Tak terasa 3 tahun telah usai, pasangan fenomenal itu telah menyelesaikan pendidikan S1 di perguruan tinggi Australia.Banyak ucapan selamat yang mereka dapat entah dari Australia atu Indonesia, salah satunya orang tua Alesha.
Tepat setelah wisuda, orang tua Alesha menemui keduanya di apartment.
Dengan raut malas Alesha turun untuk menemui orang tuanya, suaminya hanya mengekori Alesha.
"Selamat sayang, bunda bangga sama kalian nak" seru Bunda Alesha
"Makasih bun" ujar mereka berdua lalu membalas pelukan bunda Alesha.
"Selamat nak"ujar Ayah sambil menepuk punggung Aksa dan dibalas anggukan.
"Maaf ya bunda sama ayah gak bisa dateng soalnya tadi ada pertemuan mendadak" ujar wanita paruh baya itu.
"Gak papa, kan udah terbiasa"
jawaban Alesha membuat suasana semakin menjadi canggung, Aksa langsung mengalihkan obrolan.
"Ehem, bunda sama ayah mau minum apa? biar Aksa ambilin" tawar Aksa yang dihadiahi gelengan.
"Enggak usah nak, kita gak lama kok disini cuma-
"Cuma mau bilang kalau Alesha fokus sama perusahaan dulu, jangan punya anak dulu kan?" ujar Alesha memotong ucapan bundanya.
"Bagus kalau udah tau, tapi untuk yang terakhir kita ralat" jawab Ayah
"Kenapa?" heran wanita itu.
"Kita butuh penerus laki-laki"
Alesha tersenyu, "Kenapa gak Alga aja yang langsung terjun ke perusahaan?"
"Dia harus jadi dokter Alesha" tekan bunda.
"Bukannya dia gak mau?"
"Kalau dari awal kamu mau jadi dokter Alga udah terjun di dunia bisnis, tapi kamu yang keras kepala" tekan lelaki paruh baya itu dengan mata yang menajam.
Alesha terkekeh, "Aku bodoh itu yang kalian bilang kan?"
"Kamu gak bodoh"bisik Aksa sambil menggenggam tangan istrinya agar istrinya tenang.
"Kamu hanya malas belajar makanya gak bisa Alesha, buktinya setelah kita jodohkan kamu sama Aksa bisa tembus disini"
"Bunda... bunda...., kalian aneh ya!! Aku terima perjodohan karena emang mau lepas dari keluarga toxic ini, aku capek bun aku capek. kalian drama di depan Alesha, Alesha tau bun" ujar Alesha dengan tertawa meremehkan Alesha kembali berkata dan membuat semua orang tak bergeming.
"Dari awal aku tau ini alur yang kalian buat dan aku sengaja buat ngikutin, Alesha bingung di otak kalian tu isinya apa sih sampe mikir buat mainin masa remaja Alesha"
"Kalian inget, dari dulu aku selalu ngikutin semua perintah kalian entah yang aku suka atau gak, kalian nuntut aku buat jadi sempurna padahal aku juga manusia biasa"
Alesha tersenyum sebelum melanjutkan,
"Tampil di publik seolah keluarga bahagia, nyatanya apa? aku sama Alga gak bahagia bun..yah.., uang yang kalian lempar gak bikin aku sama Alga hidup bahagia"
Dengan mata yang memerah orangtua Alesha beranjak meninggalkan tempat itu tanpa berkata apapun.
Tak tahan Alesha membendung air matanya, akhirnya lolos tanpa henti.
Ia benar-benar sakit saat ini, banyak luka yang tergores di hatinya."Bukannya kita punya anak buat jadi penerus?"
"Jadi mereka harus nurut sama kita, mereka hidup pakai uang kita jadi ada saat mereka mengganti"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Romance"Jogja memang istimewa, like you Asa" But why Asa?" "Aksa Sayang Alesha" . . . . . "Sayang, tenang hm" "Ada aku sekarang, kamu udah berhasil buat keluar sayang" "Peluk aku erat, keluarin semua air matanya!" "Kamu hebat Asa" "A-ku hiks ca-p-ek hiks"...