"Name?"
Mendengar nada suaminya berubah wanita cantik itu menyeringai, ia sangat senang sekarang.
"Deviliona Xeina" singkat wanita itu.
Terdengar kekehan dari seberang sana, "Kamu bisa mengatasi ini baby?"
Alesha tersenyum, "Of course, but kamu pasti udah ada rencana bukan?"
"Hm, nanti malem aku sampai"
"Oke, aku tunggu di rumah sayang. Hati-hati di jalan"
Setelah berkata seperti itu, Alesha memberi kecupan manja dan langsung memutuskan panggilan sepihak tanpa menunggu respon sang suami.
Sangat tidak sopan sekali Alesha ini.
Sementara di seberang sana terlihat lelaki yang tengah kesal, istrinya benar-benar nakal sekali bukan?
Mendengar dua berita bahagia hari ini Aksa dibuat senang bukan main, walaupun berita satunya sudah ia ketahui sebelumnya.
Namun ia bangga pada istrinya yang bersikukuh untuk menyelidiki ini sendiri, awalnya Aksa ingin langsung mengatakan siapa pelakunya namun ia urungkan.
Aksa ingin melihat tanggung jawab sang istri, dan terbukti sekarang mrs. Mahendra bertanggung jawab dalam tugasnya.
Mengingat sifat keras kepala istrinya membuat ia menghela nafas, namun akhirnya senyuman manis miliknya sudah terbit.
"Anak siapa nih kayak orang gak waras" celetuk lelaki paruh baya pada Aksa.
Ucapan lelaki paruh baya itu yang membuat Aksa terlonjak kaget, ia hanya menatap datar siapa pelakunya.
"Papa berarti juga gak waras" kilah Aksa.
"Iya papa gak waras gegara mama mu" papa Aksa tersenyum yang membuat Aksa menggeleng geli.
"Ga jelas" balas Aksa geli.
"Bodo amat, pipi mu masih merah tuh gegara mantu kesayangan papa ya?" goda lelaki paruh baya itu.
Aksa menjadi kikuk sendiri, wajahnya bertambah merah sekarang.
"Ngaku deh, dulu aja pas dijodohin gak mau tetapi sekarang? Bucin juga anak papa ini"
"Ck! diem deh pa!" kesal Aksa.
Papa Aksa tersenyum, "Papa mau bilang sama mantu kesayangan ah, bye anak gila ku" ujar papa Aksa dengan nada menjengkelkan bagi Aksa dan langsung pergi meninggalkan sang putra.
"Pipi sialan, lo musuh gue sekarang"
◇◇◇◇◇
"Katanya malem udah sampai di rumah, lah ini udah jam 12 malem kok belum sampai"
gerutu wanita cantik yang tengah fokus pada laptop di depannya."Sialan sih nih projek, gak kira-kira kalau ngasih pekerjaan" lanjut wanita itu kemudian kembali berkutat pada laptop di depannya.
Setelah 30 menit berlalu, Alesha menguap dengan mata yang sudah memerah.
"Kok gue ngantuk sih"
Setelah berucap sepeti itu, kepalanya sudah ia letakkan di meja dengan bertumpu pada kedua tangan yang disilangkan.
Kedua matanya telah tertutup sempurna.
Jam berputar sangat lama, tepat pukul 1 akhirnya lelaki yang ditunggu oleh wanita cantik itu memasuki kamar dengan wajah khawatir.
Setelah menemukan wanitanya, lelaki bertubuh atletis itu tersenyum.
Tangannya terulur untuk mengusap surai wanita di depannya, karena tak mau membangunkan ia menggendong dengan perlahan untuk dipindahkan ke ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Romance"Jogja memang istimewa, like you Asa" But why Asa?" "Aksa Sayang Alesha" . . . . . "Sayang, tenang hm" "Ada aku sekarang, kamu udah berhasil buat keluar sayang" "Peluk aku erat, keluarin semua air matanya!" "Kamu hebat Asa" "A-ku hiks ca-p-ek hiks"...