KLIEN MISTERIUS

550 9 0
                                    

       "Selamat siang, Bu. Saya Danang mau bertemu dengan, pak Jonathan apakah beliau ada?" tanya Danang dengan ramah.

         "Oh, pak Jonathan panjang umur sekali. Itu pak Jonathan." ucap resepsionis menunjuk ke arah Jonathan yang baru saja keluar dari lift.

     "Baiklah, terima kasih. Saya akan menemuinya, permisi." pamit Danang segera ia menghampiri Jonathan.

    Danang mendekati Jonathan yang sepertinya sedang menerima telpon.

    "Pak Jonathan bisa kita bicara sebentar?" ucap Danang meminta dengan sopan.

    Jonathan mengerutkan keningnya melihat siapa yang menyapanya, kemudian dia mengakhiri panggilannya.

    "Bapak mau bicara dengan saya?" tanya Jonathan menunjukkan dirinya.

    "Iya benar sekali, pak." jawab Danang sungkan yang belum mengenal Jonathan.

    "Tapi maaf, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Jonathan sambil memperhatikan penampilan Danang yang terlihat seperti seorang detektif.

    "Belum pernah pak. Saya menemui pak Jonathan karena ada sesuatu yang mau saya tanyakan." jawab Danang langsung ke intinya.

    "Tentang apa itu pak?" tanya Jonathan balik.

    "Nyonya Keinara, apakah pak Jonathan tahu di mana apartemennya, Nyonya Keinara?" tanya Danang menjelaskan.

    "Keinara." ucap Jonathan menyipitkan matanya.

    "Iya benar pak, Nyonya Keinara. Atasan anda langsung." jawab Danang menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan.

    "Sejak kapan bos saya di panggil Nyonya? Bukankah panggilan Nyonya itu untuk orang yang sudah menikah. Keinara bukannya belum menikah?" batin Jonathan dalam hatinya.

     "Pak Jonathan apa ada yang salah dengan pertanyaan saya?" tanya Danang balik.

    "Sepertinya bapak perlu meralat ucapan bapak yang menyebut bos saya dengan sebutan Nyonya. Karena bos saya belum menikah, pak." ucap Jonathan mengkoreksi sebutan yang di pakai Danang pada Keinara.

    "Sepertinya pak Jonathan ini kurang update ya. Nyonya Keinara sudah menikah sekitar tiga bulan yang lalu dengan salah seorang Ceo ternama di Jakarta ini. Justru itulah saya ke sini untuk menanyakan di mana apartemen Nyonya Keinara. Sebagai asisten pribadi Nyonya Keinara, pak Jonathan pasti tahu semuanya." ucap Danang penuh harap.

     "Menikah dengan salah satu Ceo ternama di Jakarta? Anda bercandanya kelewatan. Keinara belum menikah pak, kalau dia sudah menikah semua orang pasti sudah tahu, Pak." ucap Jonathan tetap tidak percaya dengan apa yang sudah dikatakan pak Danang.

     "Begini saja, sekarang katakan dulu di mana apartemennya. Nanti bapak bisa tanyakan langsung kepada yang bersangkutan, apakah ucapan saya ini benar atau tidak. Saya harus memastikan keadaan Nyonya Keinara baik-baik saja hanya itu." ucap Danang menyakinkan Jonathan.

     Jonathan sejenak terdiam, menimbang semua ucapan Danang yang mengatakan kalau Keinara sudah menikah.

    "Kalau Keinara beneran sudah menikah, berarti pupus sudah harapanku untuk memilikinya. Tapi siapa suaminya? Dan kenapa Keinara tidak pernah memberitahuku." batin Jonathan bertanya dalam hatinya, kemudian ia melihat Danang yang masih berdiri di hadapannya.

    "Ok, saya akan memberitahu, Anda. Tapi dengan satu syarat." ucap Jonathan tegas.

    "Syarat apa itu?" tanya Danang penasaran.

    "Siapa nama suami Keinara?" tanya Jonathan dengan penekanan.

     "Suami Nyonya Keinara adalah Dave Abimanyu Prayata Salendra, Ceo dari Salendra Corp cucu dari Ibu Nina. Apakah semuanya sudah jelas, pak? Sekarang beritahu saya di mana alamat apartemen Keinara." jawab Danang, dengan mudahnya ia memberitahu Jonathan.

     Seketika jantung Jonathan seakan berhenti berdetak mendengar jawaban dari Danang. Ia tidak percaya kalau Dave adalah suaminya Keinara. Akan tetapi Jonathan mengingat ke belakang, ia menghubungkan saat di rumah sakit dulu waktu Keinara kecelakaan dan kedatangan Dave ke Lexie Group yang waktu itu mengatakan sedang mencari istrinya. Dan beberapa hari yang lalu, Dave juga datang ke perusahaannya menemui Keinara.

      "Jadi istri yang pak Dave maksud waktu itu adalah, Keinara? Tapi kapan mereka menikahnya? Dan kenapa aku bisa tidak tahu?" gumam Jonathan harapannya untuk mendapatkan Keinara pupus sudah.

     Seperti janjinya Jonathan memberitahukan alamat apartemen Keinara kepada Danang. Setelah itu Jonathan kembali ke ruangannya dengan wajah lesu, ia tidak jadi pergi karena ia sedang patah hati.

     Sedangkan Dave dan Alpha memutuskan untuk kembali ke perusahaan karena tiba-tiba ada klien penting yang datang ingin bertemu dengan Dave langsung.

     Jovanka sudah berusaha menjelaskan kepada klien tersebut  kalau Dave tidak ada di tempat. Tapi klien tersebut tetap pada pendiriannya ingin bertemu dengan Dave dengan alasan, klien itu mengaku harus pergi ke luar negeri sore ini. Jovanka pun terpaksa menghubungi Dave.

      "Dave kliennya menunggu di ruanganmu. Aku sudah menjelaskan kepadanya, tapi dia tetap ingin bertemu denganmu langsung." ucap Jovanka bangkit berdiri dari duduknya saat ia melihat Dave sampai di ruangannya.

     "Tidak apa-apa, tolong beritahu kepada OB untuk membuatkan minuman ya. Setelah itu kamu juga masuk ke dalam ruanganku." jawab Dave bergegas melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang kerjanya bersama Alpha yang berjalan mengikutinya di belakang.

     "Selamat siang." sapa Dave ramah.

     "Selamat siang juga Dave, apa kabarmu?" tanya seorang wanita cantik yang berdiri dari duduknya memberikan senyuman kepada Dave.

     "Oh, jadi ternyata kamu klien penting itu? Masih berani kamu menemuiku Ayyasha setelah apa yang sudah kamu lakukan kepadaku?" tanya Dave menghunuskan tatapan tajam kepada Ayyasha.

     "Cinta yang membuatku berani menemuimu, Dave. Aku tidak bisa hidup jauh darimu, Dave. Aku sudah berusaha untuk melupakanmu dari hidup dan kenanganku tapi rasanya sia-sia. Aku memang sudah salah, justru karena aku punya salah padamu, Dave aku datang ke sini ingin meminta maaf." ucap Ayyasha sambil berlutut di depan Dave.

    "Ayyasha, tidak ada gunanya kamu berlutut seperti itu. Aku tidak akan mau memaafkanmu, lebih baik kamu pergi sekarang karena aku masih ada urusan yang jauh lebih penting. Kamu membuang-buang waktuku saja!" ucap Dave tegas dengan sorot mata tajam melihat Ayyasha.

     "Dave, kenapa kamu membiarkan klienmu berlutut seperti itu? Apa dia melakukan kesalahan selama berada di ruanganmu?" tanya Jovanka yang baru saja masuk ke dalam ruangan kerja Dave.

     "Dia bukan klienku, Jovanka. Aku tegaskan kepadamu jika orang ini datang mencariku, langsung usir saja. Dan setiap ada klien yang datang tanyakan dia dari perusahaan mana, kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi." ucap Dave menegur dan menasehati Jovanka.

    "Baik, Dave aku minta maaf." jawab Jovanka menundukkan wajahnya, ia tahu kalau saat ini Dave sedang bad mood.

     Sementara di tempat lain, Danang orang suruhan Nenek Nina sudah sampai di apartemen Keinara. Setelah bernegosiasi dengan resepsionis Danang berhasil pergi ke unitnya Keinara.

     Danang menyamar sebagai petugas pengantar makanan. Setelah sampai di depan apartemen Keinara, Danang mengetuk pintunya.

     Tok...tok... tok...

      "Pesanan datang." teriak Danang dari luar.
    Keinara yang sedang bersantai di depan televisi mengerutkan keningnya. Keinara bangkit berdiri dari duduknya berjalan melangkah menuju pintu kamarnya,  ia tetap membukakan pintu apartemennya.

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang