♡AWAL ATAU AKHIR KITA?♡

951 69 27
                                    


Alesha hanya diam tak berkutik karena dekapan yang erat dari suaminya, ia lelah untuk berdebat.

"Jelasin!" Titahnya dengan penuh penekanan

Di dalam hati Alesha tertawa kencang, salah siapa berani-beraninya jalan sama cewek lain di belakang.

"Dia temen gue, suka sama gue tapi gue gak suka sama dia. Kemarin gue sama dia jalan karena gue sama dia sekelompok, tadi juga dia ngajak gue karena ucapan terimakasih karena gue mau sekelompok an sama dia. Itu aja, gue beneran gak bohong" Jelasnya dengan mata yang kembali memerah.

Alesha langsung memincingkan matanya, ia belum yakin sebenarnya tetapi melihat raut wajah sang suami, Ia tak tega.

"Bener?" Dingin Alesha

Aksa langsung menyatukan telunjuk serta jari tengahnya "Serius"

"Kalau sampe lo bohong, gue potong anu lo" ujar Alesha dengan nada penuh ancaman.

"Iya, Aksa janji gak gitu lagi" tangis Aksa pecah karena nada yang digunakan istrinya masih sama.

"Gue udah bilang, kalau ada apa-apa itu bilang. Seandainya lo bilang sama gue, kita gak bakal kayak gini. Gue cuma capek Ka, capek seolah-olah gue yang ngemis terus di hubungan ini." Ujar Alesha yang masih membendung air matanya, ia tak mau terlihat lemah.

"Alesha gak lihat Aksa nangis, Aksa udah ngomong panjang sama Alesha?" Ujar Aksa sesegukan.

"Nangis atau lo udah bicara panjang belum tentu gue udah bener luluhin lo, banyak di luar sana bahkan nangis kaya anak kecil tetapi ujungnya malah dia yang ninggal."

"Jangan pura-pura Ka, gue gak mau lo bohongin diri lo sendiri cuma buat gue seneng karena kasihan." Imbuh Alesha berbarengan dengan air mata yang keluar.

Aksa yang mendengar suara tangisan langsung melihat sang pelaku, dengan sigap ia menghapus air matanya terlebih dahulu baru menghapus milik sang istri.

"Cantiknya Aksa gak boleh nangis, gue minta maaf kalau emang mungkin perilaku gue bikin lo overthigking. Tetapi jujur Sha, gue nyaman sama lo."

"Karena muka gue mirip sahabat lo?"

Deg

Alesha yang melihat wajah tegang Aksa langsung terkekeh menghina "Kenapa?kok kaget, berarti bener dong?"

"Itu dulu, setelah gue sadar bahwa rasa nyaman itu emang timbul karena perilaku lo yang unik. Gue suka lo kalau lo bener-bener nujukin sifat asli lo sama gue"

Alesha terdiam, ia tak tau harus menjawab apa. Ia kira bakal 1-0 ternyata 1-1.

"Gu- gue takut" ujar Alesha masih dalam keadaan menangis.

"Mau nyoba bareng? Asal lo tau gue juga udah jatuh dalam rasa yang lo buat" tawar lelaki itu tulus.

"Kalau lo bohong gue gak mau"

"Aksa serius cantik"

Pipi Alesha tiba-tiba memerah, Aksa yang melihat itu langsung tersenyum menyebalkan.

"Kayaknya lo harus masuk bk deh" ujar Aksa

Alesha hanya mengangkat satu alis sebagai jawaban.

"Lo pake blush on"

"Ish, sana kalau mau dilaporin! Lagian kita juga udah telat masuk, gegara lo gue jadi bolos. Ketos apaan suka bolos, ngajak ceweknya lagi. Heuh....dasar!" sungut wanita itu.

Bukannya menjawab, Aksa malah mengucap hamdalah.

"Aneh lo, udah sana nangis lagi. Lo lucu kalau nangis, gak malu sama badan lo gitu?"

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang