HUTANG BUDI

669 13 0
                                    

            "Pi, apa yang dikatakan Dave itu benar, sebagai istri aku akan ikut kemanapun suamiku pergi." ucap Keinara bijak.

       "Tapi, Keinara semenjak kamu menjadi istrinya kamu menjadi celaka seperti ini." ucap Nayaka geram dengan tatapan tidak suka melihat Dave.

      "Pi, Keinara celaka bukan karena, Dave. Mungkin hari ini memang hari sialku saja. Kata dokter Keinara sudah boleh pulang, jadi Keinara akan pulang ke rumahnya Dave. terima kasih sudah mengkhawatirkan, Keinara." ucap Keinara dengan senyuman lemah.

      "Aku urus administrasinya dulu baru kita pulang, aku pamit keluar." ucap Dave melangkahkan kakinya keluar dari ruang UGD.

     Nayaka terus merayu Keinara agar pulang dengannya. Namun Keinara tetap pada keputusannya untuk pulang ke rumah Dave.

      Setelah semua urusan administrasi di rumah sakit selesai, Dave dan Keinara pulang. Sebenarnya Dave mengajak mertuanya untuk mampir ke rumahnya, tapi Nayaka menolaknya mentah-mentah.

     Di perjalanan pulang tidak ada yang membuka suara. Keinara yang tadi sempat Dave lihat sangat manis sudah berubah menjadi beruang betina kutub utara, dingin dan cuek.

     Saat melewati jalanan yang banyak anak jalanan mencari rezeki. Keinara menyuruh Dave menghentikan mobilnya.

     "Dave, tolong berhenti di depan." perintah Keinara kepada Dave.

     "Mau ngapain?" tanya Dave menyelidik menatap ke arah Keinara yang duduk di sampingnya.

     "Nggak usah banyak bertanya, aku bilang berhenti ya berhenti." jawab Keinara ketus dengan wajah datar.

     "Astaga, tadi saja ada Papi dan Maminya sikapnya sangat manis seperti gula, sekarang tidak terkatakan." ucap Dave menuruti kemauan Keinara, menghentikan mobilnya di bahu jalan.

      "Tolong berikan aku beberapa lembar uangmu, sampai di rumah aku langsung menggantinya." ucap Keinara karena melupakan sesuatu.

     Dave sudah mengerti apa maksud Keinara menyuruhnya untuk berhenti. Ia tahu kalau Keinara mau berbagi kepada anak jalanan itu sebagian dari rezekinya hal yang sering Dave lakukan juga jika dia melewati banyak anak jalanan.

      Dave memberikan beberapa lembar uangnya kepada Keinara. Keinara turun dan membagi-bagikannya kepada anak jalanan yang membutuhkan uluran tangannya.

      Hari ini Dave melihat salah satu sisi baik Keinara. Ternyata mereka memiliki satu kesamaan, Dave tidak mengalihkan pandangannya dari Keinara yang sedang membagikan uangnya.

     "Jalan." perintah Keinara yang baru saja masuk ke dalam mobil kembali.

    "Kita memiliki kesamaan dibalik sikap dinginmu itu, kamu memiliki hati yang baik. Kamu peduli kepada mereka itu artinya kamu bisa merasakan bagaimana di posisi mereka. Lain kali, aku mau membawamu ke suatu tempat. Aku yakin jika kamu ke sana kamu akan merasa menemukan siapa jati dirimu." ucap Dave tersenyum tetap fokus pada jalanan.

      "Jadi kamu sering membantu anak jalanan itu juga?" tanya Keinara seakan tertarik mendengar cerita Dave.

     "Iya, aku merasa senang saja bisa berbagi dengan mereka. Kata orang semakin kita memberi maka berkah itu akan semakin berlimpah kepada kita. Tapi memberilah dengan hati yang tulus bukan karena keterpaksaan atau mengharapkan pujian dari orang yang kita beri. Do'a dari merekalah yang perlu kita harapkan karena mereka akan membalasnya dengan cara mendoakan kita." ucap Dave menjelaskan dengan hati senang.

     Kata-kata Dave membuat Keinara tertegun. Ia tidak menyangka, laki-laki yang berada di sampingnya saat ini memiliki rasa peduli yang sangat besar kepada orang lain.

     Sikapnya yang dingin hanya ingin menutupi rasa kebenciannya terhadap seorang wanita. Sikap asli Dave hanya Nenek Nina dan Alpha yang tahu.

     "Dave, aku mau pergi ke tempat yang kamu katakan tadi. Kapan kamu punya waktu?" tanya Keinara antusias.

     "Sabtu ini kita ke sana. Oh ya, aku hampir lupa menanyakan sesuatu." ucap Dave menautkan alisnya mencoba mengingat-ingat.

       "Apa yang mau kamu tanyakan?" tanya Keinara balik.

     "Tentang kejadian semalam. Aku ingin tahu, kenapa aku bisa pulang denganmu?" tanya Dave penasaran.

      "Apakah aku harus menjawabnya, sekarang? Tidak bisakah tunggu kita sampai di rumah dulu." jawab Keinara protes dengan wajah datar.

     "Tidak bisa karena aku butuh jawabannya sekarang!" ucap Dave yang tidak sabaran ingin mendengar penjelasan dari Keinara.

     "Semalam aku tidak sengaja melihat mobilmu melaju sangat kencang, ya aku coba ikuti, ternyata mobilmu berhenti di sebuah hotel. Aku melihat seorang wanita keluar dari mobilmu." ucap Keinara menceritakan kejadian sebenarnya tadi malam.

      "Apa kamu cemburu melihatku jalan dengan wanita lain?" ucap Dave mulai menggoda Keinara.

     "Cemburu? Untuk apa aku cemburu? Kamu mau aku melanjutkan ceritanya atau cukup sampai di sini saja." ucap Keinara kesal menghela napas panjang.

      "Next." jawab Dave cepat.

     "Sebelum aku melanjutkannya, apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Keinara lagi.

     "Silahkan, kamu mau bertanya apa?" jawab Dave yang masih fokus pada jalanan.

     "Apakah wanita itu kekasihmu?" tanya Keinara menyelidik.

      "Dia bukan kekasihku, hubungan kami tidak lebih dari sebatas teman." ucap Dave menjelaskan masih memegang kemudi mobilnya.

     Keinara mengangguk-anggukkan kepalanya.

     "Ok, terus setelah resepsionis memberikan akses masuk, aku langsung saja menyusulmu dan kalau aku terlambat sedikit saja, ya mungkin kalian sudah melakukan hubungan terlarang itu. Tapi menurutku ada yang aneh sama temanmu itu, kenapa dia melakukan itu terhadapmu, apakah dia menyukaimu?" tanya Keinara terus menceritakan tentang apa yang terjadi tadi malam yang ia ketahui kepada Dave.

     "Jadi, Ayyasha ingin melakukan itu kepadaku? Brengsek seharusnya semalam aku bisa membaca situasi kalau dia sudah memasukkan sesuatu ke dalam minumanku, tapi lagi-lagi aku terjebak karena aku tidak mengikuti naluriku. Sebenarnya, Ayyasha itu sudah lama menyukaiku, tapi aku hanya menganggapnya sebagai teman. Tapi sejak kejadian semalam dia sudah mengajakku bermusuhan. Aku memebenci wanita yang dengan gampangnya memberikan tubuhnya untuk dinikmati laki-laki!" ucap Dave memukul setir mobilnya dengan kuat sampai menimbulkan suara.

      "Apa kamu membenciku juga? Aku sudah menyerahkan tubuhku untukmu, walaupun sebenarnya aku tidak ingat apakah kita melakukannya atau tidak, tapi darah itu yang membuktikan kalau kita sudah melakukannya." tanya Keinara pada Dave yang berada duduk di depan kemudinya.

      "Kasus kita berbeda dengan semalam. Kita berdua sama-sama jadi korban karena perbuatan orang lain. Sedangkan semalam aku yang akan di rugikan." ucap Dave membedakan antara Keinara dengan Ayyasha.

     Keinara mencoba memutar otaknya mencoba mengingat kejadian tiga minggu yang lalu, tapi usahanya tetap sia-sia. Yang dia tahu, kalau dia dan Dave sudah tidur satu ranjang.
      
     

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang