanku ya." ucap Dave menyambar kunci mobilnya di atas meja kerjanya dan bergegas melangkah pergi menjemput Keinara di rumah sakit.

     Di rumah sakit Keinara sedang menunggu Dave menjemputnya. Nayaka dan Kumala menemaninya di sana. Nayaka terus membujuk Keinara agar untuk sementara tinggal bersama mereka sampai Keinara sembuh total.

    "Keinara apa tidak sebaiknya kamu tinggal di rumah kita dulu sampai kamu benar-benar sembuh? Jujur, Papi tidak  bisa tenang jika kamu tinggal bersama, Dave dan Neneknya. Mereka pasti tidak akan menjagamu dengan baik, memang sih beberapa hari ini, Dave selalu menunjukkan sikap baiknya selama menjagamu di rumah sakit. Tapi siapa tahu itu hanya triknya saja biar kami bisa mempercayainya." ucap Nayaka memberikan penilaiannya tentang menantunya, Dave.

     "Pi, Dave dan Nenek Nina selalu bersikap baik kepada, Keinara. Bahkan Nenek Nina sangat menyayangi, Keinara seperti dia menyayangi, Dave. Jadi Papi tidak usah khawatir lagi ya, lagi pula Keinara sudah sembuh kok hanya sedikit pincang saja jalannya." ucap Keinara menenangkan Nayaka yang masih sangat mengkhawatirkan kesehatannya.

    "Pi, Keinara memang anak kita, tapi lebih berhak sekarang atas dirinya adalah Dave. Jadi Keinara akan tetap pulang ke rumah Dave." ucap Kumala menambahkan, ia membujuk suaminya agar bisa mempercayai sepenuhnya kepada Keinara.

    "Ya sudahlah kalau begitu, tapi kalau ada apa-apa selama kamu di sana, jangan segan-segan untuk memberitahu Papi dan Mami ya. Kamu adalah putri kami satu-satunya." ucap Nayaka mengalah, ia berusaha untuk tidak terlihat egois.

     "Iya, Papi. Terima kasih sudah mengkhawatirkan Keinara." ucap Keinara tersenyum lebar.

    Siang itu juga Jonathan sudah sampai di rumah sakit, ia sengaja cepat-cepat mengerjakan pekerjaannya agar bisa mengantar Keinara pulang ke rumah.

    Saat di perjalanan tadi, Jonathan menyempatkan diri singgah di toko bunga, ia membawa buket bunga untuk Keinara.

     Ceklek!

    Pintu terbuka, Keinara berpikir kalau yang datang itu adalah Dave. Wajahnya langsung lesu saat Jonathan yang muncul dari balik pintu ruang rawat inapnya.

     "Selamat siang pak, bu." sapa Jonathan dengan ramah.

     "Siang Jonathan, bagaimana dengan kantor? Aman?" tanya Nayaka langsung mencecarnya dengan pertanyaan inti.

     "Aman, pak. Saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan bu Keinara." jawab Jonathan menganggukkan kepalanya.

     "Baguslah, terima kasih ya. Selama Keinara di rawat kamu sudah menyelesaikan semua pekerjaannya." ucap Nayaka menyunggingkan senyum tipis.

     "Sudah menjadi tugas saya pak Nayaka." jawab Jonathan tersenyum lebar.

    "Bu, ini saya bawakan bunga untuk bu Keinara. Semoga bu Keinara menyukainya." ucap Jonathan memberikan buket bunga yang dia bawa kepada Keinara.

     "Serius ini untukku? Tumben kamu memberikan aku bunga." jawab Keinara tersenyum menerima buket bunga pemberian asisten pribadinya itu.

       "Bukankah setiap wanita menyukai bunga? Kalau bu Keinara tidak menyukainya biar saya buang saja." ucap Jonathan memberikan alasannya.

     "Nggak kok, saya sangat menyukainya. Terima kasih ya." ucap Keinara kembali memegang buket bunga di tangannya.

     "Oh ya, bu Keinara mau pulang? biar saya antar ya." tanya Jonathan menunjukkan perhatian tulus kepada Ceo di perusahaan tempatnya bekerja.

      "Maaf Jonathan, saya pulang dengan seseorang. Saya sedang menunggunya, terima kasih atas tawarannya. Sebaiknya kamu kembali lagi saja ke kantor." ucap Keinara melihat Mami, Papi kemudian melihat Jonathan.

      "Tapi bu Keinara, saya sengaja datang ke sini karena ingin mengantar ibu pulang." jawab Jonathan mengutarakan maksudnya.

      "Jonathan saya tidak menyuruhmu datang ke sini untuk mengantar saya pulang!" ucap Keinara tegas, sikapnya berubah menjadi dingin. Jonathan menyerah, ia memutuskan untuk kembali ke kantor.

      "Maaf, aku terlambat datang." ucap Dave yang tiba-tiba saja masuk. Jonathan melihat siapa yang datang, dahinya berkerut melihat sosok Ceo dari Salendra Corp ada di sana.

     "Aduh, gawat. Jonathan pasti bertanya-tanya kenapa, Dave bisa ada di sini." batin Keinara, ia berharap Dave melihat ke arahnya agar ia bisa memberi kode.

    "Lho, Pak Dave kenapa bisa ada di sini?" tanya Jonathan menyelidik.

     "Jonathan kenapa kamu malah bertanya seperti itu? Dave di sini karena mau menjemput, Keinara. Apa kamu belum tahu kalau Dave dan Keinara sudah_" Nayaka menghentikan kalimatnya karena Kumala memotongnya.

     "Papi, Mami lapar dari tadi kita belum makan. Bagaimana kalau kita makan dulu di kantin rumah sakit ini saja." ucap Kumala mengajak Nayaka makan siang bersama.

     "Baik pak." ucap Jonathan singkat mengangguk kepalanya tanda mengerti.

    Keinara sudah membulatkan matanya kepada Dave. Dave cuek tidak mempedulikan kalau Keinara sedang melihatnya dengan tatapan dingin. Ia malah menjatuhkan bokongnya duduk di atas sofa.

    Sedangkan Jonathan dibenaknya muncul banyak pertanyaan tentang kehadiran Dave. Terlebih saat mendengar dari Nayaka kalau Dave datang mau menjemput Keinara.

     "Keinara, aku minta penjelasan sebenarnya apa yang sudah kamu sembunyikan dariku? Dan kenapa, pak Dave yang menjemputmu?" tanya Jonathan mendekati Keinara yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

     Panggilan Jonathan kepada Keinara sudah seperti biasa, tidak seperti atasan dan bawahan.

     Dave tidak tinggal diam, ia berdiri mengingatkan status Jonathan yang hanya sebagai asisten pribadinya Keinara.

      "Pak Jonathan, Keinara itu adalah atasan anda. Bersikaplah layaknya atasan dengan bawahan, saya tidak mau anda terlalu dekat dengan, Keinara." tegur Dave dengan tegas.

     "Pak Dave, yang terhormat saya dan Keinara memang selalu bersikap seperti ini kalau sedang tidak bekerja. Dan lagi pula apa hak anda melarang saya dekat dengan, Keinara? Anda bukan siapa-siapanya bukan?" tanya Jonathan dengan sikap santai menatap tajam ke arah Dave.
    
   

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang