MEMBALIKKAN KEADAAN

712 14 0
                                    

     "Begitu ya, dok. Pantas saja ia tidak ingat kalau ia istri saya, terima kasih atas penjelasannya dok." ucap Dave tersenyum ramah.

    "Sama-sama Pak Dave, saya permisi dulu ya." pamit dokter bergegas berjalan melangkah keluar meninggalkan ruang inap Keinara.

    Setelah dokter keluar Dave mendekati Keinara.

    "Keinara, kenapa kamu mengatakan kepada dokter kalau kita sepupuan?" tanya Dave penasaran akan apa yang terjadi kepada Keinara.

    "Aku tidak mau ada orang lain tahu status pernikahan kita. Jadi aku terpaksa melakukannya, kenapa kamu bisa ada di sini? Bukannya kamu tidak ingin melihatku lagi?" tanya Keinara dengan tatapan sinis.

    "Aku pikir kamu lupa ingatan beneran seperti yang dikatakan dokter barusan, tapi ternyata kamu sedang berakting. Aku di sini karena kamu adalah istriku jadi aku mau menjagamu saja, jangan kegeeran dan beranggapan kalau aku mempedulikanmu. Aku hanya menjalankan tanggung jawabku sebagai seorang suami agar, Papimu tidak terus menghinaku." jawab Dave dengan panjang.

     "Ouh, sekarang kamu sudah boleh pulang, aku bisa menjaga diriku. Aku tidak mau merepotkan siapa pun di sini." ucap Keinara tanpa menatap wajah Dave.

    "Tidak, aku akan tetap di sini menjagamu. Sebentar lagi, Mamimu akan datang jadi bersiaplah untuk menjawab semua pertanyaannya." ucap Dave memberitahukan.

    "Kamu bilang tidak mempedulikanku, tapi kenapa kamu mau tetap di sini? Emang apa yang sudah kamu ceritakan kepada, Mami makanya Mami mau memberiku banyak pertanyaan?" tanya Keinara penasaran.

     "Tadi sudah kukatakan kalau aku hanya menjalankan tugasku sebagai suami. Mamimu sudah curiga dengan pernikahan kita, saat kamu koma aku dan Papimu sempat bertengkar, jadi aku tidak sengaja mengeluarkan kata-kata yang membuat mereka bertanya-tanya." ucap Dave menjelaskan kronologinya.

     "Astaga, emang apa yang sudah kamu katakan Dave? Kalau Mami dan Papi sempat tahu kalau aku yang memaksamu untuk menikahiku, mereka pasti berpikir kalau kita terlibat skandal." sergah Keinara dengan raut wajah memikirkan cara bagaimana skandalnya itu agar tidak diketahui dengan cepat oleh kedua orang tuanya.

    "Tapi memang iya, kamu yang memaksaku untuk menikahimu. Kenyataannya memang begitu bukan?" tanya Dave menyunggingkan senyumnya.

    "Ya tapi kita sudah berjanji untuk tidak menceritakan skandal yang sudah terjadi diantara kita kepada siapa pun. Kenapa kamu tidak bisa menjaga rahasia sih?" ucap Keinara menggerutu kesal.

    "Karena aku emosi mendengar penghinaan, Papimu." jawab Dave dengan wajah datar.

    "Kamu sangat menyebalkan Dave." ucap Keinara tiba-tiba saja ia merasa perutnya diaduk-aduk.

     Uwek uwek, Keinara menutup mulutnya karena ia merasa mual.

     "Keinara kamu kenapa?" tanya Dave panik melihat kondisi Keinara yang sedang tidak baik-baik saja.

     "Perutku mual aku mau muntah, tolong bantu aku." pekik Keinara bergegas ia ingin segera bangun dari brankarnya.

    Dave tidak tahu harus mau berbuat apa. Ia pun menekan tombol yang berada di atas brankar Keinara untuk memanggil dokter.

     "Keinara bertahan ya, aku ada di sini." ucap Dave mendekati Keinara berusaha untuk menenangkan.

    Tiba-tiba Keinara mengeluarkan cairan dari isi perutnya yang dari tadi ia tahan tepat di depan Dave. Baju dan celana yang Dave pakai terkena cairan yang keluar dari mulut Keinara.
  
      Arghh!

     "Keinara kamu sengaja, menyemburkan cairan itu. Ya ampun bau sekali." umpat Dave dengan tatapan menyeringai.

    Selang beberapa menit, dokter datang dan langsung memeriksa Keinara.

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang