PERASAAN ANEH

522 14 0
                                    

         "Aku hanya menyuruhmu menjawab satu pertanyaan saja. Tapi pembicaraanmu malah melebar kemana-mana, sudahlah tidak usah di bahas lagi dan aku tidak lupa dengan kesepakatan yang kita buat." ucap Dave menatap Keinara dengan tatapan mata tajamnya.

       "Dave, aku harus berterima kasih karena kamu sudah menjagaku selama aku di rawat di rumah sakit." ucap Keinara tersenyum manis.

      "Sudah menjadi tugasku sebagai suamimu, jadi tidak perlu berterima kasih." jawab Dave dengan datar.

     "Ok, aku mau kamu antar jemput kalau aku sudah kembali sehat dan masuk kerja lagi." ucap Keinara tersenyum antusias.

     "Ok, aku setuju."  jawab Dave singkat.

     "Apa kamu juga bersedia mengantarku ke mana pun aku mau pergi?" tanya Keinara lagi dengan wajah senang.

    "Tergantung kamu mau pergi ke mana." ucap Dave kembali fokus pada jalanan.

      Keinara membuang napas panjangnya, ia sudah berusaha untuk tidak bersikap dingin kepada laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya itu. Namun, Dave malah kembali ke sifat dinginnya membuat Keinara jengah.

     Suasana di dalam mobil kembali hening. Keinara kembali memalingkan wajahnya melihat keluar.

     "Aku sudah berusaha merubah sikapku kepada Keinara. Tapi mendengar jawabannya yang tidak mau mengakui kalau kami sudah menikah kepada, Jonathan membuatku berpikir kembali untuk mempertahankan pernikahan ini. Aku akan melepasnya jika dia punya perasaan kepada Jonathan." batin Dave dalam hatinya.

     Dave menghentikan mobilnya di rumah yang selalu menjadi tempat dirinya untuk mengistirahatkan diri setelah selesai melakukan aktivitas di siang hari.

     Perjalanan yang memakan waktu hampir satu setengah jam membuat Keinara tertidur.

     "Dia tidur, apa dia kelelahan?" gumam Dave melepaskan seatbelt yang Keinara pasang. Jarak mereka sangat dekat hanya menyisakan beberapa centi.

     Dave bisa merasakan hembusan napas Keinara, jantungnya kali ini berdetak lebih kencang dari biasanya saat tidak sengaja menyentuh gundukan milik Keinara.

    Dave menarik tubuhnya untuk menetralkan detak jantungnya, ia mengitari mobilnya membuka pintunya kemudian menggendong Keinara masuk ke dalam rumah.

    "Mas, tolong bawa barang-barang yang ada di bagasi ya." perintah Dave kepada security yang berjaga di depan pos gerbang masuk kediamannya.

     "Baik, pak." jawab security bergegas berjalan melangkah menuju garasi di mana mobil Dave terparkir.

     Nenek Nina yang baru saja bangun dari tidur siang melihat Dave menggendong Keinara.

    "Dave." pekik Nenek Nina senang.
   Dave memberi kode agar Nenek Nina jangan berisik. Nenek Nina langsung mengerti, ia bahagia melihat perubahan cucunya itu yang begitu perhatian kepada Keinara.

    "Semoga secepatnya kalian berdua saling jatuh cinta." batin Nenek Nina mendoakan.

     Dengan pelan Dave membaringkan Keinara di atas tempat tidur. Karena ia juga merasa lelah dan kurang tidur, Dave membaringkan tubuhnya di samping Keinara tanpa melepas sepatunya.

    Tidak membutuhkan waktu lama untuk Dave, akhirnya ia pun terlelap.

    Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, Keinara membuka matanya melihat sekeliling kamar.

      "Jadi kami sudah sampai di rumah? Tapi siapa yang sudah membawaku ke kamar ini? Apa, Dave yang melakukannya? Tapi tidak mungkin." gumam Keinara mengerjap-ngerjapkan kedua matanya melihat Dave tertidur di sampingnya.

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang