JULUKAN BARU

1.1K 15 0
                                    

"Pi, tahan emosimu. Kita tidak bisa berbuat apa-apa selain merestui pernikahan anak kita. Sekarang kita keluar ya." ucap Kumala menenangkan suaminya yang memiliki emosi tinggi itu.

Diluar, semua tamu mengagumi pasangan yang mereka ketahui sedang berbahagia itu. Padahal semuanya tidak seperti yang mereka bayangkan.

Ya... Dave dan Keinara tidak bahagia, tapi mereka berpura-pura bahagia di depan banyak orang agar orang-orang tidak curiga dengan pernikahan mereka termasuk Papi dan Maminya Keinara.

Hanya Nenek Nina lah yang mengetahui kenapa Dave dan Keinara tiba-tiba menikah.

Para tamu undangan memberi selamat kepada mereka berdua. Nayaka dan istrinya sudah pulang setelah memberi selamat kepada Keinara dan Dave.

"Lama sekali, aku sudah bosan di sini." ucap Keinara membuka suaranya di hadapan Dave yang saat ini mereka sudah sah menjadi suami istri.

"Sama, aku juga sudah bosan sekali." ucap Dave menyahuti perkataan Keinara.

"Ehemm... Selamat ya buat kalian berdua, semoga cepat dapat momongan ya. Malam ini jangan sampai terlewat bro." ucap laki-laki bertubuh kekar dan wajah yang tampan. Tetapi ketampanannya tidak terlihat jika sedang berjalan beriringan dengan Dave.

Dia adalah Alpha asisten pribadinya Dave sekaligus sahabatnya. Dave memukul bahunya Alpha sekaligus menyuruhnya untuk pulang.

"Lebih baik kamu pulang sekarang sebelum aku mengambil keputusan untuk memecatmu. Kamu sudah bosan bekerja denganku?" tanya Dave dengan nada mengancam.

"Huh... Lagi-lagi kata-kata itu yang menjadi senjatamu. Kenapa sih kamu suka sekali menggunakan kata-kata itu untuk mengancamku." ucap Alpha kesal dengan wajah cemberut.

"Karena hanya kata-kata itu yang bisa menghentikan kekonyolanmu, cepat pulang sana!" perintah Dave semakin tegas.

"Ckk... Lihatlah, Keinara suamimu ini. Semoga kamu betah dengannya ya dan banyak-banyak sabar saja menghadapinya." ucap Alpha tersenyum tipis, dia tidak ingin berhenti menggoda bos sekaligus sahabatnya itu.

"Siapa laki-laki itu? Kenapa dia terlihat akrab sekali dengan, Dave? Dan kenapa juga dia sok akrab denganku?" batin Keinara mengamati wajah laki-laki yang ada di depannya saat ini.

"Ehemm... Balas Keinara terlihat cuek.

"Ok, aku pamit ya. Oh ya bro, aku sudah menjalankan perintahmu. Orang yang sudah menjebak kalian di kamar hotel itu sudahku beri pelajaran. Tapi sepertinya, kalian berdua perlu berterima kasih kepada orang itu karena sudah mempersatukan dua Ceo yang memiliki sifat yang sama. Aku berharap pernikahan kalian untuk selamanya." ucap Alpha panjang lebar sebelum dia pergi memberi ceramahnya, padahal Dave sudah menatapnya dengan tatapan tajam.

"Sialan kamu Alpha! Sekarang pergi atau _" ucap Dave yang belum selesai melanjutkan kalimatnya yang menggantung karena Alpha sudah kabur duluan meninggalkan mereka di pelaminan.

Keinara terkekeh melihat tingkah Alpha yang menurutnya sudah berhasil membuat seorang Dave Abimanyu Prayata Salendra marah.

"Kenapa kamu tertawa? Ada yang lucu?" tegur Dave yang tidak sengaja melihat Keinara menertawainya.

Baru kali ini ia melihat wanita yang sudah sah menjadi istrinya itu tertawa. Kalau tersenyum ia sudah pernah melihatnya saat mereka makan malam bersama nenek Nina.

"Nggak ada yang lucu, aku hanya ingin tertawa saja." ucap Keinara sambil menahan tawanya.

Dalam hati mereka berdua berharap pesta segera selesai. Mereka sudah sangat bosan karena terus memaksakan senyum saat tamu menyalami mereka.

Nenek Nina mendekati mereka, cucu Nenek selamat ya buat kalian berdua. Nenek sangat senang sekali melihat kalian. Kalian sangat serasi, semoga diantara kalian berdua tumbuh benih cinta yang akan membuat pernikahan kalian bertahan selamanya. Dan kalian berdua harus ingat dengan janji yang kalian ucapkan tadi. Janji untuk tetap bersama dalam suka dan duka. Janji tidak akan ada perpisahan sampai maut yang akan memisahkan kalian. Kalian bukan hanya berjanji kepada diri kalian sendiri, tetapi kalian juga berjanji kepada sang pencipta." ucap Nenek Nina terharu, menasehati Dave dan Keinara.

Dave dan Keinara hanya menjawab ia tetapi dalam hati mereka berdua tidak ada yang tahu.

Pesta pun telah selesai, Keinara dan Dave bernapas dengan lega. Keinara masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai dua Dave juga masuk ke dalam kamar yang sama.

"Dave, kenapa kamu ada di kamar ini?" tanya Keinara heran. Ini adalah malam pertama setelah mereka menjadi suami istri beberapa jam lalu.

"Karena ini kamarku." ucap Dave merebahkan tubuhnya di atas ranjang king zisenya tanpa memperdulikan raut wajah Keinara yang cemberut.

"Terus aku tidur di mana kalau kamu saja juga di sini." tanya Keinara membulatkan matanya lebar.

"Ya disinilah, emang kamu mau tidur di kandang singa? Kalau kamu mau tidur di kandang singa, dengan senang hati aku akan mengantarmu ke kandangnya." ucap Dave melirik ke arah Keinara.

"Itu lebih baik dari pada tidur dengan beruang kutub utara!" ucap Keinara membuang napas panjangnya kesal.

"Kamu tadi mengataiku apa? Coba kamu ulangi sekali lagi, aku ingin mendengarnya." Ucap Dave tetap masih pada posisi rebahannya.

"Beruang kutub utara, kenapa? Nggak terima? Emang kenyataannya seperti itu." ucap Keinara tersenyum tipis.

"Kalau begitu kamu beruang betina." ucap Dave menyunggingkan sudut bibirnya. Ia bangkit berdiri dari tidurnya dan mendekati Keinara. Keinara berjalan mundur kebelakang untuk menghindari Dave. Dave terus melangkah maju membuat dada Keinara naik turun.

"Apa yang mau kamu lakukan padaku?" tanya Keinara memperhatikan gerak gerik Dave. Tanpa di duga, Dave mendorong tubuh Keinara sampai membentur dinding membuat Keinara kaget dengan sikap kasar Dave.

Senyuman menyeringai ia lemparkan kepada Keinara.

"Kamu tahu apa hukuman buat orang yang sudah berani mengataiku?" bisik Dave tepat di telinga Keinara dengan suara yang lembut.

Hembusan napas Dave membuat bulu kuduk Keinara merinding. Keinara mendorong tubuh Dave dengan kasar.

"Kamu!" pekik Dave melihat Keinara garang.

"Apa?" Kamu pikir aku takut denganmu? Aku tidak pernah takut sedikitpun padamu, Dave. Kita sama-sama manusia makan dari nasi, jadi apa yang harus aku takutkan dari seorang, Dave Abimanyu Prayata Salendra? Harus kah aku harus tunduk padamu dan menuruti semua perintahmu? Jawabnya adalah tidak! Kita menikah karena jebakan sialan itu. Aku tidak pernah mengharapkan pernikahan ini." ucap Keinara melihat nanar ke arah bola mata Dave.

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang