TENTANG DAVE

592 15 0
                                    

     "Iya, Mami sendiri. Papimu sedang marah karena habis, Mami kerjain tadi. Bagaimana perasaanmu sekarang? Ceritakan pada Mami kenapa kamu bisa kecelakaan?" tanya Kumala menjatuhkan bokongnya duduk di kursi yang berada di samping brankar Keinara.

    "Keinara tidak ingat apa-apa, Mi. Yang Keinara ingat tiba-tiba dari depan ada truk melaju dengan kencang, truk itu langsung menabrak, Keinara." jawab Keinara mulai menceritakan kronologi kejadian yang menimpa dirinya.

    "Astaga, semoga saja sopir truk itu ditemukan ya. Karena kata polisi sopir truk itu melarikan diri." ucap Kumala kaget membulatkan matanya lebar mendengar cerita dari putrinya.

     "Jadi sopir truknya melarikan diri, nggak bertanggung jawab sekali jadi orang. Tapi tidak tahu juga sih siapa yang salah, aku atau sopir truk itu." jawab Keinara berusaha mengingat kejadian pagi itu.

    "Sopirnya takut di interogasi sama polisi jadi kabur." ucap Dave yang sudah berdiri di belakang Kumala.

     "Astaga, Dave bajumu kenapa kotor begitu? Sudah begitu bau lagi, kamu baru dari mana?" tanya Kumala melihat wajah Dave yang masam.

     "Ini semua karena ulah putri kesayangan, Mami. Keinara sengaja memuntahi bajuku!" jawab Dave kesal.

    Kumala menutup mulutnya menahan tawa sedangkan Keinara pura-pura tidak peduli.

    "Ya sudah, sekarang kamu pulang saja dulu. Setelah itu baru kamu ke sini lagi, mandi dan ganti bajumu." ucap Kumala memberi saran dengan suara lembut.

     Ceklek!

    Pintu kembali terbuka, mereka bertiga serentak melihat ke arah pintu untuk memastikan siapa yang datang.

     "Dave, Nenek. Kalian baik-baik saja bukan? Aku sa _" Alpha menghentikan langkahnya karena melihat orang yang ada di dalam kamar itu bukan Nenek Nina melainkan Keinara yang terbaring.

    Alpha mendapat tatapan tajam dari Dave. Dave mendekat dan menjewer telinga sahabat sekaligus asistennya itu.

    "Kamu sudah terlambat lima menit, sekarang mana baju dan celanaku." ucap Dave tidak melepaskan tangannya dari telinga Alpha.

    Alpha baru sadar karena apa yang diminta Dave tertinggal di mobil. Alpha menepuk jidatnya karena penyakit lupanya kambuh lagi.

     "Astaga, pesananmu tertinggal di mobil. Aku pikir kamu atau Nenek Nina yang sakit jadi aku buru-buru." jawab Alpha cengengesan.

    "Dasar, cepat ambil sana. Sebagai hukumannya kamu harus mencuci baju ini." ucap Dave membulatkan matanya lebar.

    "Siap bos, Dave! Apapun akan saya laksanakan asalkan gaji saya tidak di potong." ucap Alpha langsung berlari sebelum Dave marah melihatnya.

    Diam-diam Keinara merasa terhibur melihat sosok yang selama ini sangat dingin kepadanya bisa becanda dengan orang lain.

    "Kenapa kamu melihatku seperti itu? Ada yang lucu?" tanya Dave menatap Keinara yang sedang terkekeh.

    "Siapa yang melihatmu?" tanya Keinara balik.
   "Siapa lagi kalau bukan dirimu, tidak mungkin aku menuduh, Mami yang diam-diam dari tadi memperhatikanku padahal kamu sendiri yang memperhatikanku. Kenapa? Apa kamu mulai terpesona dengan ketampananku ini?" tanya Dave sambil ingin membuka bajunya karena dia sudah tidak tahan mencium bau bekas muntahan Keinara.

     "Kamu mau ngapain di sini? Di sini ada, Mami jadi jangan macam-macam denganku." ucap Keinara mendelikkan matanya.

     "Malah bertanya lagi, ya mau buka bajulah. Emangnya kalau Mami di sini aku tidak boleh buka baju? Perutku terasa mual, jadi aku terpaksa melepas bajuku." protes Dave tanpa mempedulikan perkataan Keinara.

    Kumala menggelengkan kepalanya melihat perdebatan antara anak dan menantunya itu. Keinara yang masih lemah berusaha terlihat kuat agar Dave tidak mengejeknya.

    Alpha datang membawakan baju untuk Dave. Napasnya tersengal-sengal karena dia baru saja melakukan lari maraton dari parkiran rumah sakit menuju kamar rawat Keinara.

    "Dave ini pakaian yang kamu minta." ucap Alpha memberikan paper bag yang ia bawa.

    Dave mengambil paper bag itu dan melemparkan baju kotornya ke wajah Alpha. Refleks Alpha menutup hidungnya karena mencium bau di baju tersebut.

    "Uwek, bau apa ini? Rasanya makanan dalam perutku serasa mau keluar semua, sialan kamu Dave!" ucap Alpha mengomel sambil memegang perutnya yang tidak sakit.

    Alpha menyadari sikapnya yang kurang sopan, ia membungkukkan badannya sebagai permintaan maaf.

     "Astaga, Alpha orang tua Keinara pasti sekarang sedang menilaimu buruk. Kenapa sih kamu tidak bisa menilai keadaan? Tapi tunggu dulu sebenarnya apa yang sudah terjadi kepada, Keinara? Kenapa dia bisa terbaring di rumah sakit dan alat-alat medis yang menempel di tubuhnya, terus itu kenapa kepalanya di perban?" batin Alpha, di benaknya banyak pertanyaan yang muncul tentang Keinara. Akhirnya dia memberanikan diri bertanya kepada Keinara.

    "Bu Keinara, kalau boleh tahu apa yang sudah terjadi, dengan ibu?" tanya Alpha gugup dengan suara gemetar.

    "Biar saya yang menjawab." ucap Kumala yang mendengar pertanyaan dari Alpha.

    "Kemarin pagi Keinara mengalami kecelakaan, ia sempat koma dan baru tadi sadarnya. Kamu siapanya Dave?" tanya Kumala penasaran.

    "Apa! Kecelakaan? Bagaimana bisa? Saya asisten pribadinya sekaligus sahabatnya, Dave." jawab sekaligus tanya Alpha kaget.

    "Semua orang juga bisa mengalaminya." jawab Keinara menambahkan.

    "Ouh, kamu sahabatnya Dave juga? Berarti kamu tahu banyak dong, bagaimana sifat Dave?" tanya Kumala antusias.

    "Luar dalam saya tahu seperti apa, Dave itu Bu Kumala. Yang jelas dia bukanlah tipe orang yang suka mempermainkan wanita. Mungkin sebagian orang menilai dia suka bermain-main dengan wanita, namun itu tidak benar. Yang benar adalah wanita yang selalu ingin bermain-main dengannya, tapi tidak kelewat batas hanya sekedar menemani dia makan dan minum saja." jawab Alpha panjang menceritakan yang sebenarnya tentang Dave.

    "Itu namanya sama saja. Setidaknya selalu ada wanita yang selalu menemaninya di situasi apapun. Apa bedanya dengan pria hidung belang?" ucap Keinara, ia jadi tahu keburukan Dave selama ini.

     "Sayang, dulu Papimu juga seperti itu, tapi setelah menikah Papimu tidak pernah lagi melakukannya. Semua bisa berubah jika punya kemauan kuat dan mendapatkan dukungan dari orang-orang yang dia cintai. Jadi, sebagai istri kamu harus bisa menjadi yang terbaik untuk suamimu." ucap Kumala memberi nasehat.

    "Mi, kita berbeda. Mami menikah dengan Papi karena cinta sedangkan aku dan Dave menikah karena terpaksa, tidak ada cinta diantara kami." jawab Keinara dengan tegar, ia memberanikan diri menceritakan semuanya pada Maminya.

     "Tunggu, bukannya saat itu kamu menolak untuk dijodohkan dengan Gery Alcasta karena kamu lebih memilih, Dave laki-laki yang kamu cintai? Kenapa sekarang kamu mengatakan kalau kalian menikah karena terpaksa? Keinara, apa yang sudah kamu sembunyikan dari Mami?" tanya Kumala, sorot matanya menunjukkan sesuatu yang sulit di baca oleh orang lain.

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang