Sebuah bukti yang runtut, dimulai dari cuplikan cctv beserta suara yang ada, rencana buruk pelaku yang terhitung bertambah saat bukti di putar.
Semua benar-benar menatap kaget dengan kejadian ini, terutama Alesha sang sekretaris. Dirinya kebingungan, karena bukti yang dia berikan pada suaminya tak sebanyak ini dan tak runtut.
Tetapi kenapa ini sangat jelas?
Aksa hanya tersenyum miring, ia menatap tajam pelaku utama ternyata manager keuangan sendiri.
Video berdurasi sekitar 10 menit telah usai, membuktikan bahwa tak hanya 1 tikus saja yang berkeliaran di kantor.
Sang pelaku sedari awal memang terlihat gugup, bahkan sangat. Keringat dingin telah meluncur, kepala yang hanya menunduk itulah keadaan mereka sekarang.
Alesha terkekeh, "Ada pembelaan?"
Beberapa detik kemudian terdapat acungan jari dari bagian depan Alesha persis, raut wajah yang diperlihatkan juga datar.
"Bukti dapat dipercaya jika terdapat saksi" kilah seseorang di sana.
"Benar, bisa saja dipalsukan" sambung seseorang yang paling belakang.
"Laporan keuangan akhir tidak sesuai juga wajar, karena semuanya berasal dari produsennya langsung" ujar junior acounting, Deviliona Xeina.
Aksa sudah menduga, dengan cepat ia menyuruh seseorang di sampingnya untuk menelepon seseorang dan tak lama masuklah 10 orang dengan seragam yang berbeda.
Setelah berdiri di depan, tepat di samping Alesha ke sepuluh orang tersebut langsung memberikan kesaksian mereka.
"OB, saya dan teman saya melihat dan mendengar sendiri pak Gumilang beserta sekretarisnya dengan bu Deviliona merencanakan untuk penggelapan uang perusahaan, rekaman sudah di tampilkan sebelumnya"
"Operator cctv, saya beserta 3 teman saya lainnya dibayar untuk menghapus cctv disaat para pelaku berkumpul di ruangan pak Gumilang. Ini uang tanpa kurang yang anda kasih saya kembalikan, karena waktu itu saya sudah menyimpan salinan serta cctv juga di awasi oleh kepercayaan mr. Aksa"
Pak Gumilang hanya menatap tajam operator cctv di depannya yang sedang meletakkan uang di mejannya, di dalam hati ia mengumpati para saksi yang tengah berkumpul.
Sedangkan 4 pelaku lainnya benar-benar dibuat panas dingin, kalau bisa mereka ingin menghilang secepatnya.
"Produsen susu, saya beserta 2 teman saya dijanjikan 23 juta apabila bersedia mengganti harga dilapangan, padahal yang dibayar perusahaan adalah harga asli. Sampai sekarang pun, belum ada uang yang bu Deviliona kirim"
Lelaki dengan sorot mata yang menajam itu pun langsung berdiri, dirinya benar-benar kecewa sekarang.
"Kurang?" dingin Aksa.
Hanya keterdiaman semua orang yang Aksa dapatkan, ia hanya tersenyum miring.
Dengan beraninya, salah satu saksi yang diketahui sebagai divisi pengecekan mendekat kearah pak Gumilang dan menamparnya.
"Kalian lihat dia, lelaki menjijikkan yang dibanggakan oleh karyawan perusahaan karena wajahnya, lelaki yang selalu mendapatkan nilai A saat evaluasi, lelaki yang selalu berpenampilan positif ternyata telah melakukan hal yang sangat menjijikkan" teriak karyawan tersebut.
"GITA" bentak pak Gumilang.
Dengan beraninya, ia balik menatap tajam lelaki di depannya itu.
"Kenapa? benarkan? anda juga menggelapkan uang perusahaan saat perusahaan sedangn down waktu itu, anda pasti akan selalu ingat bukan?" remeh wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Romance"Jogja memang istimewa, like you Asa" But why Asa?" "Aksa Sayang Alesha" . . . . . "Sayang, tenang hm" "Ada aku sekarang, kamu udah berhasil buat keluar sayang" "Peluk aku erat, keluarin semua air matanya!" "Kamu hebat Asa" "A-ku hiks ca-p-ek hiks"...