MENGAGUMI DALAM DIAM

1.3K 25 0
                                    

      "Mba ini kebanyakan." teriak tukang ojek memanggil Keinara yang tergesa-gesa memasuki halaman butik.

    "Nggak apa-apa ambil saja, maaf atas sikap saya tadi." ucap Keinara yang menghentikan langkahnya sesaat dan membalikkan badannya sebelum masuk ke dalam butik.

    "Terima kasih, Tuhan. Ternyata Mbanya tadi baik sekali." gumam tukang ojek itu sambil mengucapkan syukur.

    Di dalam butik sudah ada Dave sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Ia melirik Keinara yang baru saja datang.

    "Kenapa lama sekali?" tanya Dave dengan wajah dinginnya.

    "Macet." ucap Keinara menjawab singkat.

    Dave terlihat menelpon seseorang.

   "Mba Mina, calon istri saya sudah datang." ucap Dave memberitahu kepada orang yang berada di seberang telponnya.

   "Baik, Dave tunggu sebentar ya! saya sedang ada tamu." jawab Mina dari seberang telpon genggamnya.

   Keinara duduk di sofa menyandarkan punggungnya. Ia tidak bersemangat melihat gaun-gaun yang terpajang di butik itu.

   "Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Dave menyelidik melihat wajah Keinara yang terlihat bosan.

   "Bukan urusanmu." jawab Keinara ketus.

   "Aku sudah tahu siapa yang menjebak kita malam itu." ucap Dave bercerita tentang pelaku yang menjebak mereka di hotel pada malam peristiwa itu.

    Keinara sangat tertarik mendengar kelanjutan cerita Dave. Ia pun menghadapkan wajahnya sehingga tatapan mereka bertemu.

    "Siapa orangnya? cepat katakan kepadaku, aku sudah tidak sabar ingin mencincangnya." ucap Keinara mengepalkan tangannya.

   Dave mengerutkan keningnya yang melihat Keinara begitu semangat dan juga geram.

   "Kenapa kamu mau mencincangnya?" tanya Dave yang seketika sulit mencerna perkataan Keinara.

    "Karena orang itu sudah membuatku terpaksa menikah denganmu!" jawab Keinara kesal dengan sikap cueknya.

    "Sama dong kalau begitu, berarti kita punya tujuan yang sama. Besok aku akan menjemputmu, kita temui orang itu. Bagaimana? Kamu setuju?" tanya Dave dengan senyuman tipis.

   "Ok deal." jawab Keinara menyetujui ajakan Dave.

   Pemilik butik datang menemui Dave dan Keinara.

   "Selamat sore Dave, maaf ya sudah membuat kalian menunggu. Oh ya, kita langsung ke ruanganku saja ya biar lebih enak ngobrolnya." ucap Mina mengajak Dave dan Keinara menuju ruangannya.

   "Ok Mba Mina." jawab Dave dengan senang hati.

   Dave dan Keinara pun mengikuti Mina keruangan khususnya. Mina menunjukkan koleksi gaun pengantin hasil desainnya kepada Dave dan Keinara.

    "Keinara coba kamu lihat koleksinya." ucap Dave meminta Keinara untuk memilih gaun pengantinnya.

   "Kamu saja yang memilihnya." jawab Keinara dengan wajah datar.

    Mina melihat kedua pasangan di depannya.

   "Dave, mungkin Mba Keinara ingin kamu yang memilihkan gaun untuknya." ucap Mina memberikan saran kepada Dave  yang berdiri mematung di depannya.

    "Tapi saya tidak paham masalah beginian, Mba. Mba saja yang pilihkan. Dave yakin pilihan Mba tidak akan pernah salah." ucap Dave meminta agar tidak salah pilih.

   Dave menyerahkan semuanya kepada Mina. Mina pun menghela napas.

    "Menurut saya gaun pengantin yang ini sangat cocok dengan, Mba Keinara. Kebetulan gaun ini sudah selesai dibuat, jadi kita coba saja sekarang ya, kalau ada yang kurang bisa saya segera perbarui." ucap Mina memberikan sebuah gaun untuk dicoba kepada Keinara.

   "Boleh dimana saya akan mencobanya?" tanya Keinara dengan raut wajah datar.

   "Silahkan ikut saya." ucap Mina mengarahkan tangannya  ke ruang ganti pakaian.

    Sedangkan Dave menunggunya di sofa ruangan Mina.

   Keinara memandangi dirinya di cermin, kedua sudut bibirnya membentuk senyuman tipis.

   "Lusa aku akan menjadi seorang istri dari Ceo dingin itu. Aku tidak tahu bagaimana nasib pernikahan kami nanti. Akankah bertahan atau malah sebaliknya?" batin Keinara yang masih berdiri mematung di depan cermin.

   "Mba. Dave pasti terkagum melihat kecantikan, Mba memakai gaun pengantin ini. Kita keluar sekarang ya." ucap Mina menggandeng tangan Keinara untuk keluar.

   "Tidak perlu, Mba. Tolong bantu saya melepaskan gaunnya." ucap Keinara seketika menarik tangannya dari genggaman Mina.

    "Sebentar saja, Mba. Ayolah, please." ucap Mina membujuk Keinara.

   "Ok! Aku akan menuruti permintaan, anda." jawab Keinara dengan datar.

   Keinara pun terpaksa menuruti kemauan pemilik butik itu. Dave yang sedang fokus pada ponselnya mengangkat kepalanya. Matanya tidak berkedip memandangi wanita yang sedang berjalan ke arahnya.

    "Hemm, gak usah gitu juga kali liatin calon istrinya. Kamu sangat pandai mencari calon istri, kelak keturunan kalian pasti cantik dan ganteng seperti Papa dan Mamanya." ucap Mina memuji, dia pun tersenyum senang.

    "Siapa juga yang liatinnya, Mba? aku hanya melihat gaun yang dia gunakan, bukan liatin orangnya." ucap Dave mengelak.

    "Halah, gak usah ngelak lagi. Aku tahu betul bagaimana sifatmu, Dave. Dari pandanganmu, aku sudah bisa melihat kalau kamu mengagumi kecantikan calon istrimu ini, kamu pasti sudah tidak sabarkan mau malam pertama?" ucap Mina menggoda sambil mengedipkan matanya.

    "Mba Mina, pernikahan kami ini bukan atas dasar cinta, jadi tidak akan ada yang namanya malam pertama." ucap Keinara menambahkan yang sedari tadi hanya terdiam, membuat Mina mengerutkan keningnya. Namun, Mina tidak mau menanyakan apa maksud dari perkataan Keinara, dia lebih memilih bertanya kepada Dave yang sedang mencuri pandang kepada Keinara.

     Dengan cepat Dave memalingkan wajahnya saat tahu kalau Mina sedang memperhatikannya. Ia tidak mau kalau Keinara mengetahui kalau saat ini dia sedang mengagumi calon istrinya itu dalam hati.

    "Hemm... bagaimana, Dave? Mba Keinara sangat cantik bukan memakai gaun ini? Baru memakai gaun ini saja dia sudah sangat terlihat cantik. Bagaimana nanti kalau wajahnya sudah di poles makeup artis ya? Sudah bisa aku bayangkan kalau, Dave Abimanyu Prayata Salendra pasti akan tergila-gila. Mba Mina bisa pegang kata-kataku ini?" ucap Dave menyahut dengan cepat.

    "Ehem... saya sudah bisa melepas gaun ini bukan?" ucap Keinara berdehem karena ia merasa gerah dan juga risih.

    "Sebentar Mba Keinara, saya bolehkan ambil foto kalian berdua? Saya mau pamer diakun media sosial saya. Para kaum hawa yang masih jomblo pasti akan langsung patah hati kalau mengetahui seorang Dave Abimanyu Prayata Salendra akan menikah dalam waktu dekat ini." ucap Mina tersenyum lebar sambil mengambil ponselnya.

    "No..." jawab Dave dan Keinara secara serentak.

    "Why?" tanya Mina dengan kening mengkerut.

    "Karena saya tidak setuju." jawab Keinara datar.

   Mina memiringkan kepalanya. Ia melihat Dave yang mengedarkan pandangannya sembarang arah. Kali ini ia sangat penasaran karena pasangan yang di depannya saat ini tidak seperti pasangan lainnya yang terlihat senang saat ingin menikah.

     "Ok, saya tidak akan mempostingnya." ucap Mina melihat gelagat aneh pada pasangan yang lusa akan resmi menjadi suami istri.

    Dave dan Keinara sudah keluar dari butik. Dave masuk ke dalam mobilnya meninggalkan Keinara yang berdiri di depan pintu masuk butik.
  
 
  

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang